2 TIMOTIUS 1:8

Renungan Kamis, 23 April 2020

2 TIMOTIUS 1 : 8

“Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.”

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Ini adalah nasehat Paulus kepada Timotius untuk selalu bertekun terhadap tugas pemberitaan Firman Tuhan yang telah disampaikan kepadanya. Dia dapat melakukan itu semua karena anugerah dan karunia luar biasa dari Tuhan Yesus Kristus yang telah diterimanya. Pemberitaan Injil bukanlah pekerjaan biasa tetapi itu adalah pekerjaan Roh, yang berarti seluruhnya dapat dilaksanakan oleh karena kekuatan Roh Kudus yang selalu menyertai.

Tentu pemberitaan Injil bukan hanya tugas para pelayan mimbar atau pelayan tahbisan, tetapi kepada semua orang yang telah menerima Kristus di dalam dirinya, itulah Amanat Agung Tuhan Yesus sebelum Ia naik ke Sorga. Itu bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi penuh tantangan dan rintangan. Rintangan yang besar dalam menyampaikan kabar sukacita bukan hanya dirasakan oleh Timotius, tetapi seluruh para pengikut Kristus (Kristen) yang padanya telah diberikan tugas dan tanggung jawab.

Tidak ada alasan bagi kita untuk malu dan juga tidak mau untuk mengakui dan memberi kesaksian tentang Kristus, supaya Kristus juga akan mengakui bahwa kita adalah para pengikutNya yang setia. Dan penderitaan yang dikatakan oleh Paulus pada nats ini adalah ajakan untuk para pengikut Kristus mau merelakan dirinya untuk menghadapi pertentangan yang akan dilakukan dunia kepada kita. Sebagai contoh, di keadaan saat ini, “apakah kita mau menderita untuk meninggalkan sejenak pekerjaan kita, perkumpulan kita pada malam hari, kesibukan kita dan aktivitas yang lain yang kita tinggalkan sejenak untuk BERIBADAH bersama di rumah bersama keluarga?”  Itulah salah satu pertentangan yang diadakan dunia untuk kita agar kita tidak dekat kepada Kristus melalui persekutuan. Dan jikalau kita sudah melakukan itu, apakah itu menjadi suatu kebanggan? Jawabannya adalah TIDAK!. Ingatlah, ketika kita menderita bagi Kristus, itu bukanlah suatu pengorbanan, tetapi itu adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan agar Kristus dipermuliakan. Amin.

Salam sehat!!

Syalom.

Tuhan Yesus memberkati.

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21