HIDUP BERKUALITAS BERSAMA TUHAN (MAZMUR 4 : 2 - 9)



TULISAN KHOTBAH

MINGGU MISERICORDIAS DOMINI  

“Bumi Penuh Dengan Kasih Setia TUHAN” (Mazmur 33:5b)

Minggu, 01 Mei 2022

Evangelium: MAZMUR  4 : 2 – 9 / PSALMEN  4 : 2 - 9

Topik : Percayalah Kepada TUHAN  ( Marhaposan Tu Jahowa Ma Hamu )

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

I.      PENDAHULUAN

 

-        Apakah semalam saudara/i tidur dengan baik?

-        Berapa jam saudara/i tidur tadi malam?

 

Di zaman sekarang kita sudah sering mendengar atau bahkan mencari tahu tentang cara bagaimana agar “diri kita berkualitas.”

Secara umum kualitas itu diarahkan tentang bagaimana:

-        Pekerjaan yang berkualitas.

-        Perkataan yang berkualitas.

-        Fikiran yang berkualitas.

Namun, sangat jarang kita mendengar atau mencari tahu bagaimana agar “TIDUR KITA BERKUALITAS!!”

Saya berani katakan, bahkan di dalam khotbah yang sering saudara/i dengar, “sangat jarangditekankan bagaimana agar TIDUR KITA BERKUALITAS!! Jangan-jangan ini menjadi khotbah pertama yang saudara/i dengar dari seorang Pendeta mengenai tidur yang berkualitas.

Namun, sesungguhnya “TIDUR YANG BERKUALITAS” itu sangat penting. Meskipun, sering diabaikan oleh orang-orang. Bukan masalah “berapa jam” kita tidur dalam satu hari. Tetapi, bagaimana kita menikmati tidur yang berkualitas tersebut.

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Mengapa “tidur yang berkualitas” itu sangat penting??

Anak kecil tidur sepuluh jam sehari, bahkan lebih. Oleh sebab itu, anak kecil yang tidur kurang dari sepuluh jam dia akan cengeng sepanjang hari itu.

Orang dewasa tidur lebih singkat. Berdasarkan cerita dari beberapa orang dewasa, mereka bahkan kita tidur selama tiga sampai delapan jam dalam satu hari.

Jika dipukul rata, orang tidur selama delapan jam dalam satu hari. Dari dua puluh empat jam dalam satu hari, delapan jam dipakai untuk tidur. Berarti waktu tidur manusia adalah SEPERTIGA dari umurnya:

-        Jika seseorang sekarang berumur 21 tahun, maka seseorang tersebut sudah tidur selama 7 tahun.

-        Jika seseorang sekarang berumur 30 tahun, maka seseorang tersebut sudah tidur selama 10 tahun.

-        Jika seseorang sekarang berumur 60 tahun, maka seseorang tersebut sudah tidur selama 20 tahun. 

Mungkin, bagi beberapa orang tidur menjadi sebuah kegiatan yang sia-sia, membuang-buang waktu dan sangat tidak penting untuk dibahas. Namun sesungguhnya, kita harus sadari bahwa

TIDUR adalah BERKAT yang luar biasa dari TUHAN kepada MANUSIA!!”

Inilah yang dikatakan pada ayat 9 teks kita hari ini

Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.”

(Sonang do ahu hupapeak huhut mamintor nok, ai sasada Ho do ale Jahowa pasonang ahu maringanan).

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Jadi, kita akan memahami Firman TUHAN pada hari ini dalam realitas yang nyata, yang bahkan tidak pernah kita fikirkan sekalipun, yaitu “TIDUR YANG MERUPAKAN BERKAT!!”

Alkitab mencatat bahwa TUHAN sendiri “BEKERJA” dan “MEMBERKATI” manusia ketika manusia itu sedang tidur:

1.     TUHAN mengambil tulang rusuk Adam ketika dia sedang tidur. Dan TUHAN kemudian menciptakan Hawa (Kej.2:21).

2.     Yakub bermimpi ketika sedang tidur dan disitu dia melihat TUHAN dan malaikat TUHAN di Betel yang sebelumnya bernama Lus (Kej.28:12).

