2 TIMOTIUS 2:25



TERANG FIRMAN 

Sabtu, 07 November 2020

 

2 TIMOTIUS 2 : 25

 

“Dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran.”

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Keimanan seorang yang percaya akan terlihat ketika dia menghadapi kenyataan hidup. Tentu kenyataan hidup tidak akan selalu “manis” rasanya, karena rasa “manis” juga dapat membuat orang “jemu.” Karena itulah dibutuhkan “rasa pahit” di dalam hidup agar kehidupan yang dijalani di dunia ini semakin beragam rasanya.

Itulah kenyataan hidup yang tidak selalu memberikan senyuman, tetapi terkadang ada tuntutan untuk mengeluarkan air mata yang ada pada diri kita. Dan kenyataan itu juga yang tidak bisa dilepaskan oleh orang-orang yang sudah menjadi pengikut Kristus. Kehidupan kerohanian yang terwujud di dalam peribadahan yang kudus, dan pembicaraan yang hangat kepada Tuhan, tidak menjadi alasan bagi iblis untuk tidak “mengganggu” hubungan spiritualitas kita kepada Tuhan Yesus.

Iblis selalu punya cara agar manusia membenci kebenaran dan kasih dari Bapa. Dan itulah yang sedang dihadapi oleh hamba Tuhan yang bernama Timotius. Terlahir dari keluarga yang taat kepada Tuhan, menjadi sebuah panggilan baginya untuk melayani Tuhan. Keakraban kepada Tuhan menjadi sebuah jalan baginya untuk dipertemukan kepada seseorang yang menjadi “bapa rohani” dari Timotius yang bernama Paulus.

Hubungan yang begitu akrab diantara kedua hamba Tuhan tersebut menjadi sebuah kekuatan untuk saling membangun dan meneguhkan. Terbukti, ketika rasul Paulus berada di penjara di kota Roma dan dia mendengar bahwa Timotius “anak rohaninya” sedang menghadapi pergumulan hebat, Paulus menulis surat pastoral/penggembalaan seperti ayat harian yang kita baca pada hari ini.

Apakah pergumulan yang sedang dihadapi oleh Timotius? Pada saat itu Timotius sedang berada di daerah Efesus dalam misi pemberitaan Injil. Di kota itu terdapat kuil pusat peribadahan untuk Artemis. Kuil yang begitu indah dan pengikut Artemis yang begitu banyak membuat Timotius merasa bergumul untuk memberitakan Kabar Keselamatan dari Tuhan Yesus kepada mereka.

Maka dari itulah, Paulus memberikan peneguhan iman dan pengajaran kepada Timotius agar dia tetap teguh menjalankan tugasnya sebagai pemberita Injil. Paulus sudah membuktikan, bahwa ketika dia menulis surat ini, dia sendiri sedang dikurung di dalam penjara. Hal itu tidak membuat semangat Paulus memudar, tetapi di dalam masa tuanya, dia tetap memiliki semangat bahwa Kabar Sukacita harus diberitakan sampai ke seluruh dunia, seperti yang dipesankan Tuhan Yesus kepada para murid dan orang-orang yang percaya.

Itu juga yang bisa saja kita hadapi di dalam kehidupan sehari-hari. Hidup yang memiliki tantangan, persoalan dan pergumulan menjadi sebuah hal yang tidak dapat kita hindari. Termasuk, ketika berhadapan dengan orang-orang yang masih mencintai kehidupan di dalam dosa. Memang, ada sebuah tugas bagi orang-orang Kristen untuk membawa orang-orang lain keluar dari dosa dan mendapat keselamatan dari Tuhan Yesus. Tetapi, hal itu bukanlah sebuah paksaan bagi mereka. Karena, Firman Tuhan akan berkuasa mengubah hati mereka.

Sebagai pengikut Kristus, kita perlu memberi tahu dan mengajari orang-orang lain tentang kehidupan bersama dengan Tuhan Yesus. Tentu dengan penuh kelembutan dan tanpa paksaan. Karena Tuhan Yesus juga mengasihi mereka, sama seperti Tuhan Yesus mengasihi kita. Oleh sebab itu, tetaplah dengan tidak jemu-jemu memberitakan kebenaran Firman Tuhan di dalam perkataan dan perbuatan kita sehari-hari serta doakan orang-orang yang berada di sekitarmu, maka kemuliaan Tuhan Yesus akan bersinar, tepat dimana kamu membawa kabar keselamatan. Amin.

 

Salam sehat !!

 

Syalom.

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21