HIDUP BERSAMA DENGAN TUHAN (MAZMUR 145:17-21)
TULISAN KHOTBAH PARTANGIANGAN MINGGU XXI SETELAH TRINITATIS
HKBP Efrata Lorok Ressort Palembang
Kamis,
03 November 2022
Nas : MAZMUR (PSALMEN) 145 : 17 – 21
Topik : “Berdiri Teguh Dalam Ajaran Yesus Kristus” (Marsihohot Di Bagasan Poda Ni Jesus Kristus)
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus
Kristus..!!
I. PENDAHULUAN
Sungguh sangat
indah Firman TUHAN yang menjadi dasar khotbah untuk kita pada Partangiangan
Penutup di tahun 2022 ini. Patut sejenak kita merenungkan di dalam ibadah
Partangiangan Weijk yang kita laksanakan sepanjang tahun 2022 ini:
a.
Pertama: Kita melaksanakan Partangiangan Weijk ini setelah dua tahun menghadapi ketakutan oleh karena pandemi Covid-19.
b.
Kedua: Sungguh dengan iman,
kita memulai dan mengikuti Partangiangan Weijk di
sepanjang tahun 2022 ini.
c. Ketiga: Kita kemudian sampai kepada penghujung Partangiangan Weijk ini, tanpa menduga bahwa ini adalah Partangiangan Penutup pada tahun ini.
Sungguh ini BERKAT dan ANUGERAH luar biasa, yang telah diberikan Tuhan Yesus kepada kita jemaat di HKBP Efrata Lorok.
Tidak pernah terfikirkan bahwa kita masih menikmati nafas kehidupan sampai hari ini. Hal yang menakutkan itu telah kita lewati. Ini dan hari ini adalah bukti dari KEMURAHAN TUHAN atas diri kita masing-masing.
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus
Kristus..!!
II. PENJELASAN NAS
Pada Partangiangan
Penutup ini, kita akan menikmati Firman TUHAN yang begitu indah.
1. HIDUP DALAM KASIH TUHAN !
(MANGOLU DI BAGASAN ASI NI ROHA NI TUHAN !!)
Ketika membaca ayat demi ayat dalam perikop ini, saya teringat pada masa muda saya ketika menjalani bangku SMA. Masa yang tentu penuh dengan KEBEBASAN, yang tidak menutup juga AMBISI YANG BESAR di dalam meraih CITA-CITA.
Saya berfikir, pada masa tersebut hanya saya yang dapat MENGATUR HIDUP SAYA. Oleh sebab itu, tidak hanya saya, banyak juga orang-orang yang menjalani masa ini penuh dengan “pemberontakan” kepada setiap yang berusaha untuk mengatur dirinya: Termasuk orang tua.
Baik ketika kita menjalani masa ini atau sekarang posisi kita sebagai orang tua yang memiliki anak di bangku SMA, tentu menemukan beberapa pertentangan dalam hal aturan.
Tapi, tanpa kita sadari, baik kita sebagai orang tua ataupun ketika sebagai anak, setelah kita menjalani langkah demi langkah di dalam hidup, kita merasakan bahwa:
“Setiap LANGKAH dalam PERJALANAN HIDUP ini terasa seperti KELIRU !!”
Sepanjang
hidup, kita sering KELIRU
dalam menilai:
- Diri kita sendiri
- Orang tua
- Anak-anak
- Masyarakat
- Lingkungan
- Dunia
- Cita-cita
- Dan bahkan TUHAN !!
Lalu kemudian
kita akan terus bertanya dengan pertanyaan:
“APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN??”
“APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN??”
“APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN??”
Seolah-olah yang kita perbuat untuk diri kita, suami/istri, anak-anak, lingkungan, sekolah, tempat kita bekerja itu semua KELIRU dan SALAH !!
Ya, kita
pasti sering terjatuh di
dalam KESALAHAN dan KEKELIRUAN,
LAGI dan LAGI!!
Daud pun pernah
merasakan demikian:
- Daud pernah menjadi YANG TERBAIK
diantara saudara-saudaranya.
- Daud pernah menjadi ORANG YANG
PALING DIBENCI oleh raja Saul.
- Daud pernah seperti SEORANG
PENJAHAT yang akan DIHUKUM
MATI.
- Daud pernah terjatuh di dalam kesalahan.
- Daud pernah menjadi ORANG TUA yang “seolah” GAGAL dalam mendidik anak-anaknya.
Ya, inilah DINAMIKA KEHIDUPAN yang sesungguhnya!!
