1 TESALONIKA 5:11
TERANG FIRMAN
Senin, 09 November 2020
1 TESALONIKA 5 : 11
“Karena nasihatilah seorang akan yang lain
dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan”
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
Sampai
pada saat ini, masih banyak orang yang jatuh kepada pemahaman yang salah
tentang “Kedatangan Tuhan Yesus untuk terakhir kalinya.” Beberapa pemahaman yang salah itu
kira-kira demikian:
a. Tidak ada gunanya bekerja keras karena Tuhan Yesus akan datang besok atau
dalam waktu dekat ini.
b. Pandemi Covid-19 adalah tanda-tanda dimana dunia akan segera berakhir.
c. Perang dimana-mana, korupsi merajalela dan etika kemanusiaan yang semakin merosot menunjukkan bahwa dunia akan berakhir dengan segera dan Tuhan Yesus akan datang tahun depan.
Beberapa contoh pemahaman yang salah itu, haruslah jauh dari pemahaman-pemahaman orang-orang yang beriman. Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa satu-satunya yang mengetahui tentang akhir zaman adalah Bapa. Artinya, tidak ada satu pun pemahaman yang “membenarkan” bahwa teori tentang kedatangan Tuhan Yesus untuk terakhir kalinya dan akhir zaman dapat dilakukan dengan perhitungan secara matematis. Tidak! Itu adalah wewenang dan kehendak mutlak dari Bapa di sorga.
Seperti itu juga yang terjadi pada jemaat di Tesalonika. Setelah Rasul Paulus memberitakan Injil di Tesalonika, banyak orang yang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Tetapi, tidak lama kemudian, banyak orang-orang yang mencoba membuat ribut di dalam persekutuan-persekutuan mereka. Terpaksa, Paulus meninggalkan jemaat yang tergolong masih muda itu.
Tetapi, Paulus terlanjur mengasihi jemaat di Tesalonika dan merasa khawatir dengan keimanan mereka. Paulus kemudian mengarahkan Timotius untuk kesana dan melihat bagaimana kondisi jemaat disana. Timotius melaksanakan itu dan dia membawa kabar bahwa sudah muncul persoalan yang rumit di dalam keimanan mereka.
Jemaat di Tesalonika “meng-salah artikan” dengan berita kedatangan Tuhan Yesus untuk terakhir kalinya. Karena Paulus memberitakan kepada mereka bahwa sudah dekat waktunya Kristus akan datang kembali ke dunia, mereka berfikir bahwa kedatangan itu adalah masalah waktu, yaitu esok hari atau satu tahun ke depan.
Apa
yang menjadi efek buruk dari hal itu? Muncullah dua pemahaman:
a. Untuk apa lagi kita bekerja, toh besok semua sudah berakhir.
b. Selagi Tuhan Yesus belum datang, “mari kita nikmati semua.”
Karena
dua pemahaman tersebut, banyak jemaat yang jatuh di dalam kehidupan yang
berlawanan dengan pola keimanan sebagai pengikut Kristus. Untuk itulah Firman
ini disampaikan kepada mereka dan juga kepada kita para pengikut Kristus di
zaman ini.
Oleh sebab itu, Firman Tuhan pada hari ini
mengajak kita untuk tetap berjaga-jaga untuk kedatangan Tuhan Yesus terakhir
kalinya. Perikop ini mengibaratkan kedatangan Tuhan Yesus seperti pencuri di malam
hari. Pencuri yang “beraktivitas” ketika orang-orang sedang tidur lelap dan dan
orang-orang sedang mabuk pada malam hari.
Artinya, kehidupan kita haruslah tetap di
dalam kondisi berjaga-jaga. Tidak terlelap dengan aktivitas sehari-hari yang
membuat kita lupa bersekutu dengan Tuhan dan tidak “dimabukkan” oleh
nafsu-nafsu duniawi yang membuat kita lupa dengan Firman Tuhan dan juga
mengasihi sesama manusia.
Berjaga-jaga yang diarahkan oleh Firman
Tuhan pada hari ini mengarahkan kita untuk setia di dalam Firman Tuhan dan
mengarahkan saudara-saudari kita juga untuk berjaga-jaga. Jangan ada diantara
kita, keluarga kita, saudara kita dan tetangga kita yang tidak dalam posisi “berjaga-jaga.”
Dan jikalau masih ada orang yang kita lihat masih “terlena” dengan kenikmatan
duniawi, dengan penuh kasih mari kita mengajak mereka untuk tetap hidup di
dalam Firman Tuhan.
Menjadikan diri kita sebagai teladan di
dalam keluarga dan kehidupan bermasyarakat adalah salah satu cara yang efektif
untuk “menyadarkan” keluarga dan juga orang lain agar tidak “lama-lama bertahan”
di dalam dosa dan keinginan dunia. Membangun karakter diri seperti yang
diajarkan oleh Tuhan Yesus dan membangun karakter sesama kita untuk mengenal
kasih dari Tuhan Yesus. Sehingga, setiap orang akan menerima keselamatan
daripada Tuhan Yesus dan mereka mengenal kebenaran yang diajarkan oleh Tuhan
Yesus melalui setiap perkataan dan perbuatan kita. Amin.
Salam sehat !!
Syalom.
Tuhan Yesus memberkati.
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen.
Komentar
Posting Komentar