1 SAMUEL 26:24



Renungan Rabu, 16 September 2020

1 SAMUEL 26 : 24

“Dan sesungguhnya, seperti nyawamu pada hari ini berharga di mataku, demikianlah hendaknya nyawaku berharga di mata TUHAN, dan hendaknya Ia melepaskan aku dari segala kesusahan.”

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Takut akan TUHAN akan membawa kepada kehidupan. Hal ini akan terlihat bagaimana seseorang menjaga kehidupannya dan juga kehidupan orang lain. Menjaga kehidupan diri sendiri secara otomatis akan dilakukan seseorang tanpa perlu ada perintah keras. Karena manusia memiliki perilaku untuk menjaga diri dari segala ancaman dan bahaya.

Lantas, bagaimana dengan “menjaga kehidupan orang lain?” Secara sederhana di situasi pandemi Covid-19 saat ini dapat diperhatikan dengan “pemakaian masker” ketika berada di dalam keramaian. Pemakaian masker bukan hanya menjaga diri sendiri, tetapi juga menjaga orang lain dari penularan virus. Kedisiplinan dalam memakai masker adalah wujud dari mencintai kehidupan baik untuk diri sendiri dan juga untuk orang lain.

Lalu, bagaimana dengan “menjaga kehidupan orang lain yang membenci kita?” Terlebih orang yang memberi ancaman kepada kita? Tentu banyak orang ketika ancaman yang dihadirkan seseorang kepada dirinya, dia akan melupakan point yang kedua, yaitu “mencintai kehidupan orang lain.”

Itu tidak terjadi pada diri Daud yang menjadi pengajaran bagi kita melalui renungan hari ini. Ini kali kedua Saul mengejar Daud untuk membunuhnya. Ada kebencian yang menyelimuti Saul, sehingga dia berusaha untuk membunuh Daud. Tiba saatnya Saul bersama dengan tiga ribu orang yang terpilih dari orang Israel untuk mencari Daud di padang gurun Zif.

Saul bersama rombongan kemudian berkemah di bukit Hakhila di tepi jalan padang belantara. Sedang Saul dan rombongan berkemah, Daud bersama dengan Abisai datang ke perkemahan mereka pada waktu malam. Pada saat itu semua rombongan sedang tertidur lelap dan Daud memiliki kesempatan untuk membunuh Saul sehingga dia tidak lagi terancam untuk dibunuh Saul karena orang yang membencinya dapat dibunuhnya pada saat itu juga.

Episode ini tidak seperti yang diperkirakan banyak orang, seperti yang banyak dipertontonkan di berbagai film. Daud, tidak membunuh Saul. Daud hanya mengambil tombak yang berada di dekat kepala Saul, untuk membuktikan bahwa dia bisa saja membunuh Saul pada saat itu. Ini sesuatu yang sangat mengejutkan, karena Daud membiarkan Saul untuk hidup, bukan malah menghentikan pengejaran Saul kepadanya dengan cara membunuhnya.

Apa yang menjadi alasan Daud tidak melakukan hal itu? Jawabannya hanya satu: Daud takut akan TUHAN. Dia tahu bahwa Saul adalah orang yang diurapi oleh TUHAN. Apapun yang menjadi kesalahan atau dosa Saul, akan dipertanggungjawabkannya kepada TUHAN yang telah mengurapinya. Daud tidak mengambil hak TUHAN atas kehidupan dari orang pilihan TUHAN.

Inilah yang menjadi point penting untuk kita renungkan pada hari ini. Seorang yang taat kepada TUHAN akan terlihat dari perbuatannya yang menunjukkan bahwa dia takut akan TUHAN. Inilah dasar bagi orang Kristen untuk mencintai kehidupannya dan kehidupan orang lain. Karakter takut akan TUHAN bukan hanya sebuah teori, tetapi harus nyata terlihat.

Jangan kita terpengaruh dengan situasi yang terjadi pada saat ini. Orang Kristen bukanlah “orang bersumbu pendek.” Tetapi orang Kristen adalah orang yang penuh kasih dan selalu berbuat menurut kehendak dari TUHAN. Itulah yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Lawanlah segala kejahatan dengan kasih dari Tuhan Yesus. Maka, kemuliaan TUHAN akan terpancar di dalam dirimu. Karena kita berharga di hadapan Tuhan Yesus, seperti itu jugalah kita melihat betapa berharganya kehidupan saudara kita di hadapan TUHAN. Maka kita akan terjauh dari segala kuasa jahat. Amin.

Salam sehat !!

Syalom.

Tuhan Yesus memberkati.

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21