BUAH IMAN ATAS KEMERDEKAAN DALAM KRISTUS (ROMA 6:15-23)



TULISAN KHOTBAH PARTANGIANGAN MINGGU XX SETELAH TRINITATIS

HKBP Efrata Lorok Ressort Palembang

Selasa, 25 Oktober 2022 

Nas : ROMA  6 : 15 – 23

Topik : “Belajar Berbuat Baik, Berhenti Berbuat Jahat” (Guruhon Na Denggan, Pasohot Na Jat)

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

I.      PENDAHULUAN

Hal yang pertama sekali disebut mengenai GEREJA di dalam Pengakuan Iman kita adalah “GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN!!” (Pengakuan Iman Rasuli Bagian Ketiga)

 

a. Dalam Perjanjian Baru, Gereja disebut sebagai “EKKLESIA,” yang berarti “DIPANGGIL KELUAR.”

 

b. Kata itu dilatar-belakangi oleh Perjanjian Lama

-   Persekutuan dalam Perjanjian Lama menunjuk pada “mereka yang dipanggil berkumpul untuk mendengar pembacaan Taurat” (Ulangan 4:10, Kis. 7:38, Ibrani 2:12, Ibrani 12:23).

 

c. Selanjutnya, orang-orang Israel adalah umat Allah yang dipanggil keluar untuk menjadi milik Allah.

-   Mereka dipilih Allah untuk melayani.

 

d. Orang Kristen adalah Israel yang baru, umat yang terpilih, umat yang kudus: Inilah yang kemudian disebut sebagai Gereja Allah.

 

e. Gereja Kristen dengan demikian adalah sebuah perkumpulan, persekutuan atau kelompok yang dipanggil oleh Allah, yang dipanggil dari dunia.

Ini juga terjadi di negeri kita. Orang-orang Kristen di negara kita menjadi bagian dari Gereja. Tetap dengan marganya, tetap dengan kampungnya, tetapi sudah menjadi yang terpanggil untuk sebuah persekutuan.

Kemudian:

PERSEKUTUAN itu TIDAK TERLEPAS dari dirinya!!”

Persekutuan yang didasari oleh kasih karunia dari Tuhan Yesus Kristus.”

Injil Yesus Kristus telah memanggil kita yang hadir disini untuk persekutuan di dalam Gereja. Orang-orang yang “berdiam untuk mendengar Taurat,” telah menjadi “UMAT TUHAN” di dalam “terang Yesus Kristus.”

Taurat tidak lagi “MEMBUNGKUS” kita,

namun Kristus yang MELINGKUPI kehidupan kita.

Inilah yang menjadi dasar dari Surat Paulus di ayat 15:

Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!”

(Antong, beha nama? Mardosa ma hita ala ginomgoman ni asi ni roha i, ndada ginomgoman ni patik i hita? Dao ma anggo i.)

Kita sudah DIMERDEKAKAN oleh KRISTUS seperti yang dituliskan di ayat 18:

Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.”

(Ai dung malua hamu sian dosa i, gabe tunduk do hamu mangoloi hatigoran i.)

Meskipun Paulus memberikan dua perbandingan PERHAMBAAN pada perikop ini, namun sekali lagi dasar Kekristenan kita adalah KEMERDEKAAN di dalam Kristus!

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

II.    PENJELASAN NAS

 

1.     IMANI KESELAMATAN DALAM KRISTUS !!

(PORSEA DI HALUAON DI BAGASAN KRISTUS !! 

Sepanjang kehidupan, kita tidak akan pernah terlepas dari yang namanya “KONFLIK BATIN.”

Anggaplah kita sedang duduk berdiam diri di suatu tempat yang tenang. Atau kita sedang diam mendengarkan khotbah ini.

Apakah saat itu atau saat ini, hati kita tenang?

Belum tentu!!

Semakin keadaan di sekitar kita tenang, tanpa bunyi atau suara apapun, semakin disitulah kita akan mendengarkan BERBAGAI SUARA di dalam hati kita.

-   Mungkin suara yang sayup-sayup.

-   Mungkin suara yang nyaring.

-   Mungkin suara yang menyejukkan.

-   Mungkin suara yang memanaskan hati.

-   Mungkin suara yang hanya sebentar.

-   Mungkin juga suara yang sampai berhari-hari.

Suara itu mempunyai pengaruh yang besar:

-   Suara itu bisa menentukan haluan perasaan, pikiran dan perilaku kita.

-   Suara itu dapat membuat kita merindukan seseorang.

-   Suara itu dapat membuat kita membenci seseorang.

-   Suara itu dapat membuat hidup kita tertekan beban yang berat.

-   Suara itu dapat membuat hidup kita terasa sejuk dan ringan.

-   Suara itu dapat berupa SUARA KEBENARAN dari Allah dan dapat berupa SUARA JAHAT dari iblis.

 

Sekarang kita harus MERENUNGKANAPA YANG KITA YAKINI” dan “APA YANG KITA AKUI.”

Yesus Kristus, adalah TUHAN, yang berkuasa di atas segalanya. Dia menjadi pemilik dari kehidupan!!

Juga diri kita adalah orang-orang yang dimerdekakan Kristus dari dosa.

Sehingga,

Apa yang terjadi dalam diri kita merupakan bagian dari KARYA KESELAMATAN ALLAH!!”

Namun, kita perlu berhati-hati dengan kata “KEMERDEKAAN” yang cenderung mengarah kepada “KEBEBASAN” secara “SEKULER.”

