TIDAK ADA YANG DAPAT MENGHENTIKAN RANCANGAN DAMAI SEJAHTERA TUHAN (YEREMIA 29 : 10 - 14)
TULISAN KHOTBAH PERSEKUTUAN AKHIR TAHUN
HKBP
Efrata Lorok Ressort Palembang
Jumat,
31 Desember 2021
Evangelium
: YEREMIA 29 : 10 – 14
Topik:
“Rancangan Damai Sejahtera”
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
I. PENDAHULUAN
Ini adalah hari terakhir pada tahun 2021, beberapa jam lagi kita akan meninggalkan tahun ini dan memasuki tahun yang baru (naung salpu taon na buruk i). Jika kita mengingat apa dan bagaimana yang terjadi pada tahun 2021 ini, selayaknyalah kita menyampaikan ucapan syukur dan pujian kepada Tuhan Yesus untuk penyertaan dan pemeliharaanNya dalam kehidupan kita dan juga keluarga.
Saya
mengingat peristiwa lima tahun
yang lalu pada Ibadah Akhir Tahun seperti yang kita laksanakan hari ini.
Kejadian ini ketika kami melayani di HKBP Hutaraja Dolok. Ketika tepat lonceng berbunyi, saat ibadah
akan dimulai, lewatlah Ambulance membawa seorang jemaat
kita yang telah meninggal dunia dan segera sampai di rumahnya.
Istri
dari beliau yang meninggal adalah seorang anggota Punguan Ina Kamis, ada
seorang anaknya dan seorang menantunya (hela) yang menjadi Pendeta HKBP.
Belajar
dari kejadian tersebut, saya merenungkan beberapa hal:
-
Ternyata sesuatu yang terjadi seringkali tidak diduga dan tidak diharapkan.
-
Tahun baru yang diharapkan dengan berkumpulnya keluarga
dalam keadaan sukacita,
tetapi yang terjadi adalah semua
keluarga berkumpul dalam keadaan dukacita.
-
Semakin dalam persekutuan kepada TUHAN, justru semakin
hebat tantangan yang akan dihadapi, dll.
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
Banyak
peristiwa yang tidak diduga terjadi di dalam tahun ini:
-
Masalah yang berat di keluarga, tetangga, sahabatnya dulu
dan berbagai kelompoknya.
-
Perekenomian yang membuat kita “jantungan.”
-
Berpisah dengan orang-orang yang kita kasihi (orang tua,
anak, pasangan hidup dan sahabat).
-
Dan semua itu belum selesai sampai hari ini!!
Sekarang kenyataannya, kita masih hidup.
Pertanyaan:
a. “Apa tujuan hidup saya ke depan?”
b. “Apa tujuan TUHAN, sehingga saya masih hidup pada hari ini??”
Tuhan masih
memberikan kehidupan bagi kita untuk:
a. Kaum bapa agar tetap
menjadi pemimpin yang
hendaknya selalu memberi teladan
dan nasehat kepada istrinya, anak-anaknya dan seluruh keluarganya.
b. Kaum ibu agar tetap
menjadi pembawa damai jala memberi “kelembutan” kepada suaminya, anak-anaknya dan seluruh keluarganya.
c. Kepada keluarga yang masih merindukan kehadiran anak
di tengah keluarga supaya tetap berpengharapan
kepada Tuhan untuk doa-doa yang telah disampaikan.
d. Kepada pemuda-pemudi yang
belum mendapatkan jodohnya
agar tetap berharap kepada TUHAN
untuk teman hidup yang sudah
dipilih TUHAN.
e. Kepada pemuda-pemudi yang
belum mendapatkan pekerjaan
agar tetap berharap kepada TUHAN
untuk pekerjaan yang tepat.
f. Kepada pemuda-pemudi dan anak-anak Sekolah Minggu yang masih di dalam proses pendidikannya
agar tetap belajar dan berharap kepada TUHAN agar
studinya dapat selesai dan dilanjutkan dengan yang lebih tinggi.
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
Di
tengah pengharapan dan tujuan hidup kita ke depan,
sangat banyak yang akan kita lihat
dan yang akan dianugerahkan Tuhan
untuk tahun depan. Untuk hal itulah, kita diarahkan agar tetap hidup di dalam pengharapan dan ketergantungan kepada TUHAN yang
sangat luar biasa dalam merancang hidup seseorang.
Tuhan Yesus lebih tahu apa yang kita butuhkan!!
Rancangan
kita bisa saja menjadi jalan untuk membinasakan
kita dan orang lain.
Tetapi rancangan TUHAN adalah
rancangan keselamatan yang penuh dengan damai sejahtera di dalam pengharapan yang hidup.
Ada
pengkhotbah yang mengatakan bahwa “Orang-orang percaya jangan suka
mengasihani dirinya.” Kasihan karena sakit yang sudah lama dialami, kemiskinan yang menjadi jalan kehidupannya dan kesusahan yang terus menjadi
teman hidupnya.
