TUHAN YESUS, RAJA DAMAI (YESAYA 11:1-10)
TULISAN KHOTBAH MINGGU ADVENT I
“Tahun Baru Gerejawi”
Minggu, 27 November 2022
Nas : YESAYA 11 : 1 – 10
Topik: “Raja Damai Yang Akan Datang” (Raja
Ni Hadameon Na Naeng Ro I)
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
I. PENDAHULUAN !!
Ada dua sifat
manusia pada umumnya ketika berposisi untuk menunggu:
a.
Bagi sebagian orang “menunggu
adalah pekerjaan yang MEMBOSANKAN.”
-
Kenapa?
-
Karena menunggu
hanya tergantung pada yang ditunggu.
-
Semakin lama yang ditunggu tidak hadir, semakin membosankan.
b.
Sebaliknya, “menunggu
bagi sebagian orang adalah sesuatu yang INDAH.
-
Sebab menunggu itu akan mendorong orang untuk melakukan sesuatu, hingga
yang ditunggu itu hadir.”
-
Akhirnya dia fokus
kepada yang ditunggu.
- Aktifitasnya terus mengarah kepada “yang ditunggu” dan “dinanti-nantikan itu.”
Bagi orang yang percaya, sesungguhnya menunggu adalah PEKERJAAN YANG INDAH. Sebab menunggu itu menolong kita fokus pada titik yang kita tunggu, yaitu kehadiran Tuhan Yesus Kristus di dalam kehidupan kita.
Termasuk kepada kita jemaat TUHAN yang sedang memasuki Minggu Advent I, yaitu “masa penantian akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang terakhir.” Yang masih kita nantikan sampai saat ini.
Saya kembali mengingatkan mengenai pemahaman Advent!
Advent berasal dari kata ADVENTUS yang berarti KEDATANGAN KRISTUS dan memberi pemahaman yaitu “MENYAMBUT KEDATANGAN KRISTUS UNTUK TERAKHIR KALI.”
Yang menjadi kenyataan bahwa ketika mendekati bulan Desember, orang Kristen sudah banyak yang “hanya fokus pada Perayaan Kelahiran Yesus Kristus” yang sering kita kenal dengan “Natal.”
Fenomena ini semakin berkembang. Seolah-olah “penantian” tidak begitu penting dibandingkan dengan Peristiwa Kelahiran Yesus.
Sesungguhnya, Advent adalah
“REALITAS YANG NYATA BAGI KEHIDUPAN PARA PENGIKUT KRISTUS SEJAK ABAD PERTAMA.”
Terlalu banyak orang yang terbuai dengan “euforia Natal” yang dimanfaatkan oleh para pebisnis. Perhatikan ketika masa Advent datang, “semua seperti terlihat biasa-biasa saja” atau bahkan “seadanya saja.”
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus
Kristus..!!
Sekarang, lihatlah
lilin Advent yang berada di hadapan kita!
1. Krans Lilin Advent:
a. Bentuk yang melingkar:
-
Melambangkan kesetiaan Tuhan yang tidak pernah putus
kepada umatNya.
b. Warna hijau atau dihias dengan
aksesoris berupa tumbuhan dan bunga:
-
Melambangkan pengharapan akan kehidupan yang kekal oleh
Yesus Kristus.
2. Warna Lilin Advent:
a. Ungu:
-
Berarti persiapan
diri melalui pertobatan!
b. Merah Muda:
- Berarti sukacita atas kemuliaan Kristus yang akan datang kembali.
Perhatikan yang serupa dengan krans lilin Advent pada aksesoris Natal, sudah tertulis “Merry Christmas,” padahal itu untuk suasana Advent. Akibatnya ada pergeseran pemahaman.
Jadi, melalui
pemaknaan simbol yang sudah ratusan tahun dipakai gereja, ternyata masa-masa
Advent adalah:
a. Masa dimana jemaat Tuhan lebih
merenungkan eksistensi Tuhan itu sendiri
b. Masa dimana jemaat melihat
posisi kita yang sebenarnya sebagai ciptaan
c. Masa dimana kita harus
mengingat apa yang sebenarnya harus kita lakukan di dunia ini.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
II. LATAR BELAKANG !!
Ada 2 latar belakang kehidupan Israel pada nas ini:
1. LATAR BELAKANG
AGAMA
a.
