GALATIA 6:1



TERANG FIRMAN 

Jumat, 06 November 2020

 

GALATIA 6 : 1

 

“Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.”

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!


Hidup sebagai seorang pengikut Kristus, sesungguhnya adalah hidup di dalam tuntunan Roh Kudus yang tinggal di dalam dirinya. Hidup berdasarkan tuntunan Roh Kudus adalah keharusan yang menjadi “hidup sesungguhnya” sebagai manusia yang dikuduskan di dalam Kristus. Baik di dalam fikiran, perkataan yang terucap dan perbuatan yang dilakukan oleh tubuh kita haruslah berdasarkan suara Roh Kudus.

 

Karena hal ini berhubungan dengan kerohanian seseorang, maka sering sekali menjadi sebuah pergumulan hebat jika diperhadapkan dengan situasi nyata yang terjadi di hadapan kita. Masih ada diantara jemaat Tuhan pada hari ini yang menjadikan dirinya sebagai ukuran “kebenaran” untuk menilai sesamanya. Sehingga, ketika ada seseorang yang berbuat sesuatu tidak seperti yang dia perbuat, maka “kalimat penghakiman” sering terucap melalui perkataannya.

 

Hal ini pernah dituliskan di dalam kisah Ayub, yang karena penderitaan yang dialaminya, para sahabat-sahabat Ayub berfikir hal itu terjadi atas dosa yang dilakukan oleh Ayub. Akan tetapi, hal itu sama sekali tidak benar adanya, karena Ayub benar di mata TUHAN. Dan jikalau kita menemukan sebuah kasus, bahwa saudara atau orang di sekitar kita yang jelas melakukan kesalahan atau dosa, tetap saja tidak ada hak bagi kita yang hidup di dalam Roh, menyatakan penghakiman atas dirinya.

 

Firman Tuhan pada hari ini dengan jelas mengarahkan kepada kita untuk sebuah perbuatan yang saling membangun diantara jemaat Tuhan. Salah satu buah Roh adalah kelemahlembutan (Galatia 5:23), dimana ketika saudara atau orang lain yang berbuat salah, maka Roh kelemahlembutan itu menjadi “sebuah senjata” bagi kita untuk “memimpin” dirinya keluar dari jerat dosa. Teguran yang penuh dengan kelembutan dan kasih, menjadi bagian atas tugas dari jemaat pengikut Kristus, bukanlah penghakiman yang menjadi hak dari Bapa.

 

Berhati-hatilah dengan hasutan iblis yang mengatasnamakan kebenaran, mampu membawa kita menjadi pelaku dosa, melalui penghakiman atas kesalahan dari orang lain dan merujuk kepada kebenaran yang seolah-olah telah kita lakukan. Kehidupan yang saling membangun diantara pengikut Kristus adalah bagian yang sangat penting yang menjadi menunjukkan sebuah kesatuan di dalam tubuh Kristus.

 

Oleh sebab itu, melalui kuasa Roh Kudus yang tetap kita minta untuk tinggal di dalam diri kita, marilah kita hidup dengan saling membangun diantara jemaat Tuhan, hidup berlandaskan kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada kita dan tetap setia di dalam perintahNya. Amin.

 

Salam sehat !!

 

Syalom.

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21