LUKAS 9:62



Renungan Rabu, 02  September 2020

LUKAS 9 : 62

“Tetapi Yesus berkata: Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Firman Tuhan pada hari ini menguatkan para pengikut Kristus di dalam komitmen dan prioritasnya dalam mengikut Tuhan Yesus. Ini harus nyata di dalam kehidupannya, bukan hanya dalam status saja. Renungan inilah yang semakin mengkoreksi kita tentang apa yang harus kita jalani dan lakukan sebagai orang Kristen yang benar.

Seseorang yang mengikuti pengajaran Yesus pada saat itu berkata kepadaNya, “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” Sebuah pernyataan yang sangat masuk akal jikalau kita menganalisa pernyataan dari seseorang tersebut. Nyaris tidak ada satu kata pun yang salah atau pun menyinggung dari pernyataan itu.

Jika dianalisa, seseorang tersebut sudah memiliki keluarga dan ketika dia melihat Tuhan Yesus serta perbuatan-perbuatan ajaibNya, dia mengakui kuasa Tuhan Yesus. Hal inilah yang melahirkan keinginan di dalam dirinya untuk menjadi murid dan mengikut Yesus. Sehingga dia dapat terlindung dan merasakan sukacita yang begitu besar. Tentu hal ini belum disampaikan kepada keluarganya dan dia berfikir bahwa ketika mengikut Tuhan Yesus, keluarganya akan ditinggalkan.

Hal inilah yang diluruskan oleh Tuhan Yesus, sehingga Dia berkata, “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” Tuhan Yesus mau membawa kepada situasi yang sebenarnya. Para pengikut Tuhan Yesus diibaratkan sebagai seorang petani yang siap untuk bekerja, menanam benih dan sebelumnya membajak tanah untuk proses penanaman tersebut.

Di dalam hatinya, orang tersebut sudah mempersiapkan dirinya sebagai seorang pekerja di ladang Tuhan, tetapi ada ketakutan dan kekhawatiran yang masih menghantui pikirannya. Patut kita ketahui, tidak ada perkataan Tuhan Yesus kepadanya untuk meninggalkan keluarganya (dalam artian: tidak bertemu lagi dengan keluarga, menjadi perpisahan terakhir dengan keluarga). Justru, ketika mengikut Yesus, para pelayan/pekerja/petani tersebut juga bekerja untuk menghasilkan buah yang bisa dinikmati oleh banyak orang, termasuk keluarga.

Tuhan Yesus juga membuka fikiran bagi para pengikut Kristus untuk menyanggah jikalau para pengikut Kristus harus berpisah dengan keluarganya. Tentu pemikiran itu salah besar. Justru keluarga harus merasakan buah dari pekerjaan rohani para pengikut Kristus dan bahkan mengarahkan keluarga juga untuk turut menjadi pengikut dan melayani Kristus. Sekali lagi, mengikut Kristus bukanlah memisahkan diri dari keluarga!! 

Satu hal lagi, Tuhan Yesus membawa kita pada situasi bahwasanya para pengikut Kristus harus menjadi orang yang visioner dan memiliki prinsip melayani yang baik. Bekerja di ladang Tuhan baik itu sebagai pelayan atau pun jemaat, haruslah memiliki prinsip bahwa semua terpanggil untuk melayani melalui pemberitaan kabar keselamatan dari Tuhan Yesus kepada semua orang, itulah prinsipnya. Dan seseorang yang bekerja dengan baik, gigih dan tulus akan turut merasakan buah atas pekerjaan/pelayanannya, begitu pun dengan orang lain, termasuk keluarga.

Marilah, melalui firman Tuhan pada hari ini, kita semakin mengarahkan pola kehidupan sebagai pengikut Tuhan Yesus yang benar. Memiliki hati yang tulus, rendah hati, jauh dari rasa khawatir atau pun rasa takut dan tetap mengarahkan kehidupan sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Sehingga, melalui urapan Roh Kudus, kita dilayakkan menjadi alat pemberitaan Firman Tuhan di dunia ini melalui berbagai profesi yang kita jalani. Tuhan Yesus meneguhkan dan menguduskan kehidupan kita. Amin.

Salam sehat !!

Syalom.

Tuhan Yesus memberkati.

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21