Karena
ketika kita sakit, atau di
dalam kemiskinan, atau di
dalam masalah, atau di dalam kesusahan dapat menjadi alasan untuk mengatakan bahwa TUHAN tidak sedang bersama dengan kita??
Tentu tidak!!
Tetaplah
hidup di dalam sukacita kepada TUHAN. Justru kita harus tetap hidup dalam
sukacita yang penuh. The Winners
atau Pemenang adalah orang yang dapat hidup dalam situasi
apapun. Apapun yang terjadi tidak akan pernah mengganggu dia!! Karena
Tuhan telah mempersiapkan rancangan
damai sejahtera bagi kita!
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
II.
POINTER KHOTBAH
“HARI
INI ADALAH BAGIAN DARI RENCANA TUHAN”
Jangan lupa menikmati hari ini, karena
hari ini adalah kasih setia TUHAN. Sama seperti bangsa Israel yang terbuang karena dosa yang mereka
lakukan dan bangsa Babel yang
tidak mengenal TUHAN. Mereka sama-sama hidup jauh dari kehendak TUHAN,
tetapi mereka sama-sama dikasihi oleh
TUHAN.
Mereka dipertemukan oleh kasih TUHAN.
Melalui pembuangan yang dialami oleh bangsa Israel, TUHAN menjadikan bangsa
Israel yang terbuang “menjadi saluran
berkat” bagi mereka, sehingga mereka juga diharapkan untuk dapat mengenal TUHAN.
Bukan
masalah terbuang atau tidak terbuang, tetapi kepada masalah dimana kita mau
mengikuti jalan yang dikehendaki oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
Karena sesungguhnya “pembuangan di masa kini” itu
sangat relevan dan nyata di tengah kehidupan kita:
Hidup
di tengah orang yang masih banyak yang tidak mengimani Tuhan Yesus
Jangan pernah fokus dengan masalah “mayoritas dan minoritas.”
Kenapa? Karena iman bukan masalah
KUANTITAS, tetapi masalah KUALITAS!!
Fakta membuktikan: Justru pada negara-negara beragama-lah, tindak kekerasan dan kejahatan banyak terjadi.
Masalah iman itu adalah pertanyaan
kepada diri kita secara pribadi: “APAKAH
SAYA HIDUP SEKARANG DI DALAM TUHAN YESUS DAN SAYA JUGA AKAN MATI DI DALAM TUHAN
YESUS?” Karena toh sehebat dan sematang apapun rencana yang kita buat,
pada akhirnya kita akan mati!!
Hidup dan mati di dalam Tuhan Yesus, itu
iman yang benar!
Dan juga kita harus percaya bahwa “Dimanapun saya tinggal saat ini, saya
sedang DIPROSES di dalam sebuah KARYA yang INDAH.”
Jangan lagi bermimpi untuk kembali ke
masa lalu! Sekarang kita sedang menghadapi pandemi
Covid-19. Dan hampir seluruh umat manusia yang ada di dunia ini
menginginkan dan berharap:
-
“Semoga Covid-19 ini cepat berlalu dari dunia ini, agar kita dapat hidup kembali seperti
masa yang lalu, seperti tahun-tahun yang lalu!”
-
“Semoga Covid-19 ini cepat berlalu, agar kita dapat bergereja seperti masa yang lalu, seperti
tahun-tahun yang lalu.”
-
“Semoga Covid-19 ini cepat berlalu, agar kita dapat bekerja seperti masa yang lalu, seperti tahun-tahun
yang lalu.”
ITU SEMUA HANYA MIMPI!!
Perubahan sudah
terjadi! Masalah sedang kita hadapi!! Jangan lagi membawa mimpi-mimpi ke masa
lalu!!
-
Bangun cara hidup yang baru
-
Bangun cara berfikir yang baru
-
Bangun cara bekerja yang baru
Jangan terlebih
dahulu memikirkan kesejahteraan yang baru! Karena sesungguhnya TUHAN akan
menuntun dan membawa kita kepada kesejahteraan
menurut kehendakNya.
Dan sama seperti yang digemakan di dalam Thema Natal PGI dan KWI tahun ini: “Cinta Kasih Kristus Yang Menggerakkan Persaudaraan,” TUHAN melalui diri kita pribadi lepas pribadi akan mengarahkan kita kepada kesejahteraan bersama.
Jangan ada lagi “pola hidup egois” bagi orang-orang yang sudah mengenal jalan TUHAN. Seperti cara hidup bangsa Israel yang menjadi sebuah peringatan kepada kita: Bagaimana pun cara mereka untuk “melawan keadaan,” mereka tidak mampu!
Oleh sebab itu, bawalah diri kita, keluarga kita, orang-orang
di sekitar kita, bangsa dan
negara kita serta gereja kita
di dalam DOA YANG PENUH PENGHARAPAN.
Agar kita dimampukan untuk memahami
rancangan TUHAN di dalam hidup kita. Serahkan dirimu kepada TUHAN untuk
memasuki tahun yang baru. Amin.
Syalom..!!
Selamat Menyongsong Tahun Baru..!!
Tuhan
Yesus Memberkati..!!
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen
Komentar
Posting Komentar