Hidup ini
tidaklah SEINSTAN yang kita
fikirkan:
- Ketika kita mempelajari sesuatu
yang baru, kita berangkat
dari SALAH menuju SEDIKIT SALAH.
- Tidak ada yang beranjak dari SALAH, langsung menuju BENAR!!
Ingatlah:
“Kita selalu dalam proses MENDEKATI KEBENARAN dan KESEMPURNAAN!!”
Semakin
dewasa, kita akan menyadari bahwa:
“Ada SOSOK yang MENGATUR HIDUP KITA tanpa kita ketahui !!”
Lalu kita
akan tertunduk dan menyadari bahwa “TUHAN YANG MENGATUR HIDUP KITA!!”
Dan
“Kita diatur dalam KEBENARAN dan KEADILAN TUHAN
Ketika kita pernah berfikir atau berucap bahwa “HIDUP INI TIDAK ADIL,” maka ingatlah yang dituliskan di ayat 17:
“TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya
dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.”
(Na bonar do Jahowa di saluhut angka dalanNa jala basa di bagasan saluhut jadijadianNa i.)
Ketika kita
meletakkan DASAR PENGHARAPAN
kita di bawah KENDALI TUHAN,
maka yakinkan diri bahwa kita berada di dalam KEBENARAN dan KASIH
TUHAN.
- Ini ADIL untuk kita.
- Keadaan kita sekarang adalah cara
TUHAN membentuk kita.
- Situasi yang kita hadapi akan menunjukkan KASIH SETIA TUHAN kepada kita.
Kemudian ayat
ini dilanjutkan pada ayat 18:
“TUHAN dekat pada setiap orang yang
berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.”
(Donok do Jahowa di sude angka na manjou Ibana, tongon tahe di sude angka na manjou Ibana di bagasan hasintongan.)
Kita perlu berhati-hati dalam memahami ayat ini.
Mengapa saya
katakan demikian?
1.
Pertama: Kita
memposisikan diri selalu sebagai korban.
-
Bisa jadi kita akan memposisikan
diri kita sebagai KORBAN atas
KEADAAN yang sedang terjadi.
-
Padahal: Bisa saja kejadian ini kita hadapi karena perbuatan kita sendiri.
-
Ada andil kita di dalam keadaan yang terjadi saat ini,
yang kita sebut dengan “PENDERITAAN.”
2.
Kedua: Kita tenggelam dalam OBSESI, AMBISI
dan KEINGINAN kita.
-
Kita tenggelam dengan UKURAN KEBAHAGIAAN menurut fikiran kita.
-
Kita membangun
NILAI KEBAHAGIAAN dengan “selalu
merasa TIDAK PUAS.”
-
Kita tidak menyadari bahwa hidup kita hari ini merupakan hidup yang dimimpikan
orang lain.
3.
Ketiga: Kita melepas tanggung jawab!
-
Seorang HAKIM
tidak bisa memilih kasus yang
dihadapi.
-
Padahal: Hakim tidak melakukan
kejahatan, bukan saksi
kejahatan, bukan korban
kejahatan.
-
Namun, HAKIM
BERTANGGUNG JAWAB atas kejahatan
tersebut.
- Kita tidak memilih untuk hidup seperti ini, namun kita harus bertanggung jawab dengan ini.
Jangan hindari masalahmu dan “sibuk” mempersalahkan KEADAAN dan ORANG LAIN. Namun, SELESAIKAN dengan tetap MEMOHON PERTOLONGAN dari TUHAN.
Nilai utama dari perikop ini untuk kita lakukan adalah KESETIAAN!!
Setia dalam perkara-perkara yang kita hadapi, maka:
a.
TUHAN tetap dekat pada kita!!
-
Ayat 18:
“TUHAN dekat pada setiap orang
yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam
kesetiaan.”
(Donok do Jahowa di sude angka na manjou Ibana, tongon tahe di sude angka na manjou Ibana di bagasan hasintongan.)
b.
TUHAN MENYELAMATKAN KITA!!
-
Ayat 19
“Ia melakukan kehendak
orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan
menyelamatkan mereka.”
(Ibana mambahen lomo ni roha ni angka na manghabiari Ibana, jala dibege do angguknasida i, jala dipalua do nasida.)
c.
TUHAN MENJAGA KITA !!
-
Ayat 20
“TUHAN menjaga semua orang yang
mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya.”
(Jahowa do pangondingan ni sude angka
na manghaholongi Ibana, jala disiaphon do sude angka parjahat.)
