MAZMUR 116:16
Renungan Sabtu, 25 April 2020
MAZMUR 116 : 16
“Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku!”
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
Tuhan mengizinkan kita mengalami penderitaan melalui setiap permasalahan, pergumulan, penyakit dll. Itu semua terjadi agar kita dapat menyaksikan perbuatan Tuhan dalam hidup kita, dan juga kita menyadari bahwa kita sesungguhnya tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan. Kedudukan, pekerjaan, harta dan apa yang kita miliki saat ini dalam sekejap mampu Tuhan hilangkan dari hadapan kita.
Begitu juga Daud yang adalah seorang raja yang berkuasa menyadari kedudukannya sebagai raja tidak ada apa-apanya. Sebelum dan setelah dia menjadi raja, dia menghadapi berbagai rintangan hidup, bahkan nyawanya juga sudah pernah terancam. Dia menyadari bahwa dirinya yang berkuasa di hadapan manusia yang lain adalah tidak lebih dari seorang hamba. Seorang hamba yang harus patuh dan taat kepada tuannya, yaitu Tuhan.
Demikian juga kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah seorang hamba. Tidak lebih dari seorang hamba yang harus patuh kepada tuannya. Penghayatan akan kehadiran dan kuasa pemeliharaan Tuhan dalam kehidupan kita menjadi sebuah landasan bagi kita untuk selalu menaati perintahnya. Sekalipun saat ini kita dan juga dunia ini sedang mengalami ancaman, tetapi Tuhan senantiasa akan memelihara hidup orang yang percaya sampai pada kesudahannya. Oleh sebab itu, tetaplah kita hidup dalam ketaatan dan kesetiaan memelihara persekutuan kita kepada Tuhan. Amin.
Salam sehat !!
Syalom.
Tuhan Yesus memberkati.
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen
MAZMUR 116 : 16
“Ya TUHAN, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan! Engkau telah membuka ikatan-ikatanku!”
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
Tuhan mengizinkan kita mengalami penderitaan melalui setiap permasalahan, pergumulan, penyakit dll. Itu semua terjadi agar kita dapat menyaksikan perbuatan Tuhan dalam hidup kita, dan juga kita menyadari bahwa kita sesungguhnya tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan. Kedudukan, pekerjaan, harta dan apa yang kita miliki saat ini dalam sekejap mampu Tuhan hilangkan dari hadapan kita.
Begitu juga Daud yang adalah seorang raja yang berkuasa menyadari kedudukannya sebagai raja tidak ada apa-apanya. Sebelum dan setelah dia menjadi raja, dia menghadapi berbagai rintangan hidup, bahkan nyawanya juga sudah pernah terancam. Dia menyadari bahwa dirinya yang berkuasa di hadapan manusia yang lain adalah tidak lebih dari seorang hamba. Seorang hamba yang harus patuh dan taat kepada tuannya, yaitu Tuhan.
Demikian juga kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah seorang hamba. Tidak lebih dari seorang hamba yang harus patuh kepada tuannya. Penghayatan akan kehadiran dan kuasa pemeliharaan Tuhan dalam kehidupan kita menjadi sebuah landasan bagi kita untuk selalu menaati perintahnya. Sekalipun saat ini kita dan juga dunia ini sedang mengalami ancaman, tetapi Tuhan senantiasa akan memelihara hidup orang yang percaya sampai pada kesudahannya. Oleh sebab itu, tetaplah kita hidup dalam ketaatan dan kesetiaan memelihara persekutuan kita kepada Tuhan. Amin.
Salam sehat !!
Syalom.
Tuhan Yesus memberkati.
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen
Komentar
Posting Komentar