KISAH PARA RASUL 5:9a



TERANG FIRMAN 

Rabu, 28 Oktober 2020

 

KISAH PARA RASUL 5 : 9a

 

“Kata Petrus: Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan?”

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Semakin dibabat, semakin merambat.” Sebuah pernyataan yang tepat untuk menggambarkan gereja di tengah dunia saat ini. Inilah sebuah bukti yang nyata bahwa Tuhan Yesus melalui Roh Kudus tetap bersama-sama dengan orang yang percaya. Seperti perkataan Tuhan Yesus sebelum terangkat ke sorga yang tertulis di dalam Kisah Para Rasul 1:8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Roh Kudus mengambil “peran penting” pada perkembangan Gereja di dunia ini.

Kita akan melihat melalui renungan hari ini, bagaimana kuasa Roh Kudus yang menyertai gereja pada masa Kristen mula-mula. Roh Kudus menyertai para murid dan para rasul untuk memberitakan kabar keselamatan dari Tuhan Yesus. Terkhusus yang diceritakan pada teks ini, yaitu kisah penginjilan yang dilakukan oleh Petrus.

Ada satu keluarga yang bernama Ananias dan istrinya bernama Safira. Mereka menjual sebidang tanah dan memberikan sebagian hasil penjualan itu di depan para rasul. Ada keinginan mereka untuk mengikuti Barnabas yang juga menjual tanah untuk dipersembahkan kepada persekutuan jemaat (Kis.4:32-37). Ternyata keinginan mereka hanya untuk dipandang sebagai Kristen yang baik dan benar, bukan berdasarkan ketulusan hati. Karena tujuan yang kurang baik tersebutlah yang membuat mereka tidak menyerahkan sepenuhnya hasil penjualan tanah itu, namun hanya sebagian.

Hal itu tidak menyukakan hati Tuhan. Selain “ketidakmurnian” dari tujuan mereka memberikan persembahan, hal itu juga dapat mengotori kekudusan dari persekutuan umat Tuhan karena sudah dipenuhi dengan kebohongan. Memberikan persembahan kepada Tuhan melalui gereja haruslah benar-benar didasari oleh rasa syukur atas penyertaan Tuhan, tidak ada unsur atau alasan-alasan lain yang menyangkut kepentingan pribadi (mencari nama, menunjukkan gengsi, menjatuhkan jemaat yang lain, dll). Tuhan tidak menerima persembahan seperti itu. Bahkan, Tuhan sangat marah ketika ada jemaat yang memberikan persembahan dengan “maksud yang buruk.”

Hati-hati dengan tipu daya iblis yang dapat saja memanipulasi pemikiran kita jemaat Tuhan. Kecintaan akan uang dan kekuasaan ataupun ketenaran bisa saja dimanfaatkan iblis untuk merusak persekutuan kudus diantara jemaat. Tidak sedikit pelayan dan jemaat yang jatuh di dalam dosa seperti itu yang dapat merusak kekudusan dari gereja. Inilah yang dikatakan dengan “penyelewengan” yang sangat tidak disukai oleh Tuhan.

Petrus mengetahui bahwa iblis sudah menguasai hati Ananias dan juga Safira. Mereka bersepakat untuk mencobai Tuhan melalui rasulNya. Pada akhirnya, mereka menanggung resiko atas perbuatan yang dilakukan. Mereka akhirnya mengakhiri kehidupan mereka di dunia ini.

Hati-hati dengan dosa yang merusak persekutuan jemaat dengan berdusta!

Perkataan Petrus, “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan?” adalah sebuah pernyataan tegas kepada orang-orang yang melakukan sesuatu melawan Tuhan. Sebelumnya, Petrus memberi kesempatan kepada Safira dengan bertanya, “Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?” Safira tetap bertahan dengan dosanya melalui jawaban, “Betul sekian.”

Ini menjadi sebuah pembelajaran di dalam kehidupan kerohanian kita. Sekarang kita masih diberikan nafas kehidupan untuk semakin memperbaiki keimanan dan juga kehidupan rohani kita. Kesempatan masih ada bagi kita untuk menjauhi diri dari dosa. Kalau kita tidak memanfaatkan kesempatan ini, tentu murka Tuhan akan sampai kepada kita.

Cerita ini bukanlah sebuah ancaman kepada kita orang Kristen, tetapi cerita ini menjadi sebuah peringatan penuh untuk setiap tindakan yang akan kita lakukan, terkhusus dengan setiap perbuatan kita kepada Roh Kudus. Seperti yang tertulis di dalam Markus 3:29, “Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.

Oleh sebab itu, hiduplah dengan jujur, transparan, dan penuh dengan ketulusan di dalam persekutuan jemaat Tuhan yang kudus. Memang kita membutuhkan uang untuk kehidupan sehari-hari dan juga perkembangan gereja, akan tetapi waspadalah terhadap daya penggodaan yang ada dalam uang itu.

Tuhan Yesus sendiri yang akan mengawasi kita dan Dia tahu apa yang ada di dalam hati kita yang paling dalam sekalipun. Karena Tuhan adalah kudus, maka kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan haruslah tetap di dalam kekudusan yang dari Tuhan. Mari semakin memperbaiki diri melalui pertolongan dari Roh Kudus. Amin.

 

Salam sehat !!

 

Syalom.

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21