RATAPAN 3:25



TERANG FIRMAN

Rabu, 18 November 2020

 

RATAPAN 3 : 25

 

“TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.”

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

 

Ada sebuah pernyataan yang membawa kita pada sebuah perenungan akan peristiwa yang pernah terjadi di dalam diri seseorang, atau bahkan diri kita sendiri: “Penyesalan tidak akan pernah mendahului sebab,” atau “Penyesalan akan selalu datang terakhir.” Pernyataan yang sering didengar, namun juga sering dialami. Seolah-olah tidak ada orang yang dapat “memusnahkan” kata “penyesalan” dari dunia ini.

 

Namun, meskipun penyesalan selalu datang terakhir, apakah itu menjadi akhir dari segalanya? Tentu saja tidak! Bagi orang-orang yang beriman, penyesalan justru akan menjadi sebuah “batu loncatan” untuk “melompat” dari keadaan yang membuatnya terpuruk. Bagi orang-orang yang percaya, penyesalan tidak akan mematikan “keimanannya.” Justru itulah yang membuat dirinya mengarahkan diri kepada cermin untuk melihat apakah yang harus diperbaiki dari dalam dirinya.

 

Inilah yang dialami oleh umat TUHAN di dalam kejatuhan Yerusalem pada tahun 587 SM ke tangan Babilon. Kesatuan politik bangsa Israel kuno hancur berantakan dan rakyat terpecah-pecah ke dalam kelompok-kelompok kecil. Sebagian dari mereka tinggal di pembuangan Babilon, sebagian lagi tetap tinggal di Yehuda menghadapi penderitaan dan negeri yang telah rusak berat, dan sebagian lagi lari ke Mesir dan negara-negara lain.

 

Situasi kehancuran umat TUHAN dicatat di dalam Kitab Nudub Yeremia (Ibrani: “Eikah” yang berarti “Kenapa”) atau yang sekarang kita kenal dengan Kitab Ratapan.  Situasi yang mengharukan inilah yang dicatat penyair dari buku Ratapan yang hidup di Yehuda pada waktu dan sesudah penghancuran kota Yerusalem. Mereka sangat sulit menerima keadaan yang terjadi, namun mereka tidak berhenti mencari tahu apa yang menjadi kehendak TUHAN atas umat pilihanNya.

 

Dan pada akhirnya, semua bencana dan malapetaka yang mereka alami pada saat itu hanya akan dapat dipahami ketika mereka menerima keadaan yang terjadi pada diri mereka dan mereka percaya akan nubuat para nabi yang telah disampaikan. Nubuat itu mengatakan bahwa bencana dan malapetaka itu adalah hukuman TUHAN atas Israel karena dosa-dosa mereka.

 

Ini juga dapat terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari. Saya tidak mengatakan bahwa semua kesulitan dan bencana yang kita alami adalah akibat dari dosa yang telah dilakukan. Namun baiklah kita mau menerima apa yang terjadi, dengan kerendahan hati meminta pengampunan daripada TUHAN dan biarkan TUHAN bekerja atas kehidupan kita, apapun dan bagaimanapun situasi yang terjadi atas diri kita.

 

Pada akhirnya, seperti yang disampaikan oleh Firman Tuhan pada hari ini kita akan mendapatkan kesimpulan bahwa, “TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya.” Pengharapan adalah sebuah kekuatan yang diberikan TUHAN kepada orang-orang yang percaya. Berharap bahwa kasih setia dari Tuhan Yesus tidak akan mengecewakan orang-orang yang setia kepadaNya.

 

Permasalahan selanjutnya akan kembali kepada diri kita, apakah kita sabar menantikan dan melewati setiap tantangan dan kesulitan yang harus kita hadapi? Apakah kita mampu “mempercayakan” Tuhan Yesus yang akan “bertanggung jawab” atas setiap keadaan hidup kita? Sebagai orang yang percaya, perlahan pertanyaan seperti itu haruslah menghilang dari dalam diri kita. Karena jawabannya adalah Tuhan Yesus akan selalu memelihara kehidupan umatNya.

 

Di masa pandemi Covid-19 yang masih kita jalani hingga pada saat ini, mari kita bersama-sama menantikan bagaimana Tuhan kita Yesus Kristus berkarya dan menunjukkan kuasaNya atas dunia ini. Cepat atau lambat, pandemi ini akan berakhir. Namun semua adalah kewewenangan mutlak dari Tuhan kita. Yang patut kita lakukan adalah “bertanya dan meminta pengajaran serta kekuatan daripada Tuhan Yesus, bagaimana kita tetap hidup di dalam kemurnian iman kita, meskipun situasi serta kondisi akan selalu berubah-ubah.” Mari semakin mendekatkan diri kepada Sang Maha Kasih, yaitu Tuhan Yesus, Juruselamat umat manusia. Amin.

 

Salam sehat !!

 

Syalom.

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21