1 KORINTUS 10:23
TERANG FIRMAN
Rabu, 11 November 2020
1 KORINTUS 10 : 23
“Segala sesuatu diperbolehkan. Benar,
tetapi bukan segala sesuatu berguna. Segala sesuatu diperbolehkan. Benar,
tetapi bukan segala sesuatu membangun.”
Saudara-saudari yang terkasih di dalam
Tuhan Yesus Kristus..!!
Ada sebuah pengalaman dari seseorang yang pernah
mendaki sebuah puncak di daerah Sumatera. Mereka memulai untuk mendaki tepat
pukul 10 malam dan sampai di puncak sekitar jam 4.30 pagi. Karena sudah lelah, seseorang
itu bersama dengan teman-teman pendakinya beristirahat di sebuah tempat yang
berbentuk seperti sebuah tempat persembahan.
Tempat itu bersih, rapi dan terawat. Dia kemudian
melihat sebuah tempat yang berisikan beberapa jeruk purut dan juga telur ayam.
Karena lelahnya, dia kemudian mengambil telur itu dan bermaksud untuk memakannya,
tetapi kemudian temannya melarang untuk memakan telur itu dan mengembalikan
telur itu pada tempatnya. Temannya berkata, “Kenapa kau mau memakan telur itu,
kau kan Kristen? Itu persembahan untuk yang disembah mereka.”
Peristiwa yang hampir sama terjadi pada jemaat di
Korintus. Rasul Paulus mengajari jemaat disana untuk “tidak mengharamkan”
makanan (daging) untuk dimakan. Termasuk makanan yang “dimakan” untuk
penyembahan kepada tuhan yang lain, yang disembah oleh orang-orang yang tidak
mengenal Kristus. Hal itu disalahartikan oleh jemaat di Korintus. “Kebebasan”
untuk kebutuhan jasmaniah mereka, justru mengganggu kebutuhan rohani mereka. Tanpa
disadari mereka juga menjadi ikut di dalam “pengakuan” kepada “yang dipercayai”
oleh masyarakat yang tinggal di Korintus.
Paulus menjelaskan tentang “kebebasan untuk makan”
yang dimaksud adalah untuk “tidak mengharamkan apapun makanan yang berasal dari
ciptaan TUHAN,” tetapi sungguh bukan berarti ikut di dalam “perzinahan” untuk
menyembah tuhan yang lain. Sama seperti telur yang “tidak diharamkan” untuk
dimakan, tetapi “tidaklah benar” memakan telur untuk tujuan “pengakuan” akan
tuhan yang lain selain daripada Yesus Kristus.
Orang yang telah menerima Tuhan Yesus di dalam
hidupnya, tidaklah boleh mengikuti segala kegiatan yang bertujuan untuk
menyembah hal yang lain selain daripada Kristus. Adat, budaya dan kebiasaan
sosial yang terjadi di sekitar, janganlah mempengaruhi kesetiaan dan ketaatan
dalam mengikut Yesus. Oleh sebab itu, segala hal yang kita makan, minum dan
kita lakukan, lakukanlah itu untuk memuliakan Tuhan Yesus Kristus.
Salam sehat !!
Syalom.
Tuhan Yesus memberkati.
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen.
Komentar
Posting Komentar