ANUGERAH SEBAGAI PENGIKUT KRISTUS (2 TIMOTIUS 1:1-14)
TULISAN KHOTBAH PARTANGIANGAN
MINGGU XVI SETELAH TRINITATIS
HKBP Efrata Lorok Ressort Palembang
Jumat, 30 September 2022
Evangelium : 2 TIMOTEUS 1 : 1 – 14
Topik : Tak Berkesudahan Kasih Setia TUHAN (Ndang Marpansohotan Asi Ni Roha Ni Tuhan I)
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus
Kristus..!!
I. PENDAHULUAN
Kita sering mendengar kata “KHARISMA.” Kharisma berarti “kado” atau “hadiah.” Tepatnya: Kado atau Hadiah yang tidak disangka dan tidak kita minta. Di dalam kata Yunani, kata “kharis” berarti “ANUGERAH.”
Inilah yang
diartikan dengan
“Karunia yang diberikan TUHAN di dalam Kasih SetiaNya kepada manusia!!”
Kepada siapa TUHAN memberikan “kharisma”?? Kepada setiap ORANG YANG PERCAYA KEPADANYA!! Bentuknya dapat bermacam-macam. Yang pasti TUHAN memberikan RohNya yang menyebabkan kita percaya.
Kemudian, Roh Tuhan bekerja dengan pelbagai cara, sebab itu TUHAN memberi pelbagai macam KHARISMATA yang berbeda-beda.
Beberapa contoh kharisma yang diberikan TUHAN:
-
Melayani
-
Memberi
-
Memimpin
-
Menolong
- Murah Hati, dsb
Ini seolah hampir sama dengan bakat.
Dan memang BAKAT juga KHARISMA memiliki beberapa persamaan:
1.
Bakat dan kharisma
sama-sama pemberian TUHAN.
2.
Bakat dan kharisma
sama-sama terkait dengan pendidikan masa kecil.
3. Bakat dan kharisma sama-sama merupakan buah dari pengembangan diri seseorang.
Lalu, apa perbedaan dari BAKAT dan KHARISMA??
-
Bakat: Bermanfaat untuk kepentingan
pribadi atau masyarakat umum.
- Kharisma: Bermanfaat untuk gereja.
Kharisma itu akan nyata kalau DITERIMA dan DIMANFAATKAN dalam KETAATAN kepada TUHAN !!
Kharisma bukan sebagai
prestasi !!
Melainkan sebagai anugerah TUHAN yang dimanfaatkan dalam ketaatan kepada TUHAN demi kebaikan gereja.
Kharisma juga diberikan kepada kita. Namun, bukan berarti kita PASIF dengan “hanya menerima” saja, tanpa mempergunakannya untuk Gereja.
Inilah yang menjadi FOKUS UTAMA dalam nasehat Rasul Paulus di dalam teks ini. Timotius dan kita diingatkan di dalam ayat 6 untuk terus “mengobarkan karunia TUHAN” (parataratahon silehonlehon ni TUHAN i):
“Karena itulah kuperingatkan engkau untuk
mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.”
(Ala ni i hupaingot ho asa diparatarata ho
silehonlehon ni Debata na tu ho i, di na huampehon tanganhi tu ho.)
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus
Kristus..!!
II. POINTER KHOTBAH
Kita akan merenungkan beberapa hal:
1.IDENTITAS DI DALAM KASIH KRISTUS !!
Identitas yang faktual di dalam kehidupan jemaat Kristen adalah “PERSAUDARAAN di dalam KASIH KRISTUS!!”
Kita kembali membaca di ayat 1-2:
“1Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah
untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, 2kepada
Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari
Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.”
“1Ahu surat tinongos ni si Paulus, apostel ni Kristus
Jesus, marhite sian tahi ni Debata, marguru tu bagabaga hangoluan na di bagasan
Kristus Jesus, 2mandapothon si Timoteus, anakhonhu na
hinaholongan: Asi ni roha, talup ni roha, dame sian Debata Ama dohot sian
Kristus Jesus, Tuhanta i.”
Beberapa hal yang dapat kita renungkan:
1.
BAPA ROHANI !!
a.
Paulus menyatakan status
dan identitasnya sebagai RASUL dan BAPA
ROHANI oleh KEHENDAK TUHAN untuk MEMBERITAKAN INJIL
KEHIDUPAN di dalam Tuhan Yesus.
b.
Hal ini juga diadopsi
oleh Gereja secara umum. Itu sebabnya, para PELAYAN
TAHBISAN di Gereja kita, secara khusus HKBP menggunakan
kata:
-
“Bapak” (Amang)
pada pelayan Tahbisan Laki-Laki
-
“Ibu” (Inang)
pada pelayan Tahbisan Perempuan.