Yesaya 1:2 dituliskan, “....sebab
TUHAN berfirman: Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka MEMBERONTAK terhadap Aku.”
-
Gambaran TUHAN pada bangsa Israel pada saat itu seperti TUHAN mengasuh anak-anak, tetapi
mereka memberontak kepada
TUHAN.
b.
Yesaya 1:15-17 dituliskan perilaku mereka yang penuh dengan kemunafikan dalam peribadahan mereka:
-
Tangan mereka penuh dengan darah karena kejahatan mereka, ketidakadilan, kekejaman dan penindasan.
c.
Yesaya 3:12 dituliskan, “Adapun
umatKu, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan
memerintah atasnya. Hai umatKu, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat,
dan jalan yang kamu tempuh mereka kacaukan!”
d.
Yesaya 5:20 dituliskan, “Celakalah
mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat,
yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan,
yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit.”
-
Ada banyak pemutar balikkan FAKTA!!
e.
Itulah situasi keagamaan mereka pada saat itu:
-
Mereka memberontak
kepada TUHAN dan menyembah allah lain.
-
Penuh kemunafikan dan melakukan ketidakadilan, penindasan, kekejaman.
-
Terjadi pemutarbalikan
fakta.
- Fungsi bait Allah hanya untuk upacara-upacara rutin. Bukan lagi tempat kudus untuk Tuhan.
2. LATAR BELAKANG
POLITIK
a.
TUHAN mengizinkan mereka dijajah bangsa asing.
b.
Mereka berusaha mencari dukungan, bantuan dan perlindungan
dari bangsa-bangsa yang lain.
c. Mereka menjadi frustasi, putus asa, kecewa dan kehilangan pengharapan, dan juga mereka tidak lagi mengimani kuasa TUHAN.
Itulah alasan TUHAN mengutus seorang menjadi nabi, yaitu Yesaya untuk mengembalikan semangat dan pengharapan bangsa yang dikasihi TUHAN tersebut.
Ternyata Tuhan tidak membiarkan manusia kehilangan kepercayaan dan pengharapannya meskipun banyak orang yang menganggap bahwa Tuhan tidak lagi memperdulikan manusia.
Dalam pengutusan nabi Yesaya, maka semakin kuatlah
pemahaman “Theokrasi” kepada
umat Israel, bahwa:
“TUHAN sendiri yang memimpin mereka.”
Yang sangat menarik dan mengejutkan di dalam panggilan Yesaya sebagai seorang nabi adalah dimana dia menubuatkan tentang “malapetaka besar yang akan menimpa tanah Israel” (Yesaya 6:11-13). Ini terbukti dengan peristiwa kekalahan militer dan juga pembumi-hangusan kota-kota dan desa-desa di seluruh tanah Yudea.
Selanjutnya, setelah pemanggilan Yesaya sebagai seorang penyampai pesan TUHAN, terjadilah suatu krisis politik yang hebat di Yehuda (735-732 sM). Hal ini berakibat dengan dua kerajaan kecil yaitu Kerajaan Aram dan Kerajaan Israel Utara melakukan tindak militer melawan Yehuda (perang saudara).
Yesaya kembali menubuatkan kepada bangsa itu bahwa akan ada seorang anak laki-laki bernama Imanuel yang akan meneguhkan kehadiran TUHAN bersama dengan bangsa Israel. Ini berarti seorang dari keturunan Daud, dari tunggul Isai (Yesaya 11:1) akan kembali memperkokoh Israel dari kebobrokan yang telah terjadi.
Nubuatan nabi Yesaya inilah juga yang menjadi sebuah pemberitaan kabar sukacita kepada kita para pengikut Kristus di dalam masa Advent I ini.
Terkhusus dalam keadaan yang terjadi di negara kita saat
ini:
-
Gempa bumi di Cianjur yang menewaskan ratusan orang, dan
juga ratusan yang terluka, serta banyak bangunan yang hancur.
-
Intoleransi di tengah kehidupan beragama
-
Cuaca yang semakin tidak menentu
- Situasi perekonomian yang menakutkan.
