FILIPI 4:19



TERANG FIRMAN

Sabtu, 21 November 2020

 

FILIPPI 4 : 19

 

“Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.”

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Ada sebuah dongeng anak-anak yang dulu pernah populer sekitar tahun 1990-an:

        “Di suatu tempat ada seorang petani yang hidup di dalam kemiskinan. Dia selalu berdoa kepada Tuhan untuk dicukupkan kehidupannya. Suatu hari di pagi-pagi buta dia mau berangkat ke sawah. Dia melihat ada angsa yang bertelur tepat di bawah pohon belakang rumahnya. Dia melihat bahwa telur itu berwarna emas.

Petani tersebut sedikit tidak percaya bahwa telur itu benar-benar emas.  Sampai suatu ketika dia membawa telur itu ke pasar dan bertanya di sebuah toko emas dan pemilik toko itu mengatakan bahwa itu benar-benar emas yang berbentuk telur.

Si petani kemudian pulang ke rumah dan dia kembali melihat sudah banyak telur emas di belakang rumahnya. Dia mengambil semua telur itu dan menyimpannya di dalam rumahnya. Begitulah setiap hari dia mendapati telur emas di belakang rumahnya.

Si petani menjadi malas bekerja dan dia hanya mengumpulkan telur itu setiap hari. Dia setiap hari menjual telur itu dan membeli segala keperluannya. Sampai dia menjadi seorang yang kaya raya.

Suatu hari dia berfikir, “Kalau kupotong angsa itu pasti aku akan mendapatkan telur emas yang banyak.” Dia akhirnya memotong angsa tersebut. Tetapi dia tidak menemukan apa-apa di perut angsa tersebut. Dan pada akhirnya dia tidak mendapatkan telur emas lagi dan dia kembali menjadi petani yang miskin.”

Sebuah dongeng anak-anak yang mengajari kita untuk tidak hidup serakah. Tetapi kita melihat pola kehidupan manusia secara umum pada saat ini. Pola hidup yang konsumtif, yang tidak hanya menghilangkan rasa peduli terhadap sesama, namun juga dapat merugikan sesama.

Tentu masa pandemi Covid-19 sangat mengejutkan dunia, terlebih kepada orang-orang yang sebelumnya berada pada pola hidup yang konsumtif. Standarisasi kehidupan yang ditentukan oleh beberapa pihak yang membuat sebuah propaganda tentang “hidup yang dinikmati,” membuat beberapa orang sangat terpukul dan bahkan menjadi “down” dengan datangnya pandemi Covid-19. Sangat jelas, pandemi Covid-19 memaksa orang-orang (minimal) mengurangi pola hidup konsumtif atau (maksimal) “mematikan” pola hidup seperti itu.

Firman Tuhan pada hari ini mengingatkan kita pada sebuah sukacita yang kekal di dalam diri Tuhan Yesus. Sama seperti Paulus yang merasakan pemeliharaan Tuhan, seperti itu juga diri kita sebagai orang-orang yang percaya yang tidak akan pernah kekurangan segala hal pokok yang kita perlukan di dalam hidup ini. Sukacita Paulus bukanlah sukacita yang berdasarkan definisi dunia, tetapi sukacita kekal yang tidak akan bisa “diganggu” dengan kondisi apapun yang diberikan dunia kepadanya.

Tuhan Yesus memberi kekuatan dan berkat kepada Paulus dan juga orang-orang yang percaya untuk menjalani hidup sebagai pembawa berita sukacita melalui setiap hal yang ada pada dirinya. Paulus tidak fokus dengan wujud dari berkat Tuhan melalui jemaat Filipi yang selalu memberikan ucapan syukur kepadanya. Tetapi Paulus melihat bahwa ucapan syukur kepadanya sebagai buah dari iman jemaat, dan buah itu juga semakin bertambah lebat di dalam kehidupan mereka, karena semakin mereka memberi, maka semakin melimpah yang mereka dapatkan.

Sukacita Paulus sangat besar melihat pertumbuhan iman dari jemaat Tuhan pada saat itu, meskipun dirinya sendiri sedang berada di dalam penjara. Inilah hal luar biasa. Inilah kuasa sorgawi yang hadir di dalam diri Paulus dan juga jemaat Tuhan pada saat itu.

Setiap orang yang menerima berkat dari Tuhan, haruslah menyampaikan ucapan syukur kepadaNya melalui diri orang-orang lain. Dan ketika “pemberian” dan ucapan syukur itu disampaikan, maka Bapa di Surga yang sesungguhnya menerima pemberian dan ucapan syukur tersebut.  

Inilah yang menjadi kekuatan untuk melawan setiap pola hidup konsumtif yang hanya mementingkan diri sendiri. Patut kita sadari, bahwa Tuhan Yesus selalu mencukupkan apa yang perlu di dalam diri orang-orang yang percaya. Dan ketika itu datang, sesungguhnya Tuhan mau memakai kita sebagai perpanjangan tanganNya untuk menyampaikan berkat itu juga kepada sesama manusia.

Oleh karena itu, marilah kita menghidupi Firman yang disampaikan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, yang tertulis di dalam Lukas 6:36, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” Maka kita telah menunjukkan kasih Bapa yang hadir di dalam diri kita kepada orang lain dan kita akan menerima sukacita yang kekal daripadaNya yang tidak akan dapat diberikan oleh dunia ini. Amin.

 

Salam sehat !!

 

Syalom.

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21