YESAYA 26:8



TERANG FIRMAN

 

Jumat, 27 November 2020

 

YESAYA 26 : 8

 

“Ya TUHAN, kami juga menanti-nantikan saatnya Engkau menjalankan penghakiman; kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau.”

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Suatu kerinduan yang hadir dalam diri seseorang, tidaklah memiliki “obat yang manjur” selain daripada “bertemu” dengan “yang dirindukan.” Misal ketika salah satu dari kita merindukan keluarga atau orang yang kita kasihi karena sudah tidak lama bertemu, bagaimanapun kemajuan zaman saat ini untuk menggunakan “video call” belum dapat menyembuhkan kerinduan tersebut.

Lalu, bagaimana bagi orang-orang yang merindukan “sosok” yang belum pernah ditemui sama sekali secara fisik? Mungkin timbul rasa bingung ketika hal itu terjadi. Seperti renungan untuk kita pada hari ini, ketika umat TUHAN merindukan TUHAN untuk bertemu dengan mereka.

Bukan tanpa alasan umat TUHAN pada saat itu merindukan dan menanti-nantikan kehadiran TUHAN. Mereka sudah terlebih dahulu mengenal TUHAN melalui kuasaNya yang tetap hadir di dalam perjalanan kehidupan mereka, mulai dari leluhur mereka, sampai kepada mereka yang hidup pada saat itu. TUHAN yang telah membebaskan mereka dari penjajahan Mesir, TUHAN yang berkuasa itulah yang mereka nantikan untuk datang menjadi seorang Hakim atas kehidupan mereka yang dipenuhi dengan penderitaan.

Seperti itu jugalah diri orang-orang yang menjadi pengikut Kristus. Tuhan Yesus berjanji akan datang kembali ke dunia ini menjadi seorang Hakim yang adil, yang mengadili setiap perbuatan manusia selama ia hidup di dunia ini. Ini bukanlah tanpa alasan dan bukan sekedar kerinduan “yang dipaksakan” atau “dibuat-buat.” Kerinduan itu muncul melalui perasaan yang keluar dari sisi kerohanian seseorang.

Kerinduan akan kedatangan Tuhan Yesus untuk terakhir kalinya menjadi sebuah puncak atas segala kesulitan yang kita hadapi selama di dunia ini. Dan kedatangan itu akan menjawab segala pertanyaan kita yang kita sampaikan di dalam doa dan pujian serta ucapan syukur.

Tidak bisa kita pungkiri, bahwa selama kita hidup di dunia ini, kita akan bertemu dengan berbagai rintangan yang tentu membuat tubuh dan roh kita menangis. Roh dan tubuh kita menangisi setiap akibat dari dosa yang ada dunia ini, baik yang kita perbuat ataupun orang lain perbuat. Karena dosalah maka kematian itu menjadi “kewajiban” bagi manusia untuk sampai kepada tahap tersebut.

Namun bagi orang-orang yang merindukan kehadiran Tuhan Yesus, kematian bukanlah garis akhir atas setiap doa dan penantian yang sudah menggelora di dalam hidupnya. Justru kematian itulah yang menjadi pintu untuk semakin dekat bertemu dengan Tuhan Yesus.

Pertanyaan kepada diri kita, “apakah hari ini, esok dan hari-hari berikutnya, kita telah siap bertemu dengan kematian itu?” Bagi orang-orang yang sudah lama merindukan dan menantikan untuk bertemu dengan Tuhan Yesus, kematian adalah sebuah keuntungan baginya, karena sudah semakin dekat bertemu dengan Tuhan Yesus. 

Setelah hal itu kita persiapkan dan kita hidupi, maka baiklah selama kita masih menjalani kehidupan di dunia ini, penuhilah dengan persiapan yang matang. Memohon belas kasihan dari Tuhan Yesus agar kita dimampukan hidup bersama dengan Firman Tuhan untuk menghadapi beratnya hidup di dunia ini. Percayalah bahwa dengan pertolongan Tuhan dan kerinduan kita kepadaNya, maka hidup kita akan dipenuhi dengan pujian kepadaNya, sehingga hal itu menjadi sebuah kekuatan iman bagi kita untuk dapat menjalani kehidupan kita yang sementara di dunia ini. Amin.

 

Salam sehat !!

 

Syalom.


Tuhan Yesus memberkati.

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21