HIDUP DALAM NILAI KRISTUS (YESAYA 1:16-20)
TULISAN KHOTBAH MINGGU XX SETELAH TRINITATIS
Minggu,
30 Oktober 2022
Nas : YESAYA 1 : 16 – 20
Topik : “Belajar Berbuat Baik, Berhenti Berbuat Jahat” (Guruhon Na Denggan, Pasohot
Na Jat)
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
I. PENDAHULUAN !!
Ternyata di sekitar
kita ada begitu banyak orang yang batinnya
terluka oleh berbagai sebab:
a.
Orang diffabel
yang tidak mendapatkan perhatian
dari orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarga.
b.Anak-anak yatim/piatu/yatim-piatu yang “direndahkan” oleh lingkungannya.
c.
Keluarga yang retak
rumah tangganya.
d.Anak yang kurang perhatian
dari orang tuanya.
e.
Seorang duda
atau janda yang berjuang keras untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
f.
Orang-orang yang di-PHK.
g.
Korban KDRT,
dsb.
Di sekitar kita,
atau diantara kita menjadi salah satu dari:
- Orang-orang yang terabaikan.
- Orang-orang yang terasingkan.
- Orang-orang yang tersingkirkan.
- Orang-orang yang termarjinalkan.
Banyak diantara
kita atau saudara-saudari kita yang:
- Terluka
- Kesepian
- Kecewa dan
- Kehilangan orientasi hidup.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
Yang menjadi
pertanyaan kristis adalah
“DIMANA POSISI PARA PENGIKUT KRISTUS??”
Dengan semakin
berkembangnya Gereja di
negara kita atau di Provinsi kita:
“Apa yang telah kita lakukan untuk meminimalisir KEJAHATAN KEMANUSIAAN??”
Sayangnya:
- Sudah banyak Gereja yang
hanya mengutamakan pembangunan fisik.
- Sudah banyak Gereja yang
hanya mengutamakan pengembangan
keorganisasian.
- Sudah banyak Gereja yang hanya tutup mata dengan KETIDAKADILAN di sekitarnya.
Seharusnya, dengan semakin banyaknya pengikut Kristus di tengah dunia ini, maka kejahatan semakin diperkecil. Bukan malah pengikut Kristus itu sendiri yang menjadi “pelaku” dari “kejahatan” itu.
Seperti itulah “KRITIK KERAS” yang disampaikan oleh nabi Yesaya kepada umat TUHAN pada saat itu. Sudah banyak hal-hal negatif yang dilakukan oleh umat TUHAN pada saat itu, yang membuat TUHAN menjadi murka atas mereka.
Oleh sebab itu, untuk merenungkan Firman TUHAN pada hari Minggu ini, terlebih dahulu kita akan memperhatikan hal-hal yang menjadi latar belakang dari keadaan yang terjadi pada saat itu.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
II.
LATAR BELAKANG !!
1. LATAR BELAKANG
AGAMA
a.
Terjadi PEMBERONTAKAN (MARBALIK)
kepada TUHAN (Yesaya 1:2).
b.
Penuh kemunafikan (Tetap menyembah TUHAN, namun menyembah allah
lain dan perilaku yang penuh dengan ketidakadilan, penindasan, kekejaman).
c.
Pemimpin yang menyesatkan
/ Partogi na mangaliluhon
(Yesaya 3:12).
d.
Terjadi pemutarbalikan fakta (Yesaya 5:20)
-
Jahat Menjadi Baik, Baik Menjadi Jahat
-
Gelap Menjadi Terang, Terang Menjadi Gelap
-
Pahit Menjadi Manis, Manis Menjadi Pahit
e.
Fungsi bait Allah hanya untuk upacara-upacara rutin. Bukan
lagi tempat kudus untuk TUHAN.
2. LATAR BELAKANG
POLITIK
a.
Mereka dijajah oleh bangsa lain.
b.
Mereka berusaha mencari dukungan, bantuan dan perlindungan
dari bangsa-bangsa yang lain.
c. Mereka frustasi, putus asa, kecewa dan kehilangan pengharapan, lalu tidak lagi mengimani kekuatan TUHAN.
Dengan kenyataan yang terjadi, TUHAN berinisiatif memilih dan mengutus nabi Yesaya untuk mengingatkan bangsa yang dikasihiNya, agar mereka mau merubah perilaku mereka.
Dituliskan di Ayat
16:
“Basuhlah,
bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan
mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat,”
(Marburi ma hamu,
urasi hamu dirimuna, paholang hamu ma hinaroa ni pambahenanmuna sian jolo ni
matangKu, pasohot hamu ma manjahati.)
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
III.
POINTER KHOTBAH !!
Marilah kita merenungkan Firman Tuhan melalui perikop ini!
1.
TINGKATKAN KUALITAS KEMANUSIAAN !!
(PAPOLIN DIRIM !!)
Hampir setiap orang pernah menatap cermin. Apalagi untuk kita yang hadir pada ibadah hari ini. (“Apakah ada diantara kita yang tidak bercermin sebelum berangkat ke Gereja?”).
