EFESUS 4:32



TERANG FIRMAN 

Selasa, 10 November 2020

 

EFESUS 4 : 32

 

“Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!


Menjadi pribadi dari seorang pengikut Kristus bukanlah ditunjukkan dari ornamen yang dipakai atau yang ditunjukkan pada benda yang diletakkan di dalam rumah. Misalnya dengan memakai kalung salib, menggantungkan ornamen salib di rumah atau menempelkan tulisan “syalom” di depan pintu rumah, ataupun menggantungkan lukisan/gambar/ornamen Kekristenan di rumah.

 

Menjadi pribadi dari pengikut Kristus haruslah terlihat melalui kepribadian yang memancar dari dalam dirinya. Seseorang yang telah menerima Tuhan Yesus adalah orang yang telah memiliki kehidupan yang baru, dia telah menjadi manusia baru di dalam Kristus. Cara berfikir, tutur kata dan tingkah laku sehari-hari memiliki ciri khas tersendiri yang memancarkan Kristus yang tinggal di dalam dirinya.

 

Inilah yang diinginkan oleh teks renungan kita pada hari ini. Dimana rasul Paulus mengingatkan jemaat Efesus dan kita para pembaca renungan ini untuk menunjukkan jati diri dan karakter sebagai pengikut Kristus yang telah diperdamaikan kepada Bapa di sorga. Tidak lagi sebagai manusia lama yang hidup oleh ikatan dosa, tetapi menjadi manusia baru yang diikat di dalam kasih Kristus.

 

Surat ini dituliskan Rasul Paulus dari penjara di kota Roma kepada jemaat Efesus sekitar tahun 62/63 Masehi. Surat Efesus adalah  surat  yang mengingatkan orang Kristen agar waspada terhadap rupa-rupa pengajaran palsu manusia oleh kelicikan yang menyesatkan. Hal ini terutama karena pengaruh masyarakat Yunani-Romawi yang cenderung mengarahkan orang percaya kepada individualisme rohani. Oleh sebab itu, surat Efesus sangat menekankan persatuan dan persekutuan Kristen oleh iman kepada Kristus.

 

Pimpinan dari Roh Kudus atas diri orang-orang yang percaya akan membawa pada jati diri yang “tampil beda” atas kehidupan orang-orang di sekitar kita. “Tampil beda” bukanlah mengarah kepada kepribadian yang jauh dari hal positif, tetapi justru segala aspek yang ditampilkan menunjukkan karakter yang benar di dalam Kristus, yang tentu akan membawa sukacita pada diri sendiri dan orang-orang di sekitar.

 

Moralitas yang ditekankan Firman Tuhan pada hari ini adalah hidup di dalam kasih yang daripada Kristus dan juga hidup yang penuh dengan pengampunan dengan sesama. Kasih tidaklah diam, tetapi kasih itu bekerja. Dengan berlandaskan kasih Kristus-lah manusia dapat saling membangun kepada arah yang benar. Dan dengan berlandaskan kasih Kristus-lah diri kita mengajak orang lain untuk semakin mengenal kasih Kristus.

 

Kasih tidak hanya pada kata, tetapi harus terlihat di dalam kenyataan. Bagaimana kita dapat menunjukkan kasih Kristus, kalau di dalam hati kita masih menyimpan amarah, kebencian dan dendam atas sesama kita. Seperti apapun rasa sakit yang pernah kita terima dari sesama kita, tidak seharusnya meredupkan kasih yang akan bersinar dan memancar dari dalam pribadi kita.

 

Oleh sebab itu, ingatlah bahwa kita adalah manusia baru di dalam Kristus. Kita telah disucikan dan dikuduskan melalui darah kudus yang mengalir di Golgota. Buanglah segala “hitamnya” kehidupan, segala luka batin dan segala kebencian terhadap sesama. Tetapi tunjukkanlah bahwa dirimu telah terlebih dahulu menerima kasih dan pengampunan dari Tuhan Yesus, sehingga Roh Kudus yang akan memimpinmu untuk mengampuni dan mengalirkan kasih terhadap sesama, terlebih kepada orang yang membencimu. Amin.

 

Salam sehat !!

 

Syalom.

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21