Kebebasan menjadi kata yang menarik, yang mampu menggiurkan orang. Ingatlah cara iblis ketika menggoda manusia di taman Eden. Iblis menggunakan kata “kebebasan,” sehingga manusia jatuh ke dalam dosa.

Kebebasan yang dimaksud, bukanlah “Kebebasan Manusia,” namun “KEBEBASAN KRISTEN.” Kebebasan melakukan kebenaran di dalam Kristus, karena kita terlebih dahulu mengikat diri kepada Tuhan Yesus.

Inilah “IMAN.”

Iman bukan hasil usaha ataupun karya seseorang. Namun IMAN adalah BUAH dari KETAATAN kita kepada Tuhan Yesus.

IMANI bahwa dirimu akan sampai kepada kehidupan yang kekal!!”

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

2.     LATIHLAH DIRIMU DENGAN TEKUN !!

Analogi sederhananya demikian:

Meskipun saya tidak bisa bahasa Batak, namun bagaimanapun dengan adanya MARGA yang melekat pada nama saya, lalu saya MENGAKUI DIRI saya sebagai orang Batak, maka saya tetaplah ORANG BATAK.

Lalu akan jauh lebih ELOK, ketika saya mau BELAJAR dan MELATIH DIRI untuk MAMPU BERBAHASA BATAK dan MEMAHAMI BUDAYA BATAK.

Saya terjemahkan kemudian di dalam jati diri Kekristenan:

Meskipun saya tidak bisa MELAKUKAN KEBENARAN dari TUHAN dan sering JATUH KE DALAM DOSA, namun bagaimanapun dengan adanya ROH KUDUS yang melekat pada diri saya, lalu saya MENGAKUI DIRI saya sebagai PENGIKUT KRISTUS, maka saya tetaplah PENGIKUT KRISTUS.

Lalu akan jauh lebih ELOK, ketika saya mau BELAJAR dan MELATIH DIRI untuk MAMPU MELAKUKAN FIRMAN TUHAN dan MENJAUHI DOSA.

Inilah jati diri kita sebagai pengikut Kristus. Bukan karena kita mampu, namun kurangnya kita untuk melatih diri, sehingga kita PESIMIS dan sering RAGU dengan Kekristenan kita. 

Ini yang dituliskan di ayat 20-21:

20Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. 21Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian.”

20Tutu nian, uju hatoban ni dosa hamu malua do hamu sian hatigoran. 21Antong dia do parbuemuna disi? Angka na hinailahonmuna anggo nuaeng, ai hamatean do hapateanna.”

Johannes Calvin memberi kesimpulan tentang dua ayat ini dengan perkataan:

Hanya mereka yang telah BELAJAR menjadi TIDAK PUAS mengenai DIRINYA SENDIRI, dan menjadi BINGUNG dan MALU MENGINGAT KEADAAN MEREKA yang MALANG, hanya MEREKA itulah yang telah DIRESAPI ASAS-ASAS HIKMAT KRISTEN.

Hikmat Kekristenan akan menenangkan dan mengajarkan kepada kita untuk mengakui diri di hadapan Tuhan Yesus Kristus.

Sungguh tidak ada yang mampu berbuat baik jika tidak oleh karena TUHAN itu sendiri.

Kita baca yang tertulis di 2 Timotius 3:16-17:

16Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 17Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”

16Ai nasa Surat i sinihathon ni Debata do; jala hasea mamodai, maminsang, pauliulihon, manogunogu di bagasan hatigoran, 17asa rimpas halak ni Debata, hobas tu nasa ulaon na denggan.”

 

-   Melalui Firman Tuhan, kita akan menyadari siapa diri kita.

-   Tidak hanya itu, Allah memperlengkapi kita kemudian untuk melakukan perbuatan baik.

Yang perlu kita lakukan adalah MELATIH DIRI untuk menghidupi FIRMAN TUHAN !!

Firman TUHAN yang kemudian menghantarkan kita kepada PERBUATAN BAIK !!

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Perikop ini ditutup di ayat 23:

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

(Ai upa tinuhor ni dosa do hamatean; alai basabasa ni Debata do hangoluan salelenglelengna marhitehite Kristus Jesus Tuhanta i.)

Upah dosa ialah UPAH yang DIBAYAR OLEH DOSA bukan UPAH yang DIPEROLEH DARI DOSA!!

Jadi, dosa dibayangkan sebagai “seorang tokoh,” yaitu seorang tuan yang membayar upah kepada hamba-hambanya.

Namun, dipakai istilah yang berbeda untuk kalimat selanjutnya:

Tuhan tidak membayar upah, karena Dia tidak berhutang kepada siapa pun.”

 

-   Tuhan mengaruniakan kehidupan kekal.

-   Karunia itu ialah penyataan kasih karunia TUHAN, di samping kehidupan kekal (potensi yang kita miliki).

Oleh sebab itu, segala hal yang dianugerahkan TUHAN di dalam hidupmu hari ini adalah KARUNIA TUHAN yang sudah TUHAN persiapkan untuk segala perbuatan baik.

Jangan sia-siakan karunia TUHAN dalam hidupmu!!

Dan IMANILAH KEHIDUPAN KEKAL yang telah dipersiapkan TUHAN YESUS untuk kita.

Amin.

 

Syalom..!!

Tuhan Yesus Memberkati..!!

 

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21