ROMA 13:1


TERANG FIRMAN

Kamis, 22 Oktober 2020

 

ROMA 13 : 1

 

“Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.”

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!! 

Pemimpin di dalam pemerintahan atau kerajaan adalah sebuah sistem di dalam sebuah kelompok atau negara yang bertujuan untuk menjaga, melindungi dan mensejahterakan setiap elemen yang dipimpinnya (masyarakat). Para pemimpin dipilih dengan sistem yang sudah menjadi kesepakatan atau budaya dari kelompok masyarakat tersebut.

Secara umum, di dalam suatu negara, ada beberapa pokok penting yang menjadi tujuan dibentuknya sebuah tatanan pemerintahan, yaitu:

1. Mempertahankan kedaulatan dan pertahanan negara

2. Mempertahankan ideologi negara

3. Memajukan kesejahteraan masyarakat

4. Menjaga keadilan di dalam negara

5. Menjaga persatuan di dalam negara.


Tujuan dari kepemimpinan itu menjadi sebuah tugas pokok yang terus dikembangkan untuk semakin memajukan kelompok yang dipimpinnya. Tentu kepemimpinan ideal tidak boleh melupakan kelima point penting di atas. Gambaran kepemimpinan yang ideal dalam menjalankan fungsinya adalah impian setiap yang dipimpin. Sehingga ketika situasi ini terwujud, maka yang dipimpin cenderung menghargai dan menghormati pemimpinnya. 

Namun fakta mengatakan yang terjadi belum seperti yang dibayangkan. Yang menjadi pertanyaan, apakah kita sebagai warga yang dipimpin harus tetap patuh pada kepemimpinan yang belum menunjukkan kepemimpinan yang ideal tersebut?? Renungan melalui Firman Tuhan pada hari ini akan memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Mari kita berangkat dari sejarah teks ini. Pada masa itu, Kekaisaran Romawi yang berkuasa memimpin dengan “tangan besi.” Dan tidak hanya itu, para pemimpin tersebut juga melakukan tindak kekerasan kepada orang-orang Kristen. Dan pada saat itu ada sebuah “kelompok garis keras” yang menentang penindasan yang dilakukan oleh pemerintahan Romawi, mereka adalah orang-orang yang berasal dari kelompok Zelot.

Kaum Zelot memiliki pemahaman, “tidak ada raja di dunia ini selain daripada Tuhan yang berkuasa atas seluruh semesta.” Mereka merasa bahwa penindasan dan penjajahan yang telah dilakukan oleh Kekaisaran Romawi telah merusak “kepemilikan TUHAN” atas tanah dan jiwa yang dimiliki oleh TUHAN. Kaum Zelot turut mendoktrin orang-orang Yahudi untuk melawan pemerintah dengan cara tidak membayar pajak kepada Kaisar.

Inilah yang ditentang oleh Rasul Paulus melalui ayat harian pada hari ini. Dia mengarahkan untuk tetap tunduk dan patuh kepada pemerintah yang memimpin. Dan hal yang sangat luar biasa adalah ketika Paulus memberikan nasehat ini, dia sedang berada di dalam penjara. Dia tidak membenci pemerintah, dia tidak memprovokasi dan dia tidak membentuk sebuah perlawanan untuk melawan pemerintah pada saat itu. Justru dia mengarahkan kepada orang Kristen untuk tetap patuh dan taat kepada para pemimpin.

Inilah yang harus kita pahami sebagai para pengikut Kristus. Gereja dan negara merupakan dua institusi yang berbeda. Namun keduanya memiliki hubungan yang erat. Jemaat gereja yang sekaligus adalah warga negara diharuskan untuk membina hubungan yang baik di dalam gereja dan negara. Tuhan Yesus juga menyatakan sebuah sikap untuk tetap taat kepada pemerintahan yang memimpin kita (Bdk. Markus 12:17).

Jadi, hal apakah yang dapat kita lakukan sebagai warga masyarakat dan warga gereja untuk mendoakan para pemimpin yang memimpin negara dan juga yang memimpin gereja kita? Jawabannya adalah

Mendoakan Para Pemimpin Kita Kepada Tuhan Yesus

Nasib satu bangsa bukan hanya ditentukan oleh para politisi, pemerintah, parlemen, tetapi juga oleh DOA ORANG BENAR. Doa orang benar akan berkuasa dan menuntun masuk ke dalam kuasa dan kemuliaan TUHAN. Tugas orang Kristen adalah mendoakan setiap pemimpin kepada Sang Raja Gereja, yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Tertulis di dalam 1 Timoteus 2:1-2, “Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.”

Jikalau pun ada “penyelewengan,” “ketidakadilan” dan hal-hal buruk yang dilakukan oleh para pemimpin kita, baiklah kita bertindak dengan cara yang wajar: menyuarakan suara dengan santun tanpa anarki, menyuarakan dengan lembut tanpa emosi dan menyuarakan dengan damai tanpa kekerasan. Dan yang paling penting, tetap doakan para pemimpin kita setiap hari agar kehidupan kita tenteram dan tenang di dalam ketaatan kepada Tuhan. Maka Tuhan Yesus akan berkenan dengan ketaatan dan kesetiaan kita. Amin.

 

Salam sehat !!

 

Syalom.

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21