KEJADIAN 12:1-9 / 1 MUSA 12:1-9

KHOTBAH MINGGU PADA MINGGU IV SETELAH TRINITATIS
Minggu, 05 Juli 2020
Nats : Kejadian 12 : 1 – 9 / 1 Musa 12 : 1 – 9  
Topik : Diberkati  Untuk  Menjadi  Berkat 
  (Dipasupasu  Asa  Gabe  Pasupasu)

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

I. Apa yang muncul dalam fikiran kita ketika dikatakan tentang “berkat??” Kesehatan,  Rezeki, Umur Panjang, Pekerjaan, Keturunan, Harta Benda atau pun mungkin Hadiah?? Semua hal itu secara umum dan sering kita “golongkan” sebagai sebuah berkat. Itulah sebabnya, di gereja sering kita mendengar Warta seperti ini: “Telah diterima ucapan syukur dari keluarga atas berkat Tuhan melalui kesehatan yang masih bisa dirasakan.”

Siapa di antara kita yang tidak “menginginkan berkat?” Atau siapa di antara kita yang “menolak berkat?” Saya pastikan tidak ada satu pun di antara kita yang “tidak mau menerima berkat!”

Salah jika kita meminta berkat dari Tuhan? Jawabannya: TIDAK SALAH! Yang sering salah adalah “Ketika kita hanya FOKUS dengan BERKAT, tetapi lupa dengan SIAPA YANG MEMBERI BERKAT, Bagaimana PROSES mendapat BERKAT dan TUJUAN mendapat BERKAT!” Hanya berkat yang menjadi tujuan beribadah, hanya berkat yang menjadi tujuan untuk berdoa dan hanya berkat yang menjadi tujuan melayani di Gereja!

Firman Tuhan pada hari ini akan membawa kita kepada sebuah pemahaman mengenai “Berkat Yang Diberikan Tuhan Kepada Orang Yang Percaya!” Mari kita memahami Firman Tuhan hari ini.


Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

II. Ada tiga hal yang dapat kita pelajari dan akan kita lakukan melalui Firman Tuhan pada hari ini:

1. MENANGGALKAN  IDENTITAS DARI MANUSIA LAMA MENJADI MANUSIA BARU
Sebelum Tuhan memberkati, Dia akan memulai dengan ber-Firman! Firman Tuhan menjadi dasar seseorang yang akan menerima berkat! Ketika dikatakan tentang Firman Tuhan, setiap Minggu atau bahkan setiap hari kita mendengar dan membaca Firman Tuhan. Ketika kita mendengar dan membaca firman Tuhan melalui Hukum Taurat Keenam: “Jangan Membunuh!” Apakah semua orang yang dikatakan “Kristen” mentaati itu? Ketika kita mendengar dan membaca firman Tuhan melalui Hukum Taurat Kesembilan: “Jangan Mengucapkan Saksi Dusta Tentang Sesamamu!” Apakah semua orang yang dikatakan “Kristen” mentaati itu?

Ini kenyataan yang harus saya katakan bahwa: Sudah banyak orang Kristen baik itu jemaat ataupun para pelayan Gereja yang hanya memposisikan dirinya sebagai “Pendengar,” “Pembaca,” “Pemberita,” “Pengajar,” “Pengkhotbah,” “Narasumber,” dan “Peneliti” dari Firman Tuhan. Tetapi, lupa dengan Satu Posisi yang SANGAT PENTING, yaitu sebagai “PELAKU FIRMAN TUHAN!” Menunjukkan bahwa Firman Tuhan itu hidup di dalam dirinya.

Mari kita membawa diri kita ke dalam posisi Abram pada saat itu: Berfirmanlah TUHAN: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu!” Sebuah perintah yang tegas dari Tuhan kepada Abram. Seandainya perintah itu sampai kepada kita, mungkin saja kita terkejut dan bertanya-tanya:
- “Apa maksudnya?”
- “Mau kemana?”
- “Dimana negeri yang dimaksudkan itu?”
- “Jauh tidak?”
- “Bahaya atau tidak?”
- “Nanti bagaimana keluargaku kalau aku tinggalkan?”

Ketika kita menjadi “Pelaku Firman Tuhan,” terlebih dahulu kita harus “menanggalkan manusia lama” menjadi manusia baru. Firman Tuhan yang dapat mengubah kita. Pertanyaan: Apakah kita mau??

Abram berbeda!! Dia pergi seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya. Padahal, tidak mudah memenuhi Firman Tuhan seperti Firman yang sampai kepada Abram, karena:
a. Dia diberikan perintah ketika telah berumur 75 tahun.
b. Meninggalkan negerinya, kampung halamannya dan keluarganya, yang tentu Abram sudah nyaman dengan kediamannya tersebut.
c. Pergi ke negeri yang tidak jelas tujuannya, tempatnya, bentuknya, posisinya dan jaraknya.

