YUNUS 2:8
Renungan Rabu, 22 April 2020
YUNUS 2 : 8
“Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.”
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
“Penyesalan Tidak Pernah Datang Di Awal.” Sebuah pernyataan yang barang tentu sudah pernah kita rasakan sebelumnya. Segala tingkah laku, perkataan dan perbuatan terkadang tidak terlebih dahulu memikirkan resiko yang akan terjadi. Terkhusus di dalam kehidupan sebagai umat TUHAN. Jatuhnya manusia ke dalam dosa adalah bentuk “perlawanan” manusia kepada TUHAN yang sudah pasti akan menerima resiko dari perbuatan tersebut.
Yunus adalah seorang yang dipilih TUHAN hendak dipakai dalam menyuarakan seruan pertobatan kepada warga di Niniwe. Tetapi dia tidak mematuhi perintah TUHAN, dia justru pergi ke Tarsus dengan sebuah prinsip bahwa warga Niniwe layak mati karena dosa yang mereka perbuat selama ini. Karena kasih sayang TUHAN kepada manusia yang ada di Niniwe, TUHAN menegur Yunus dengan cara “ditelan oleh seekor ikan besar,” agar Yunus mau berbalik arah untuk mematuhi perintah TUHAN tersebut. Yunus akhirnya menyesal dan dia berdoa meminta pertolongan dari TUHAN dan berjanji akan melaksanakan perintah TUHAN.
Kita sebagai orang yang sudah dipilih TUHAN akan dipakaiNya untuk memberitakan keselamatan dan seruan pertobatan kepada orang lain dalam wujud perkataan dan perbuatan kita. Lebih daripada itu, TUHAN meminta kita untuk melaksanakan apa yang dikehendakiNya menurut firmanNya. Oleh sebab itu, sebagai jemaat TUHAN, marilah kita merenungkan kehidupan kita pada saat ini, kita masih diberikan kesempatan untuk hidup karena TUHAN mempunyai tujuan di dalam hidup kita, bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk orang lain.
Marilah kita semakin merendahkan diri kepada Tuhan Yesus, meminta pertolongan dan kekuatan daripadaNya serta memberikan diri kita untuk dipakai dalam rancangan keselamatan yang sudah dipersiapkan untuk semua orang. Amin.
Syalom.
Tuhan Yesus memberkati.
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen
YUNUS 2 : 8
“Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.”
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
“Penyesalan Tidak Pernah Datang Di Awal.” Sebuah pernyataan yang barang tentu sudah pernah kita rasakan sebelumnya. Segala tingkah laku, perkataan dan perbuatan terkadang tidak terlebih dahulu memikirkan resiko yang akan terjadi. Terkhusus di dalam kehidupan sebagai umat TUHAN. Jatuhnya manusia ke dalam dosa adalah bentuk “perlawanan” manusia kepada TUHAN yang sudah pasti akan menerima resiko dari perbuatan tersebut.
Yunus adalah seorang yang dipilih TUHAN hendak dipakai dalam menyuarakan seruan pertobatan kepada warga di Niniwe. Tetapi dia tidak mematuhi perintah TUHAN, dia justru pergi ke Tarsus dengan sebuah prinsip bahwa warga Niniwe layak mati karena dosa yang mereka perbuat selama ini. Karena kasih sayang TUHAN kepada manusia yang ada di Niniwe, TUHAN menegur Yunus dengan cara “ditelan oleh seekor ikan besar,” agar Yunus mau berbalik arah untuk mematuhi perintah TUHAN tersebut. Yunus akhirnya menyesal dan dia berdoa meminta pertolongan dari TUHAN dan berjanji akan melaksanakan perintah TUHAN.
Kita sebagai orang yang sudah dipilih TUHAN akan dipakaiNya untuk memberitakan keselamatan dan seruan pertobatan kepada orang lain dalam wujud perkataan dan perbuatan kita. Lebih daripada itu, TUHAN meminta kita untuk melaksanakan apa yang dikehendakiNya menurut firmanNya. Oleh sebab itu, sebagai jemaat TUHAN, marilah kita merenungkan kehidupan kita pada saat ini, kita masih diberikan kesempatan untuk hidup karena TUHAN mempunyai tujuan di dalam hidup kita, bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk orang lain.
Marilah kita semakin merendahkan diri kepada Tuhan Yesus, meminta pertolongan dan kekuatan daripadaNya serta memberikan diri kita untuk dipakai dalam rancangan keselamatan yang sudah dipersiapkan untuk semua orang. Amin.
Syalom.
Tuhan Yesus memberkati.
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen
Komentar
Posting Komentar