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus
Kristus..!!
2. SYUKURI HIDUPMU !!
(HAMAULIATEHON MA NGOLUM !!)
Ada TIGA DIMENSI KEHIDUPAN pada orang percaya:
a.
ALPHA: Peristiwa Penciptaan.
-
Awal mula dari segalanya.
b.
AGAPE: Peristiwa Keselamatan Di Dalam Kasih TUHAN melalui
pengorbanan Tuhan Yesus Kristus.
-
Menunjukkan KASIH
ABADI dari TUHAN
kepada manusia.
c.
OMEGA: Peristiwa Akhir Zaman.
- Kedatangan Kristus yang terakhir kali.
Pertanyaan:
“Kita sekarang berada pada DIMENSI yang
mana??”
Jawabannya adalah “AGAPE”
Ya, kita sekarang sedang hidup di dalam KESELAMATAN yang telah dikerjakan Allah di dalam diri Tuhan Yesus Kristus.
Namun, tanpa kita sadari di zaman ini, sudah semakin banyak orang-orang yang tidak lagi HIDUP DI DALAM PENGHARAPAN akan KEHADIRAN TUHAN YESUS yang TERAKHIR !!
Ketika sudah
banyak orang-orang yang TIDAK
MEMILIKI KERINDUAN akan KEDATANGAN
KRISTUS yang terakhir,
maka kita lihat kenyataan yang terjadi:
a.
Sudah semakin banyak orang-orang yang “SELF ORIENTED” (Beorientasi kepada diri sendiri)
b.
Rasa kemanusiaan
yang semakin memudar.
c.
Ibadah hanya sekedar RITUAL
dan SEREMONIAL.
d. TUHAN dijadikan sebagai pemuas keinginan.
Perikop ini
ditutup di ayat 21:
“Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada
TUHAN dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya
dan selamanya.”
(Ingkon baritahonon ni pamanganhu do pujipujian di Jahowa, jala nasa sibuk mamuji goarNa na badia i ro di salelenglelengna.)
Dengan
kenyataan yang terjadi,
Apakah ayat ini masih bisa secara MURNI dilakukan oleh manusia??
Satu-satunya
cara agar ini dapat MURNI
dilakukan adalah
“Dengan mengubah cara pandang dari SELF ORIENTED menjadi GOD ORIENTED!!”
Arahkan HIDUP ini kepada TUHAN:
a.
Ketika HATI
kita PANAS karena kelakuan orang-orang di sekitar
kita:
-
Ingatlah bahwa HATI
ini adalah RUMAH TUHAN.
-
Berikan tempat
ternyaman untuk TUHAN tinggal di dalamnya.
-
Berikan KESEJUKAN
dan KEDAMAIAN dalam hatimu.
b.
Ketika MULUT
ini hendak mengeluarkan PERKATAAN
KASAR dan PENUH KEMARAHAN:
-
Ingatlah bahwa MULUT
ini DICIPTAKAN untuk MENGATAKAN FIRMAN TUHAN.
-
Latihlah BERBICARA
dengan penuh KESEJUKAN dan KEDAMAIAN.
c.
Ketika FIKIRAN
ini mulai dimasuki FIKIRAN NEGATIF:
-
Ingatlah bahwa kita diberikan FIKIRAN, yang menjadi KEISTIMEWAAN
dari ciptaan TUHAN yang lain.
- Berikan KESEJUKAN dan KEDAMAIAN dalam fikirianmu.
“Jagalah Tubuhmu Untuk Hal-Hal Yang Jahat!!”
Tubuh kita diciptakan, semuanya DIPERSIAPKAN untuk MEMUJI TUHAN. Seluruh bagian tubuh kita menjadi KESATUAN dari HARMONI PUJIAN kepada TUHAN.
Dan KETIKA TUBUH kita sudah di dalam SATU HARMONI, maka kita akan MASUK KE DALAM HARMONI KEHIDUPAN yang sesungguhnya.
Diri kita bersama dengan ciptaan yang lain akan selalu memuji TUHAN. Kita akan menunjukkan KEPEDULIAN dan KASIH terhadap SESAMA, LINGKUNGAN dan ALAM di sekitar kita.
Untuk itulah
Tuhan Yesus datang ke dunia ini:
Supaya SEMUA ORANG SALING MENGASIHI dan
SATU dengan yang lainnya,
Sama seperti BAPA yang SATU di dalam TUHAN
YESUS. Amin.
Syalom..!!
Tuhan Yesus Memberkati..!!
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen
Komentar
Posting Komentar