ROMA 13:4
TERANG FIRMAN
Sabtu, 14 November 2020
ROMA 13 : 4
“Karena pemerintah adalah hamba Allah
untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena
tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk
membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.”
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
Pemimpin, Raja dan Pemerintah
dibentuk ataupun diangkat untuk sebuah tujuan bersama di dalam suatu negara
dalam mewujudkan kesejahteraan bersama. Bisa dibayangkan ketika sebuah negara tidak
ada yang memegang fungsi kontrol atau mengarahkan anggotanya, tentu semua akan
menjadi berantakan.
Secara umum tujuan dibentuknya pemerintahan atau kepemimpinan di
suatu negara adalah sebagai berikut:
a. Menjaga kedaulatan dan pertahanan negara.
b. Menjaga ideologi negara.
c. Menjaga kesejahteraan masyarakat.
d. Menjaga keadilan masyarakat.
e. Menjaga persatuan negara.
Gambaran pemerintahan yang ideal
dalam menjalankan fungsinya adalah impian setiap warga negara. Sehingga ketika
situasi ini terwujud, maka warga negara cenderung menghargai dan menghormati
pemerintah. Namun fakta mengatakan yang terjadi belum seperti yang dibayangkan.
Yang menjadi pertanyaan, apakah kita harus tetap patuh??
Berangkat dari sejarah teks ini: Ketika
masa kekaisaran Romawi, para Kaisar banyak melakukan tindak kekerasan kepada
orang Kristen pada saat itu. Tetapi, meskipun hal itu terjadi, rasul Paulus tidak
setuju dengan tindakan orang Yahudi, terkhusus kelompok orang Zelot yang tidak setuju, bahkan memberontak
kepada pemerintahan Kaisar Romawi.
Berdasarkan pemikiran dari kelompok orang Zelot, tidak ada raja di dunia
ini selain daripada Tuhan. Itulah sebabnya mereka melakukan pemberontakan
kepada pemimpin dari kekaisaran Romawi pada saat itu. Kelompok orang Zelot
berencana supaya “meniadakan” kepemimpinan dari raja atau kaisar di dunia ini.
Perbuatan radikal mereka juga berdampak kepada orang Yahudi yang patuh dalam
membayar pajak kepada Kaisar. Mereka juga melakukan kekerasan kepada orang
Yahudi yang patuh tersebut.
Teks renungan untuk kita pada
hari ini membawa pandangan ke arah yang positif terhadap pimpinan dan juga
pemerintahan. Rasul Paulus sendiri merasakan bagaimana menghadapi kekaisaran
Romawi dan dia sudah pernah merasakan hukuman penjara dari kekaisaran Romawi.
Meskipun hal itu terjadi pada Paulus, dia tidak memberikan provokasi kepada
orang Kristen untuk melawan pemimpin mereka.
Seperti itu juga dengan kehidupan
kita pada saat ini. Gereja dan negara merupakan dua institusi yang berbeda.
Namun keduanya memiliki hubungan yang erat. Jemaat gereja yang sekaligus adalah
warga negara diharuskan untuk membina hubungan yang baik antara gereja dan
negara. Paulus membawa kepada pemahaman bahwa pemerintah yang berkuasa sesungguhnya
adalah hamba dari Tuhan dan Tuhan sendiri yang “mengizinkan” mereka untuk
memimpin.
Tuhan Yesus juga pernah
mengajarkan hal ini dan ini dicatat di dalam Alkitab, yang tertulis di dalam
Injil Markus 12:17, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan
kepada Kaisar..” Ini adalah sikap yang tegas dan benar akan tugas dan tanggung
jawab masyarakat kepada pemerintahan yang sedang berkuasa.
Sekarang, tindakan yang benar dan
tegas itu juga harus dihidupi oleh orang Kristen pada saat ini sebagai
masyarakat yang taat kepada pemimpin dan pemerintah. Hal mendasar apa yang
tidak boleh kita lupakan sebagai tanggung jawab kita seperti warga masyarakat
yang patuh kepada pemerintah dan juga firman Tuhan?
1. Mendoakan Para
Pemimpin Kita Agar Mereka Berhikmat Untuk Melaksanakan Tugasnya!
Nasib satu bangsa bukan hanya
ditentukan oleh para politisi, pemerintah, parlemen, tetapi juga oleh doa orang benar. Doa orang benar
akan berkuasa dan menuntun masuk ke dalam kuasa dan kemuliaan TUHAN. Tugas
orang-orang Kristen adalah mendoakan setiap pemimpin. Ini adalah wujud
partisipasi kita sebagai warga negara yang memberikan dampak yang baik kepada bangsa
dan negaranya.
1 Timoteus 2:1-2 dituliskan, “Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.” Ini tugas yang utama dan terutama harus kita lakukan sebagai warga negara dan juga pelaku Firman Tuhan.
2. Patuh Kepada Aturan
Bukan Kepada Personal!
“Bapak Joko Widodo adalah
Presiden Indonesia, tetapi Presiden Indonesia belum tentu bapak Joko Widodo!!”
Pernyataan yang membawa kita pada sebuah pemahaman, bahwa Presiden sebagai
pemimpin tertinggi di dalam negara Indonesia, itulah yang harus kita hormati. Jangan
melihat personal secara subjektif, tetapi jabatan yang dijalankan di dalam
negara kita yang harus kita lihat secara objektif. Itulah yang mendorong kita
untuk tetap patuh di dalam aturan yang sudah ditentukan oleh negara kita, termasuk
dalam hal membayar pajak.
Kepatuhan secara hormat yang
harus dihidupi oleh orang Kristen kepada
pemerintah harus oleh kasih dari Tuhan Yesus Kristus. Mereka diberi peran oleh
Tuhan kita untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Mari kita hidup di dalam kehidupan orang
Kristen yang benar sebagai masyarakat di sebuah negara dan mendoakan mereka
agar Tuhan Yesus memakai mereka untuk kesejahteraan kita. Amin.
Salam sehat !!
Syalom.
Tuhan Yesus memberkati.
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen.
Komentar
Posting Komentar