Justru yang mau dipertanyakan:
“Sebelum datang ke Gereja, berapa lama kita menatap diri di hadapan cermin??”
Cermin memang bermanfaat. Tiap orang memerlukannya:
-
Di rumah
-
Di sekolah
-
Di kantor
-
Di motor
-
Di mobil
-
Di konsistory
-
Di kamar mandi
- Hampir di setiap tempat ada cermin.
Apa yang ingin kita lihat dari cermin?
1.
Wajah kita.
2.
Rambut kita.
3. Pakaian kita.
Dengan cermin, kita bisa memeriksa kerapian.
Cermin akan melaporkan kepada kita dengan apa adanya.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah:
“Bagaimana kita MENANGGAPI LAPORAN dari CERMIN??”
Umumnya, kita akan langsung menindak-lanjutinya: Kita langsung merapikan lagi apa yang belum rapi. Memang itulah yang menjadi TUJUAN dari CERMIN, yaitu:
“MENEMUKAN KETIDAKBERESAN lalu LANGSUNG MEMBERESKANNYA!!”
Firman TUHAN diibaratkan sebagai cermin.
Itulah yang dituliskan di Yakobus
1:23-24:
“23Sebab
jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah
seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan
cermin. 24Baru
saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.”
“23Ai pananginangi di hata i, anggo so diulahon, tudos ma i tu halak na paberengbereng rupa ni bohina di sorminan. 24Ai diberengbereng do dirina, dung i laho ma ibana, gabe ndang diboto be rupana.”
Dengan Firman
TUHAN, kita seolah-olah bercermin.
Ada dua wajah yang tampak
disitu:
1.
Wajah kita yang acak-acakan.
2.
Wajah Kristus yang menawarkan tata
hidup yang rapi.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
Lalu, Firman TUHAN pada hari ini mengarahkan di ayat 17:
“belajarlah
berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak
anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!”
(Guruhon hamu ma mambahen na denggan, lului hamu ma uhum, pintori hamu na nirupa, patingkos hamu ma uhum tu na sopot so marama, ondingi hamu angka na mabalu.)
Ayat ini dimulai dengan kata “belajar” (guruhon).
“Belajar”
adalah “berubah (paubahon).” Apa yang berubah??
1.
Belajar adalah mengubah
fikiran (paubahon pingkiran).
2.
Belajar adalah mengubah
perasaan (paubahon
panghilalaan).
3. Belajar adalah mengubah perilaku (paubahon parange).
Kesimpulan:
“BELAJAR adalah MENGUBAH DIRI sesuai dengan NILAI yang DIANUT !!”
Jadi secara luas:
“BELAJAR adalah MENGUBAH DIRI dan BERTUMBUH sesuai dengan NILAI-NILAI KEHIDUPAN !!”
Ayat ini langsung mengarahkan kepada hal yang tekhnis,
yang disebut sebagai “NILAI PERBUATAN
BAIK” yaitu:
a.
“Mengusahakan
Keadilan” (Lului Uhum)
b.
“Mengendalikan
Orang Kejam” (Pintori Na Nirupa)
c.
“Membela
Hak-Hak Anak Yatim” (Patingkos
Uhum Tu Na Sopot So Marama)
d. “Memperjuangkan Perkara Janda-Janda” (Ondingi Angka Na Mabalu)
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
Inilah KESADARAN untuk HIDUP YANG BERKUALITAS menurut FIRMAN TUHAN. Contoh yang diberikan dalam ayat ini menunjukkan tentang...
“HUBUNGAN BAIK
TERHADAP SESAMA MANUSIA!!”
a.
Situasi yang terjadi pada saat itu tidak menunjukkan sisi sebagai “IMAGO DEI” (Segambar dan Serupa dengan Allah/Tumiru RupaNa jala Tudos tu PangalahoNa).
b.
Ketidakadilan dan kekejaman
yang dilakukan terhadap:
1.
Anak-anak yatim
-
Orang-orang yang tidak memiliki tempat perlindungan (ayah).
2.
Para janda
-
Orang-orang yang dipandang
rendah di dalam kelompok masyarakat Israel.
c.
Contoh relevan
yang bisa terjadi di dalam realita kehidupan saat ini:
1.
Mata yang hanya melihat
kekurangan dari sesama
(Simalolong na holan marnida hahurangan
ni donganta).
2.
Fikiran yang hanya memikirkan
diri sendiri.
(Pingkiran na holan
mamingkirhon dirinta sandiri)
3.
Mulut yang hanya membuat
perselisihan dan batu sandungan.
(Pamangan na holan
mambahen parbadaan dohot partuktuhan)
4.
Jari-jari yang hanya mengetik
perkataan yang membuat orang sakit hati di media sosial.
(Jari-jari na holan
mengetik hata na mambahen hansit roha ni dongan di media social)
d.
Ingatlah yang tertulis di Efesus 2:10
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya
kita hidup di dalamnya.”