3.     TUHAN memberi tahu rencanaNya kepada Yusuf yang hendak menjadikan dia seorang pemimpin adalah ketika Yusuf sedang tidur (Kej. 37).

4.     Alkitab tidak pernah bercerita berapa jam tidur yang baik. Tetapi Alkitab menceritakan bahwasanya “TIDUR YANG BERKUALITAS” itu ada. Berkualitas karena TUHAN bekerja dan memberkati manusia ketika dia sedang tidur.

Kenyataan yang terjadi:

1.     Ada orang yang KELEBIHAN/KEBANYAKAN TIDUR

-   Menjadi pemalas

-   Mudah emosi

-   Hidupnya susah

 

2.     Ada orang yang KEKURANGAN TIDUR (insomnia)

-   Menjadi sakit

-   Menjadi pemarah

-   Menjadi orang yang mudah cemas/panik

-   Biasanya terjadi karena:

a.      Sakit

b.     Depresi / stres

c.      Bermain gadget

d.     Banyak fikiran / masalah

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

II.    POINTER KHOTBAH

Ternyata semua itu sangat berkaitan. Tidur sangat dipengaruhi oleh hal berikut:

a.      Dia sedang menghadapi masalah atau tidak.

b.     Dia kuat menghadapi hidupnya atau tidak.

c.      Dia bisa menenangkan fikirannya atau tidak.

d.     Dia BERSERAH kepada TUHAN atau tidak.

Inilah pergumulan yang sedang dihadapi oleh Daud pada saat itu. Pergumulan terberat Daud adalah ketika anaknya Absalom melakukan pemberontakan terhadap dirinya.

Itulah sebabnya, Daud BERDOA pada MALAM HARI kepada TUHAN agar dia dapat TENTERAM MEMBARINGKAN DIRI lalu segera TIDUR.

Agar di dalam hidup ini, baik ketika kita BERAKTIVITAS sampai kita TIDUR di tempat tidur, kita mendapatkan KEDAMAIAN dari TUHAN, marilah kita menyimak apa yang dapat kita hidupi dari Firman TUHAN pada hari ini: 

 

1.     PERCAYAKAN SEPENUHNYA KEPADA TUHAN

Yang paling beristirahat pada waktu tidur adalah OTAK!!

Oleh sebab itu, ketika tidur kita belum berkualitas, berarti masih ada yang mengganggu fikiran kita:

a. Kemarahan yang belum reda

b.Kecemasan untuk hari esok

c. Ketakutan menghadapi masalah

d.Memendam kebencian

e. Dipenuhi fikiran yang negatif

Kelima hal ini sangat umum terjadi dalam hidup kita. Sehingga mengakibatkan kita tidak tenang di malam hari!!

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Ayat 2 akan menjadi kekuatan di dalam iman kita:

Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!

(Sai alusi ma ahu, ale Debata ni hatigoranhu ia hujou Ho, jala palumbang ahu jumpa hagogotan, asi ma rohaM di ahu jala tangihon ma tangianghi).

 

Serahkan hidupmu di dalam doa dan seruan kepada TUHAN. Sehingga Dia akan merangkai keindahan di dalam hidupmu!!

Hati-hati di dalam kemarahan kita, jangan sampai berbuat dosa (ayat 5)!

Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam.

(Holsohon hamu hian ma asa unang dapotan dosa, marhusari ma rohamuna dung ro di podoman hamu, asa sonang hamu).

 

Seperti Daud yang tidak hanya berdoa, namun dia MEYAKINI DOANYA dan HIDUP di dalam DOANYA.

 

Setelah kita berdoa dan berseru kepada TUHAN, maka kita akan dimampukan untuk mengelola fikiran kita.

 

Karena doa dapat memberi kekuatan kepada kita. Setelah semua kita lepas kepada TUHAN, maka kita akan menerima ketenteraman batin!!

 

Percayalah saudara/i, bahwa:

TUHAN mendengarkan apabila kita berseru kepadaNya.

(Matua ditangihon Jahowa do molo tajou Ibana).

