1 TIMOTIUS 2:1


Renungan Kamis,  20 Agustus 2020

1 TIMOTIUS 2 : 1

“Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang.”

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Ketika identitas sebagai pengikut Kristus ada dalam diri kita, tentu ada hal berharga yang harus tetap untuk dijaga dan dipelihara. Apa itu? Iman dan juga kesaksian. Tentu kedua hal tersebut tidak boleh menjadi “pilihan terakhir” dalam kehidupan Kekristenan. Namun justru menjadi hal yang utama dan terutama yang terus terpelihara dan terjaga dengan baik. 

Dua hal yang menjadi identitas itu akan berbuah manis jikalau kita memahami bagaimana cara untuk tetap menjaga dan memeliharanya. Paulus sebagai penulis surat di dalam teks ini menyampaikan dengan penuh hikmat: iman dan kesaksiannya, yang dipanggil dan dipilih oleh Kristus, sebagai pemberita Injil, Rasul dan juga pengajar. Hal itu dengan tegas disampaikan kepada Timotius dan juga kita umat Kristen yang merenungi firman Tuhan pada hari ini.

Untuk menjaga dan memelihara iman serta kesaksian ada hal utama yang harus hidup dan tetap dilaksanakan oleh para pengikut Kristus, yaitu DOA. Sering kita mendengar bahwa “Doa adalah nafas hidup orang yang percaya.” Ini tidak hanya sekedar teori, hafalan atau rumus yang menjadi ujian dari sebuah pertanyaan. Tetapi ini harus benar-benar dihidupi dan berkuasa atas hidup orang Kristen.

Ayat hari ini menegaskan 3 bagian yang adalah sebuah kesatuan, yang menjadi tugas nyata yang harus dilaksanakan:

a. Permohonan

Ini bukan hal yang asing bagi para pembaca. Ketika kita berdoa, sudah pasti di dalam doa tersebut terkandung “permohonan.” Umumnya, setiap permohonan itu diucapkan dan diutarakan sesuai dengan keinginan, harapan dan kebutuhan “si pendoa” tersebut. Namun, yang dikatakan firman Tuhan hari ini mencakup semua aspek yang dibutuhkan setiap manusia. Artinya, permohonan itu bukan hanya untuk kebaikan “si pendoa,” tetapi juga untuk keselamatan, kesejahteraan dan kedamaian banyak orang.

Ajakan Paulus agar setiap pengikut Kristus turut serta memohon kepada Yesus Kristus sang Raja Sorga untuk kesejahteraan, ketenteraman, kesalehan dan kehormatan umat Tuhan. Terkhusus di situasi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum kunjung usai. Alangkah eloknya di dalam doa kita setiap hari, hal tersebutlah yang menjadi permohonan utama kita kepada Yesus Tuhan kita. Tentu itu akan berdampak baik kepada kita, keluarga dan semua umat manusia di dunia ini.

Teguhkan hatimu memohon kepada Tuhan untuk kebaikan kita dan seluruh umat Tuhan di dunia ini. Ini adalah wujud iman dan aplikasi nyata kesaksian kita, bahwasanya hanya Tuhanlah yang mampu memberikan hal yang terbaik untuk banyak orang dan Dialah yang berkuasa atas semesta alam.

b. Doa Syafaat

Betapa pentingnya untuk kita sadari bahwa doa sangat berkuasa. Doa berkuasa untuk dirimu, diriku dan diri orang lain. Ketika kesadaran itu hadir, maka sudah semakin banyak para pendoa di dunia ini yang tidak hanya mendoakan dirinya atau keluarganya sendiri, tetapi untuk seisi dunia ini.

Pertanyaan: Seberapa seringkah kita “memasukkan” orang lain, yang bukan keluarga atau sahabat kita di dalam doa yang kita utarakan? Tidak pernah? Sesekali? Sering? Atau selalu? Paulus mengajak kita untuk turut mendoakan orang lain di dalam “doa syafaat” kita. Bahkan para pemimpin di negara dan juga gereja kita haruslah turut mengalir di dalam nafas doa kita.

Ketika kuasa doa itu mengalir dalam diri para pemimpin kita, tentu kita juga akan dilimpahkan kesejahteraan, ketenteraman dan kedamaian atas kepemimpinan mereka. Jangan berharap gereja dan negara kita akan damai, ketika kita “jarang” mendoakan para pemimpin kita. Itu tugas yang harus kita lakukan!

Mari kita bersama-sama bersekutu di dalam doa kita untuk mendoakan para pemimpin gereja dan negara kita. Dan lihat, betapa besar kuasa doa yang akan mengubah keadaan ini menjadi jauh lebih baik.

c. Ucapan Syukur

Tuhan Yesus terus berkarya di dalam kehidupan di dunia ini. Dia senantiasa melimpahkan kasih karunia dan anugerah yang begitu besar kepada kita. Inilah yang mendorong kita untuk selalu mengucap syukur untuk penyertaanNya di dalam kehidupan kita. Kita hidup hari ini, hanya oleh karena Dia. Kita bernafas hari ini hanya oleh karena Dia. Kita sedang menikmati karya Tuhan yang begitu indah.

Semakin sering kita mengucap syukur, maka semakin terlihat nyata tangan Tuhan yang tetap memelihara kita. Ketika akan melakukan segala aktivitas, tetaplah selalu diawali dengan mengucap syukur. Ketika kita mampu untuk selalu mengucap syukur, maka kita sedang menyadari bahwa Tuhan kita Yesus Kristus sedang tinggal di dalam diri kita untuk tetap menguduskan kehidupan kita.

Tetaplah hidup di dalam doa dan doa hidup di dalammu. Amin.

Salam sehat !!

Syalom.

Tuhan Yesus memberkati.

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21