Menjadi manusia baru adalah dasar untuk menghidupi Firman Tuhan. Biarkan Firman bekerja di dalam hidup kita, mengubah kita seturut dengan kehendakNya. Tidak men-aku-kan diri (aku lebih hebat, aku lebih baik, aku sudah Pendeta, aku sudah Sintua, aku sudah Kristen, aku sudah lama menjadi Kristen, dan “aku-aku” yang lain). 

Firman Tuhan tidak akan mengubah hidup kita, ketika masih ada “egosentris.” Tetapi jadikanlah kehidupan kita sebagai “KRISTOSENTRIS.” Hidup dan matiku ada bersama di dalam Kristus, maka Dia akan menjadikan kita seperti yang Dia mau.

2. MENGIMANI  PANGGILAN  TUHAN 
Tuhan melanjutkan dengan perkataan, “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu mashyur; dan engkau akan menjadi berkat.” Timbul lagi pertanyaan dalam diri kita:
- “Memang saya mau jadi seperti apa?”
- “Apakah aku akan menjadi raja?”
- “Memberkati? Siapa Dia yang memberkatiku?”
- “Mashyur? Apakah aku akan berperang, menang dan menjadi seorang yang besar karena melawan musuh yang kuat?”
- “Menjadi berkat? Apakah aku tuhan yang dapat memberkati orang lain?”

Tuhan tidak memberi tahu kemana Abram akan pergi, tapi Abram percaya bahwa “Tuhan tidak akan memberikan hal yang buruk padanya. Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuknya.” Disini proses “penyaluran berkat” sedang berlangsung pada diri Abram.

Ketika kita yakin bahwa Tuhan bekerja dalam hidup kita, pasti kita tidak khawatir dengan kehidupan kita. Meskipun kita akan menghadapi kesulitan, penyakit, pergumulan keluarga, dan ancaman kehidupan, Tuhan akan melindungi dan menyertai kita senantiasa.

Berkat yang paling utama adalah “Penyertaan Tuhan di dalam kehidupan kita.” Luar biasa dikatakan teks ini kepada kita di dalam ayat 3, “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”

Lahir lagi pertanyaan:
- “Apakah aku istimewa sehingga orang yang bersuka dan memberkatiku juga akan mendapat berkat olehku?”
- “Apakah aku istimewa sehingga orang yang membenci dan mengutuk aku akan menjadi yang terkutuk?”
- “Siapa aku, sehingga semua kaum, bangsa, suku di bumi ini olehku akan mendapat berkat?”

Ketika Tuhan yang kita kenal melalui Yesus Kristus datang dan hidup di dalam diri kita, siapapun tidak akan mampu untuk “menghancurkan kita.” Dan ketika kita turut mendoakan orang-orang yang sudah diberkati oleh Tuhan, kita juga akan mendapat berkat dari Tuhan.


3. BERTANGGUNG JAWAB DENGAN BERKAT YANG DIBERIKAN TUHAN

Ayat 7 dikatakan, “Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.”

Berkat yang paling luar biasa yang diberikan Tuhan kepada orang-orang yang percaya adalah “Mendapatkan Kehidupan Yang Kekal Bersama Tuhan Kita Yesus Kristus Di Dalam KerajaanNya.” Untuk mendapatkan itu, marilah kita: 
a. Ikuti proses sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus
b. Taat dan setia mengikuti kehendakNya
c. Kesulitan yang kita hadapi adalah sebuah “berkat” yang akan memurnikan iman kita menuju kepada kehidupan yang kekal.

Ketika sudah merasakan penyertaan Tuhan di dalam hidup, yang harus kita lakukan adalah:
a. Mengucap Syukur Dan Memuji Tuhan
Jangan pernah lewatkan hari-hari tanpa membaca dan  mendengar Firman Tuhan, karena kita akan melewatkan berkat yang akan disampaikan kepada kita. Dan jangan pernah lewatkan hari-hari tanpa mengucap syukur dan memuji Tuhan karena kita bertanggung jawab kepada Tuhan, si Pemberi Berkat.
 
b. Menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan.
Jangan hanya menginginkan hasil, tetapi tidak mengikuti proses dan tanggung jawab yang sudah diberikan kepada kita. Ketika kita sudah diberkati, maka itu adalah sebuah cara dari Tuhan untuk memberkati sesama kita. “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” Amin.
Selamat hari Minggu untuk kita semua !!

Syalom..!!

Tuhan Yesus memberkati..!!

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21