-
Meskipun umur masih
tergolong muda, mereka ada ORANG TUA di dalam KEROHANIAN.
-
Karena ini bukan terkait
dengan umur, tetapi KEHENDAK TUHAN di dalam TUGAS PELAYANAN.
c.
Dan ini juga MENDARAT
di dalam kehidupan KELUARGA:
-
Keluarga adalah INSTITUSI GEREJA yang terkecil.
-
Seorang bapa
atau ibu memiliki Tanggung Jawab Rohani kepada anak-anaknya.
d. Tanggung Jawab Rohani dari seorang Bapak atau Ibu baik di dalam GEREJA ataupun di dalam KELUARGA adalah MENUNTUN ANAK-ANAKNYA di dalam PENGAJARAN INJIL YESUS KRISTUS melalui KHARISMA yang dianugerahkan kepadanya.
2.
ANAK ROHANI !!
a.
Timotius menjadi simbol Anak Rohani.
b.
Anak rohani baik di dalam
Gereja ataupun Keluarga menjadi sosok yang harus DIKASIHI
dan DIBERIKAN PENGAJARAN !!
c. Baik anak rohani di dalam Gereja ataupun di dalam keluarga, itu semua merupakan ANUGERAH yang diberikan TUHAN.
3.
SALAM KASIH !!
a.
“Kasih Karunia,
Rahmat dan Damai Sejahtera (Asi ni roha, Talup
ni roha dohot Dame) yang dari TUHAN Allah Bapa dan Tuhan Yesus
Kristus menjadi PEMBUKA di dalam PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN
!!
b.
Firman TUHAN akan diawali
dengan KASIH KARUNIA, RAHMAT dan DAMAI
SEJAHTERA bagi orang-orang yang mau mendengar dan melaksanakan
Firman TUHAN.
c. Semua orang yang mendengar dan hidup di dalam Firman TUHAN akan mendapatkan PENYERTAAN TUHAN.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus
Kristus..!!
Inilah IDENTITAS sebagai pengikut Kristus yang diikat di dalam PERSAUDARAAN OLEH KARENA KASIH TUHAN YESUS KRISTUS!!
Lalu, bagaimana kita dapat selalu menghidupi kasih
tersebut?
1.
Saling Mendoakan
a.
Inilah yang dituliskan di
ayat 3:
“Aku mengucap syukur kepada Allah, yang
kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku.
Dan aku selalu mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam.”
(Mauliate rohangku di Debata na huoloi di
bagasan roha na ias sian angka daompung dope; ai so marpansohotan
hupaingotingot ho di angka tangianghu, borngin nang arian.)
b.
Doakan orang-orang
yang kita kasihi. Agar Tuhan juga tetap menyertai
mereka.
c.
Mendoakan mereka adalah cara bagi kita untuk menjaga mereka
dari kuasa jahat.
2.
Saling Merindukan
a.
Inilah yang dituliskan di
ayat 4:
“Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang
kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku.”
(Ai masihol do ahu marnida ho, marnida iluilumi,
anggiat gok halalas ni rohangku.)
b.
Tidak ada kasih tanpa kerinduan.
Sukacita terbesar dari kerinduan adalah pertemuan.
c.
Selagi masih bisa bertemu
dengan orang yang kita kasihi, MANFAATKAN WAKTU
tersebut. Itu ANUGERAH.
3.
Saling Mengingat
a.
Inilah yang dituliskan di
ayat 5:
“Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus
ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam
ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.”
(Ai huingot do haporseaonmu na so marlaok i, na
maringanan hian di bagasan ompungmu boru, si Lois, nang di bagasan inangmu, si
Oinike; alai dohot do di bagasan ho, dihaporseai rohangku.)
b. “Ingat apa yang baik dan lupakan yang buruk!!” Ini juga akan menenteramkan hatimu dalam menjalani hidup!
Hal ini menjadi sebuah PENGHIBURAN bagi Paulus ketika dia sedang dipenjara di Roma. Tubuhnya yang dipenjara, TIDAK MEMATIKAN KASIH PERSAUDARAN DI DALAM KRISTUS yang terus MENGALIR pada DIRINYA!!
Inilah yang menjadi TELADAN bagi kita dalam menghidupi IDENTITAS
kita sebagai pengikut Kristus:
-
Apapun kharisma
yang kita terima, harus kita kelola supaya menjadi berkat
bagi banyak orang.
-
Apapun anugerah
yang kita terima, harus kita kelola supaya menjadi berkat
bagi banyak orang.