Namun, melalui nas ini, kita akan diingatkan untuk selalu MENGIMANI TUHAN dan PENYERTAANNYA di dalam kehidupan umat orang yang percaya. Tuhan menyuruh hambaNya Yesaya dan juga para pemberita-pemberita Firman Tuhan di seluruh dunia ini untuk memberitakan apa yang akan terjadi kelak.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
III. POINTER KHOTBAH !!
Melalui latar belakang teks dan juga situasi yang terjadi
pada saat ini, marilah kita merenungkan Firman Tuhan melalui perikop ini!
1.
TUHAN YESUS
DATANG SEBAGAI RAJA DAMAI !!
(TUHAN JESUS NA RO GABE RAJA NI HADAMEON !!)
“Bukan bagian
kita MENENANGKAN BADAI, Tetapi Menghadapinya!!”
a. Kita bisa belajar dari situasi pandemi
Covid-19 yang berangsur-angsur pulih. Namun, itu belum pulih sepenuhnya. Masih ada berita yang menyiarkan
tentang “mutasi dari Covid-19.”
b. Tidak hanya itu, kenyataan sekarang kita lihat bagaimana bencana alam sudah datang ke beberapa daerah di negara kita
dalam waktu yang berdekatan.
c. Dan informasi yang telah sampai kepada kita, bahwa kita akan menghadapi “gelapnya perekonomian” di tahun yang akan datang. Ini sudah dibuktikan dari beberapa “negara maju” yang sudah “tumbang” akibat krisis ekonomi.
Inilah badai
yang sedang dan akan kita hadapi!!
Selain daripada berbagai masalah keluarga dan pribadi kita!
Pertanyaan alamiah
muncul kepada diri kita masing-masing:
a. Apakah KETAKUTAN kita JAUH LEBIH BESAR daripada PENGHARAPAN kita?
b. Apakah KETAKUTAN kita dapat MENGUBAH KENYATAAN yang terjadi?
Sekarang, bukan
waktunya untuk:
-
Bersungut-sungut
-
Mempersalahkan keadaan
-
Memperburuk keadaan
- Menjadikan diri kita EGOIS.
Kalau memang harus dihadapi, yang seharusnya kita lakukan
adalah:
“MEMPERSIAPKAN
DIRI MENGHADAPI BADAI ITU!!”
-
Ketakutan kita tidak mengubah keadaan!!
- Kecuekan kita tidak membuat kita lebih tenang!!
Yang terbaik yang kita lakukan adalah
“TETAP BERPENGHARAPAN KEPADA TUHAN YESUS!”
Nubuatan Yesaya bukan hanya kepada bangsa Israel yang menderita
pada saat itu, namun juga kepada kita:
a.
Ayat 1:
- “Suatu tunas akan keluar dari
tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.”
(Dung i ruar ma sada tunas sian tungko ni si
Isai, jala marparbue sada tubis na tubu sian uratna.)
- Itulah Tuhan Yesus!
- Dia bibit / benih yang terlebih dahulu mati ketika ditanam, kemudian akan bertumbuh
buah.
- Israel yang terpuruk,
kemudian bangkit menjadi bangsa yang besar.
- Kita yang sedang menghadapi
PERGUMULAN dan MASALAH BESAR,
kemudian akan merasakan SUKACITA.
- Yang TIDAK MUNGKIN,
menjadi MUNGKIN.
b.
Ayat 2:
- “Roh TUHAN akan ada padanya, roh
hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut
akan TUHAN;”
(Jadi songgop ma tu ibana Tondi ni Jahowa,
Tondi ni habisuhon dohot hapistaran, Tondi ni panuturion dohot hagogoon, Tondi
ni parbinotoan dohot biar maradophon Jahowa.)
- Hidup di dalam Kristus akan menerima:
a.
Roh TUHAN (Tondi Ni TUHAN)
b.
Roh Pengertian (Tondi Ni
Habisuhon)
c.
Roh Nasihat (Tondi Ni
Panuturion)
d.
Roh Pengenalan Dan Takut Akan TUHAN (Tondi Ni Parbinotoan Dohot Biar Maradophon
TUHAN I)
c.
Ayat 3:
- “Ya, kesenangannya ialah takut
akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau
menjatuhkan keputusan menurut kata orang.”
(Jala halomohononna do hadaulaton maradophon
Debata, jala ndang manguhum ibana marguru tu parnida ni matana, jala ndang
manguhum ibana marguru tu na binege ni pinggolna.)
- TUHAN tidak melihat “KEBIASAAN
YANG MENJADI KEBENARAN” tetapi “KEBENARAN
YANG MENJADI KEBIASAAN.”