(Ai jadijadianNa do hita, angka na tinompa di bagasan Kristus Jesus, asa
marulaon na denggan hita; ai angka i do dipature Debata hian, asa taparangehon
i.)
e.
Pada intinya, kita diarahkan untuk “MEMANUSIAKAN MANUSIA.”
f.
Karena Yesus
Kristus sendiri adalah Allah
yang hadir dan menyatakan diri di dalam tubuh
manusia.
g.
Kita adalah buatan
Allah dan diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan segala pekerjaan baik.
h. Inilah kualitas hidup yang diinginkan TUHAN:
Hubungan yang baik terhadap TUHAN dan hubungan baik terhadap sesama serta segala
ciptaan.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
2.
DENGAR DAN HIDUPI FIRMAN TUHAN !!
(TANGIHON JALA HANGOLUHON HATA NI TUHAN !!)
Sebelum TUHAN bertindak,
Dia akan terlebih dahulu berfirman.
Alkitab mencatat setiap perbuatan
TUHAN yang dimulai dari Firman
TUHAN:
-
Diawali dengan peristiwa penciptaan
-
Dilanjutkan dalam karya
keselamatan
- Diakhiri dengan kedatangan Kristus yang terakhir.
Dan kita akan memahami Firman TUHAN hari ini yang
tertulis dalam ayat 18:
“Marilah,
baiklah kita berperkara! – firman TUHAN – Sekalipun dosamu merah seperti
kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti
kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.”
(Dung i sai ro ma
hamu, asa mardabudabu hita, ninna Jahowa. Tung sura rara dosamuna songon abit
bunga dapdap, bontar do bahenonHu songon itak; nang pe rara songon abit
hasumba, gabe songon hapas do muse.)
a.
Dosa yang digambarkan dengan warna MERAH (rara)
dan disimbolkan seperti KIRMIZI
(ABIT BUNGA DAPDAP) serta KAIN KESUMBA (ABIT HASUMBA):
1.
KIRMIZI (ABIT BUNGA DAPDAP)
-
Adalah sebutan untuk jenis
warna merah tertentu.
-
Ini adalah sebuah proses:
Ø Diawali oleh seekor ulat betina
yang meletakkan telur-telurnya di kulit pohon.
Ø Ulat betina tersebut akan berada
di dekat telur-telur tersebut sebagai bentuk perlindungan.
Ø Oleh karena peristiwa itu, maka ular
betina itu akan terluka
dan mengeluarkan darah yang menetesi pohon tersebut.
Ø Pewarna dari darah ulat
tersebutlah yang dinamakan KIRMIZI
(ABIT BUNGA DAPDAP).
2.
KAIN KESUMBA (ABIT HASUMBA)
-
Tumbuhan yang menghasilkan warna
merah.
-
Warna tersebutlah yang dijadikan sebagai warna kain, maka
dinamakan kain kesumba.
3.
Konsep WARNA
MERAH inilah yang menjadi SIMBOL
DOSA. Dosa dianggap sebagai KONSEP
WARNA YANG JELAS.
4.
Jadi maksudnya adalah DOSA itu MENYALA-NYALA
dan TIDAK DAPAT DISEMBUNYIKAN.
b.
Inilah ANUGERAH TERBESAR yang TUHAN berikan
kepada seluruh manusia:
-
TUHAN MENGAMPUNI DOSA MANUSIA yang NYATA di hadapanNya menjadi PUTIH dan KUDUS di hadapan TUHAN.
-
PENGAMPUNAN DOSA ini MUTLAK menjadi KEHENDAK
PRIBADI TUHAN, bukan karena PERBUATAN
MANUSIA.
- Pengampunan dosa ini adalah wujud dari KASIH TUHAN yang kekal. Pengampunan ini diwujudkan di dalam diri Tuhan Yesus Kristus.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
Inilah anugerah
yang diberikan TUHAN kepada manusia. Tinggal bagaimana manusia dapat merespon anugerah tersebut di
dalam DUA PILIHAN:
1. PILIHAN PERTAMA:
-
Barangsiapa yang hidup di dalam Tuhan Yesus akan
mendapatkan seperti yang dituliskan di Ayat
19:
“Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil
baik dari negeri itu.”
(Molo ringgas hamu tumangihon dohot mangihuthon, sai panganonmuna do hinadenggan
ni gogo ni tano i.)
2. PILIHAN KEDUA:
-
Sebaliknya, yang tidak hidup di dalam Kristus akan
seperti yang dituliskan di Ayat 20:
“Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan
oleh pedang. Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya.”
(Alai molo manjua hamu jala mangalo, sai na panganon ni podang do hamu
sogot, ai pamangan ni Jahowa do palumbahon.)
Oleh sebab itu, pilihlah PILIHAN PERTAMA, yaitu hidup
di dalam TERANG FIRMAN dari Tuhan Yesus Kristus. Dengan
mengikuti teladan Kristus dan
berperilaku di dalam firmanNya. Amin.
Syalom..!!
Selamat Hari Minggu Bagi Kita Semua..!!
Tuhan Yesus Memberkati..!!
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen
Komentar
Posting Komentar