 

Berdoalah, yakinilah doamu dan hiduplah dalam doamu!

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

2.     BERI PERSEMBAHAN YANG TERBAIK KEPADA TUHAN

Hidup hanya satu kali.

Tidak bisa diperpanjang! Tidak bisa diulang!

 

Oleh karena hidup kita yang hanya satu kali ini, maka HIDUP INI SUNGGUH BERARTI!! Dan kita akan selalu:

-   Mencari arti hidup yang sesungguhnya

-   Membuat hidup kita berarti!!

Namun oleh karena salah memahami dari kedua hal tersebut: “Mencari arti hidup yang sesungguhnya” dan “Membuat hidup kita berarti” menyebabkan kita sering bertemu dengan kekecewaan dan putus asa.

Mengapa?

Karena orang belum memahami dengan tepat!

Gambaran ini dituliskan pada ayat 7a,

Banyak orang berkata: Siapa yang akan memperlihatkan yang baik kepada kita?

(Lan do angka na mandok: Tung ise ma manumpakhon na denggan tu hita?)

Pertanyaan yang dipenuhi dengan KERAGU-RAGUAN

Karena belum mendapatkan MAKNA YANG TEPAT!

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Kita harus membedakan mana:

HAL YANG DILAKUKAN OLEH TUHAN” dan

HAL YANG DILAKUKAN OLEH UMAT TUHAN

Jangan sampai: “pekerjaan yang seharusnya kita lakukan” tidak dikerjakan, “pekerjaan TUHAN mau kita kerjakan!” Jelas itu tidak tepat!!

Hal yang dilakukan oleh TUHAN adalah

MEMBERKATI MANUSIA, BUMI dan SELURUH ISINYA!!”

Inilah yang dikatakan di Minggu Misericordias Domini: “Bumi Penuh Dengan Kasih Setia TUHAN!!”

Jadi, jangan kita disibukkan dengan “mencari berkat, berkat dan berkat.” Itu bukan tugas kita! Tugas kita adalah MEMBERI PERSEMBAHAN.

Hidup yang harus dilakukan adalah MEMBERI PERSEMBAHAN kepada TUHAN!!

Berikan yang seharusnya MENJADI MILIK TUHAN karena TUHAN JUGA MEMBERIKAN APA YANG SEHARUSNYA ADA PADA KITA!!

 

Ayat 6 berkata,

Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada TUHAN.”

(Pelehon hamu ma pelean hatigoran, jala marhaposan tu Jahowa ma hamu).

Kita memberi persembahan bukan karena aturan Gereja, namun karena itu adalah hak TUHAN!

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Hal ini patut kita renungkan:

-        Apakah ada orang yang menjadi miskin ketika dia memberi persembahan kepada TUHAN? TIDAK!

-        Apakah ada orang yang umurnya semakin pendek, ketika dia memberi waktunya kepada TUHAN? TIDAK!

-        Apakah ada orang yang semakin lemah, ketika dia memberi dirinya melayani TUHAN? TIDAK!

 

Kembali saya menyinggung tentang “Tidur”:

-        Banyak orang menyewa hotel mewah untuk mendapat kenyamanan tidur.

-        Banyak orang liburan ke puncak agar dapat beristirahat dengan tenang.

-        Banyak orang memperkerjakan Satpam agar tidurnya nyenyak.

 

TUHAN sudah memberkati kita ketika kita masih bisa tidur dan bangun kembali untuk melakukan aktivitas kita.

Memberkati adalah PEKERJAAN TUHAN!

Kita sudah memperoleh itu!

Sekarang kita diingatkan untuk melakukan tugas kita!

Tugas kita adalah memberi persembahan yang terbaik kepada TUHAN (waktu, materi, tubuh, keluarga). Inilah yang menjadi bagian penting di dalam IMAN kita kepada TUHAN.

Maka kita akan merasakan bahwa TUHAN membiarkan kita hidup dengan aman (Jahowa pasonang ahu maringanan). Amin.

 

Syalom..!!

Selamat Hari Minggu Bagi Kita Semua..!!

Tuhan Yesus memberkati..!!


Pdt. Ferdinand Fernando Silaen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21