- Apapun hadiah yang kita terima, harus kita kelola supaya menjadi berkat bagi banyak orang.
Kita masing-masing telah menerima Anugerah dari TUHAN.
Oleh sebab itu SYUKURI dan RAWATLAH demi kemuliaan nama TUHAN!
Karena kado, tidak baik hanya disimpan saja !!
Apalagi masih belum dibuka bungkusnya !!
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus
Kristus..!!
2.HIDUPI PANGGILANMU SEBAGAI PENGIKUT KRISTUS !!
Saya akan merelevansikannya dengan hal demikian!
Kita sering mendengar kata “PROFESIONAL.” Kata ini sering digunakan dalam artian yang kurang tepat. Beberapa orang lebih menitikberatkan kata “profesional” sebagai BAYARAN atau lawan dari kata AMATIR !!
Ada sejarah mengenai kata Profesional:
a.
Kata “PROFESIONAL”
menjadi populer pada awal abad ke-20,
ketika seorang dokter di Amerika Serikat menyusun kurikulum untuk akademi keperawatan.
b.
Kurikulum ini memperkenalkan JABATAN
PERAWAT sebagai PROFESI,
yaitu PEKERJAAN yang
memerlukan PENDIDIKAN KHUSUS,
bersifat MELAYANI MANUSIA
tanpa pembedaan dan berlaku seumur hidup.
c.
Pemikiran Dasar itu kemudian hari berkembang
lagi dengan rincian syarat-syarat
sebuah profesi. Adapun
syarat-syaratnya, demikian:
1.
Sebuah pekerjaan
disebut profesi bila ada pendidikan yang baku dan sinambung.
2.
Ilmu yang mendasari pekerjaan ini bersifat otonom
dan dikembangkan oleh
orang-orang dari ilmu yang bersangkutan.
3.
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang semata-mata tidak mencari keuntungan,
melainkan memberikan pelayanan
kepada umat manusia tanpa pembedaan.
4.
Sebagai seorang
profesional, dia akan terus
belajar seumur hidup sambil meneliti
dan mengembangkan ilmunya.
5. Insan profesional terikat secara moril dalam hubungan kesejawatan dan menyepakati kode etik profesi: Siap dikoreksi oleh teman sejawat.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus
Kristus..!!
Kemudian, hal tersebut berkembang dan masuk ke berbagai aspek pekerjaan di dunia ini. Namun, tidak setiap pekerjaan dikatakan profesi.
Jadi, PROFESIONAL adalah melakukan profesi sesuai dengan keyakinan dan kehormatan profesi tersebut!!
Dan PROFESIONAL mengutamakan MUTU dan DISIPLIN KERJA!!
Lalu, lebih dalam:
Sebenarnya kata “PROFESIONAL” berasal dari kata “TO PROFESS” yang berarti “MENGAKU.”
Mengaku adalah meyakini suatu kebenaran sedemikian rupa hingga kita BERSAKSI tentang keyakinan itu dan menjadikan keyakinan itu sebagai IKRAR !!
Dari sini kita
mendapatkan sebuah hal yaitu
Suatu pekerjaan yang dilakukan dengan SEPENUH HATI dan SEGENAP JIWA serta BERSEDIA MENANGGUNG KONSEKUENSI.
Inilah yang ditekankan Paulus di dalam suratnya mengenai PANGGILAN sebagai PENGIKUT KRISTUS!!
a.
Tuhan Yesus memanggil
kita di dalam PANGGILAN KUDUS
yang MENYELAMATKAN dan MEMERDEKAKAN kita (ayat 9-11).
b.
Tuhan Yesus memberikan kepada kita Roh Kekuatan, Roh
Kasih dan Roh Ketertiban,
bukan roh ketakutan (ayat 7).
c. Jangan malu bersaksi tentang Tuhan Yesus (ayat 8)
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus
Kristus..!!
Oleh sebab itu,
secara PROFESIONAL, hidupilah
panggilan kita di dalam Tuhan
Yesus Kristus. Lalu ingatlah pesan
yang dituliskan di ayat 13-14:
“13Peganglah segala sesuatu
yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan
lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus. 14Peliharalah harta yang
indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di
dalam kita.”
(13Ihuthon ma angka poda na
tingkos i tiruanmu songon naung binegem sian ahu, di bagasan haporseaon dohot
holong ni roha na di Kristus Jesus i.
14Na pinalumehon na
denggan i ma ramoti marhitehite Tondi Parbadia, na maringanan di bagasan hita.)
Hidup dengan profesional sebagai pengikut Kristus!!
Amin!
Syalom..!!
Tuhan Yesus Memberkati..!!
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen
Komentar
Posting Komentar