- Bukan karena “Perkataan Orang,”
namun TUHAN akan menunjukkan KEADILAN
di dalam KEBENARANNYA.
- TUHAN akan MENGENDALIKAN
orang-orang yang TETAP HIDUP DI
DALAMNYA.
- Seperti “KEYAKINAN” kita
ketika menaiki kendaraan yang
DIKEMUDIKAN oleh orang lain, apalagi ketika TUHAN yang MENGEMUDIKAN hidup kita.
d.
Ayat 4-5:
- “4Tetapi ia akan
menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan
terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan
menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas
mulutnya ia akan membunuh orang fasik. 5Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan,
seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.”
(4Marhitehite hatigoran tahe uhumonna angka na pogos, jala marhitehite
hasintongan patingkosonna uhum tu angka na dangol di tano on, jala marhitehite
batahi ni pamanganna libasonna tano on, jala marhitehite tondi ni bibirna
bunuonna halak parjahat i. 5Jala hatigoran do hohos ni gontingna, jala
habonaron hohos ni akna.)
- TUHAN akan tetap di dalam kebenaranNya dan yang hidup di dalamNya akan MENDAPAT SUKACITA.
Dia yang menjadi jawaban atas setiap pergumulan dari orang yang percaya kepadaNya.
Segala kuasa dunia dan kuasa iblis akan takluk dihadapanNya. Dia yang perkasa yang mengatasi segalanya.
Dialah Yesus, Tuhan yang perkasa, Raja yang memerintah atas seluruh dunia. Dia Tuhan yang datang ke dunia sebagai Pendamaian antara manusia dan Allah.
Biarlah Dia tetap tinggal di dalam hati dan kehidupan kita.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
2.
CARILAH DAMAI DI DALAM KRISTUS !!
(LULUI MA DAME DI BAGASAN KRISTUS !!)
Tertulis di ayat
6-8:
a.
Ayat 6:
“Serigala akan tinggal bersama domba dan
macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan
makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya.”
(Disi ma maringan gompul di lambung ni
birubiru, jala manggompang babiat di lambung ni hambing, jala tampak do anak ni
lombu, babiat dohot pinahan na pinamokmok, jala dakdanak na metmet marmahan
nasida.)
b.
Ayat 7:
“Lembu dan beruang akan sama-sama makan
rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami
seperti lembu.”
(Rap manjampal ma lombu dohot babiat, jala
tampak modom angka anakna be, jala panganon ni singa duhutduhut songon dorbia.)
c.
Ayat 8:
“Anak yang menyusu akan bermain-main
dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke
sarang ular beludak.”
(Jala posoposo marmeameam di lambung ruak ni ulok dari, jala dakdanak nambura sirang susu mangarorohon tanganna tu ruang ni libe.)
Yang mau kita maknai:
1.
Ada tiga
PREDATOR KARNIVORA akan DUDUK
BERDAMPINGAN dengan MANGSA
ALAMI mereka.
2.
PERBEDAAN bukan lagi PERMUSUHAN.
3. Yang LEMAH bukan lagi MANGSA yang kuat.
Dilanjutkan di ayat 9-10:
a.
Ayat 9:
- “Tidak ada yang akan berbuat
jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh
bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi
dasarnya.”
(Ndang be manjahati manang mangago nasida di
sandok dolok habadiaonHu, ai gok parbinotoan di Jahowa tano on sogot, songon
aek ni laut mangilungkupi tondolanna.)
b.
Ayat 10:
- “Maka pada saat itu taruk dari
pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan
dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.”
(Jadi masa ma di na sadari i: Usouso ma angka parbegu di urat ni si Isai, na pinatindang bahen partonggol ni angka bangso, jala pangulonanna do hamuliaon.)
Inilah kehidupan yang dijanjikan kepada kita.
Oleh sebab itu:
“JANGAN CARI KEDAMAIAN DI DUNIA INI, KARENA KEDAMAIAN YANG KEKAL ITU HANYA ADA DI DALAM KRISTUS”
“HIDUP SELALU
DI DALAM TUHAN YESUS.
Amin.
Syalom..!!
Selamat Minggu Advent Bagi Kita Semua..!!
Tuhan Yesus Memberkati..!!
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen
Komentar
Posting Komentar