MATIUS 7:1



Renungan Kamis, 17 September 2020

MATIUS 7 : 1

“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.”

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Pasal 7 dalam Injil Matius adalah bagian akhir dari khotbah Tuhan Yesus di bukit. Selama khotbah di bukit Tuhan Yesus memperkenalkan diriNya sebagai Juruselamat yang memberitahukan tentang Kerajaan Sorga dan bagaimana pribadi-pribadi yang menunjukkan karakter sebagai anak-anak Tuhan. Dalam hal ini Tuhan Yesus menunjukkan sebuah pemahaman yang meluruskan tradisi yang telah berakar di dalam tradisi Yahudi.

Sebelumnya, mereka memahami, bahwa “mata ganti mata dan gigi ganti gigi.” Segala kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang pada saat itu haruslah diberi hukuman yang setimpal seturut dengan pemikiran mereka pada saat itu. Larangan menghakimi yang dikatakan oleh Tuhan Yesus bukan untuk menyingkirkan hukum yang ada, tetapi terlebih dahulu menyatakan sebuah pemahaman dari sorga.

Setelah Tuhan Yesus mengajarkan tentang kebenaran Firman Tuhan, bagi para pengikutNya yang sudah mendapatkan pengetahuan itu, tetaplah “tidak layak” untuk menghakimi orang yang belum seturut dengan Firman Tuhan. Itu adalah hak dari TUHAN, tidak ada satu pun yang berhak mengambil kuasa tersebut dari TUHAN. Bukan seperti para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang “suka” menghakimi dan menghukum atas dasar pengetahuan mereka.

Dalam teks ini justru Tuhan Yesus mau mengarahkan kepada para pengikutNya agar lebih condong kepada perbaikan dan pembaharuan diri, bukan melihat dan mengukur orang lain dengan ukuran dari diri sendiri. Lebih dalam daripada itu, Tuhan Yesus mau mengatakan bahwa tidak ada satu orang pun yang “benar” oleh karena dirinya sendiri, tetapi dibenarkan hanya oleh karena pembenaran dari Kristus.

Berangkat dari teks ini, marilah kita semakin mengenal diri kita sudah sejauh mana memahami kehidupan kita sebagai orang Kristen. Kehidupan kita bukan menjadi tolak ukur untuk orang lain. Jangan terlalu banyak memandang perilaku dan perbuatan orang lain. Tetapi, lihat apa yang telah kita lakukan, renungi perbuatan selama ini dan perhadapkan semua di hadapan Tuhan Yesus Kristus. Biarlah Dia yang berkuasa atas diri kita agar kita semakin diperbaharui dan cahaya kebenaran Kristus terpancar atas diri kita melalui setiap perkataan dan perbuatan kita. Amin.

Salam sehat !!

Syalom.

Tuhan Yesus memberkati.

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21