MAZMUR 43:5
TERANG FIRMAN
Sabtu, 31 Oktober 2020
MAZMUR 43 : 5
“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan
mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku
bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”
Saudara-saudari yang terkasih di dalam
Tuhan Yesus Kristus..!!
“Bekerjalah sebagaimana engkau akan hidup
100 tahun lagi dan berbuat baiklah sebagaimana engkau akan mati esok hari.”
Sebuah prinsip dan pola kehidupan yang telah dimiliki oleh beberapa orang di
dunia ini. Prinsip ini terlahir dari karakter manusia pekerja keras, tangguh,
berpengharapan, tetapi tidak melupakan kecintaan terhadap sesama.
Itu masih tergolong prinsip yang sangat
umum ditemukan di dunia ini. Lalu, apakah keistimewaan dari orang yang beriman
kepada Kristus? Apakah di bawah dari karakter tersebut, atau jauh melampau
karakter atau pola hidup seperti itu? Jawabannya terletak pada diri kita
masing-masing sebagai pengikut Kristus. Tetapi, alangkah baiknya kita menemukan
jawaban yang tepat dan mempelajari jawaban itu agar menjadi karakter yang
berkenan di hadapan Tuhan.
Sering disebutkan bahwa orang Kristen
adalah “orang-orang yang beriman”
atau “orang-orang yang percaya.”
Bagaimana prinsip iman yang sesungguhnya? Apakah ketika seseorang duduk di
tengah jalan yang ramai dengan kendaraan, lantas berkata, “aku mengimani bahwa
aku akan diselamatkan oleh Tuhan?” Atau iman ketika seseorang tahu bahwa dia
menderita penyakit, dia tidak mau berobat ke dokter atau ahli medis, lantas
hanya mengurung diri di kamar dengan berdoa, “ya Tuhan, hanya Engkaulah yang
dapat menyembuhkanku, sembuhkan aku!” Itulah yang dikatakan iman yang salah.
Iman yang sesungguhnya membentuk karakter
yang tangguh, berpengharapan, tahan uji,
bermental baja, optimis, berpola pikir
positif dan yang terpenting bersandar
hanya kepada kehendak Tuhan. Iman tidak hanya pasrah tanpa ada usaha! Iman
tidak hanya berdoa tanpa bekerja! Iman tidak hanya di hati tanpa keluar melalui
perbuatan!
Itulah sebabnya, kita dilatih oleh Tuhan
untuk menghadapi berbagai persoalan hidup dari tingkat yang paling mudah,
sampai pada tingkat yang paling sulit. Kita mampu? Ya mampu, ketika Tuhan
bersama dengan kita. Mungkin jiwa kita akan meronta, mata kita akan menangis,
hati kita akan tercabik-cabik, langkah kita akan menjadi berat. Tetapi lihat,
Tuhan selalu hadir untuk memulihkan jiwa kita, menghapus air mata kita, menyembuhkan
luka di hati kita dan menggendong kita agar sampai kepada sebuah kemenangan
iman bersama dengan Yesus.
Marilah kita semakin tangguh di dalam iman
kita kepada Tuhan Yesus. Yakinkan hati dan jiwamu, bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan
orang yang hidup di dalam ketaatan dan kesetiaan padaNya. Dan bersyukurlah atas
penyertaanNya dalam kehidupanmu. Amin.
Salam sehat !!
Syalom.
Tuhan Yesus memberkati.
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen.
Komentar
Posting Komentar