BERNYANYILAH BAGI TUHAN ( MAZMUR 147 : 1 - 11 )
TULISAN KHOTBAH NATAL UMUM
HKBP
Palembang Ressort Palembang
Jumat,
24 Desember 2021
Evangelium
: MAZMUR 147 : 1 – 11
Topik:
“Bernyanyilah Bagi Tuhan”
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
I.
PENDAHULUAN
Pada zaman modern ini, Natal selalu menjadi “FENOMENA” di berbagai belahan dunia ini, bahkan sekitar satu bulan sebelum tanggal 24,25 dan 26 Desember euforia itu sudah terlihat dengan hal ini:
1.Para Pendeta dan Pelayan di Gereja sudah mulai mencicil untuk membuat acara
dan liturgi Natal.
2.Berbagai kategorial, persekutuan/punguan, kelompok masyarakat, instansi swasta/daerah/provinsi serta
gereja sudah membentuk PANITIA NATAL dan KONSEP NATAL!
3.Kaum ibu sudah membuat
perhitungan uang yang akan dikeluarkan untuk moment Natal dan sebagian sudah membeli kebutuhan untuk Natal (aksesoris, pakaian, kue,
dll)!
4.Kaum bapa meskipun “terkesan cuek”
juga sudah mengatur jadwal cuti kerja
dan mengatur tanggal untuk
berbagai perayaan Natal.
5.Kaum muda/mudi juga sudah membayangkan
dan membuat konsep untuk “Dresscode”
juga “dekorasi” pada perayaan
Natal yang akan dilaksanakan.
6.Para pedagang kue, tukang jahit dan pedagang aksesoris sudah membuat stok barang untuk kebutuhan
Natal.
7.Diskon-diskon sebelum Natal sudah banyak di berbagai toko (pertengahan bulan
Desember semua naik 2 kali lipat).
8.Pembahasan “pro” dan “kontra” tentang Natal akan
selalu menjadi “trending topic”!
9.Pokoknya semua sisi di dunia ini sudah terfokus untuk Natal dan semua sudah sibuk untuk urusan Natal!!
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
II.
FAKTA HISTORIS
DAN FAKTA SEKARANG
Mulai pada abad 11, kelahiran Yesus
Kristus lebih dikenal di Inggris dengan nama “CHRISTMAS,” setelah orang-orang
Kristen di Roma
sebelumnya menyebut dengan istilah “Dies
Natalis”(asal mula kata “Natal”)!!
“CHRISTMAS”
(Mass
of Christ) berasal dari kata “CRISTES
MAESSE” atau “MISA KRISTUS.”
Makna sebenarnya adalah merayakan
anugerah terbesar yang TUHAN sediakan dalam diri YESUS KRISTUS yang bersedia
turun ke dunia sebagai RAJA DAMAI!
Oleh karena makna yang begitu Agung tersebut, maka:
a.
Ditetapkanlah “masa
Advent” selama empat kali
Minggu untuk mempersipkan peristiwa
luar biasa tersebut!!
b.Thema, topik dan khotbah Minggu pada masa Advent ditujukan untuk mempersiapkan para jemaat dan
juga gereja untuk benar-benar
di dalam hati dan rohani yang benar-benar siap menyambut yang Agung itu!!
c.
Ini bukan permasalahan dekorasi ataupun banyaknya
perayaan yang akan berlangsung. Tetapi, semua diarahkan kepada hati yang betul-betul bersih, damai,
tenang dan siap dalam merayakan Natal!!
d.Semua orang akan benar-benar BERSUKACITA mulai tanggal 24,25 sampai pada 26 Desember itu tiba!!
TAPI ITU DULU!!!
SEKARANG seperti apa
ketika tanggal 24, 25 dan 26 tiba?
a.
Sudah banyak orang yang lelah dan jenuh
pada tanggal ini
b.Sudah banyak orang yang mengeluh
pada tanggal ini karena uangnya
banyak habis oleh pengeluaran
yang begitu banyak!!
c. Sudah fokus untuk acara Bonataon!!
Sekarang apa dampak positif dari perayaan Natal yang telah kita
laksanakan selama bertahun-tahun ini?
a.
Apakah jiwa sosial kita semakin baik?
b.Apakah iman kita semakin bertumbuh?
c. Apakah semangat yang baru telah berkobar untuk menghadapi kenyataan di tahun yang akan datang
Hanya kita dan TUHAN yang tahu apa yang
ada di dalam hati dan fikiran kita hari ini dan terkhusus ketika kita mengikuti
Perayaan Natal!!
Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga
dapat menjadi perenungan bagi kita semua yang merayakan Natal Umum pada hari ini! Atau bisa dikatakan sebagai sebuah evaluasi atas kegiatan
yang kita lakukan.
Yang pasti, yang menjadi pokok perayaan Natal adalah.... Bagaimana kita semakin menghidupi karakter Kristus yang selalu ada bagi manusia di dunia ini!!
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
III. POINTER KHOTBAH
Kita akan melihat dua point yang akan
disampaikan melalui teks khotbah hari ini:
1.PUJILAH TUHAN DI DALAM NYANYIANMU
Di dalam berbagai ibadah, terkhusus dalam berbagai perayaan Natal yang dilakukan oleh orang-orang Kristen, tidak akan terlepas dengan NYANYIAN!! Tidak hanya “nyanyian jemaat” dalam ibadah, dalam hal ini termasuk dengan berbagai “performance” nyanyian yang akan ditampilkan (koor, vocal group, vocal solo, duet, trio, dll).
Untuk mempersiapkan hal itu dibutuhkan latihan dan juga yang
berhubungan dengan penampilannya (baju,
alat musik, aksesoris, pemain musik, aransement,
dll). Persiapan itu dilakukan dengan sangat matang (ada prinsip: “jangan sampai tampil memalukan”).
Oleh sebab itu, kita akan melihat berbagai penampilan yang indah yang bahkan tidak diduga sebelumnya. Pujian yang indah, musik yang indah dan penampilan yang indah.
Pertanyaan: “TUHAN suka????”
Jawaban: “Belum tentu!!”
Orang yang menyaksikan penampilan itu bisa saja terpukau dan memberi pujian, tetapi belum tentu TUHAN suka dengan itu! Mengapa? Karena TUHAN terlebih dahulu melihat MOTIVASI yang di dalamnya.
Teks khotbah hari ini mengarahkan kepada kita agar: Mengarahkan Pujian Kepada TUHAN untuk anugerah yang telah kita terima sampai pada hari ini!!
Kita melihat motivasi pujian yang terdapat
dalam perikop hari ini. Ada beberapa
alasan di dalam perikop hari ini untuk memuji TUHAN:
1. TUHAN membangun Yerusalem, Ia mengumpulkan orang-orang yang tercerai-berai.
(Ayat 2:
“Jahowa do na pauli Jerusalem, Ibana
na papunguhon halak Israel angka na mampar i”).
a.
Ini adalah sebuah ungkapan bahwa TUHAN yang membangun tempatNya yang kudus, tempat dimana
TUHAN itu berdiam!
b.
TUHAN juga mengumpulkan kita manusia untuk bersama-sama
menyatukan hati dalam pemujian kepada
TUHAN.
c.
TUHAN mengumpulkan kita orang-orang yang penuh dengan
penderitaan akibat dosa. TUHAN telah menyatukan
diriNya dengan kita.
2. Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.
(Ayat 3:
“Ibana pasabam angka parroha bojok,
jala dililiti angka bugangnasida i”).
a.
Kita semua sepakat bahwa “tempat TUHAN berdiam” adalah di Gereja, di dalam persekutuan dan di dalam hati kita. Oleh sebab itu, baik Gereja dan terkhusus hati kita harus menjadi tempatNya yang kudus.
b.
Gereja dan hati kita
tidak boleh diisi dengan kebencian,
rasa dendam dan niat jahat.
c.
Ia yang akan memulihkan
diri kita yang sering dilukai
dan disakiti oleh orang lain.
Bukan kita isi dengan balas dendam,
kebencian dan niat jahat kepada orang lain.
Tetapi justru berdiamlah bersama-sama
dengan Tuhan Yesus di dalam hati kita!
3. Ia menentukan jumlah bintang-bintang dan menyebut nama-nama semuanya.
(Ayat 4:
“Ibana umbilang torop ni angka
bintang, dijou do goarnasida sudena”).
a.
TUHAN mengatasi segala pengetahuan manusia!
b.
Banyak ahli astronomi dan NASA yang mengatakan bahwa di luar
angkasa ada triliyunan bintang
yang tidak dapat dihitung manusia.
c.
TUHAN tidak hanya menentukan jumlah bintang-bintang,
tetapi juga menyebut nama-nama semuanya. Karena semuanya itu adalah ciptaanNya.
4. TUHAN menegakkan kembali orang-orang yang tertindas, tetapi merendahkan
orang-orang fasik sampai ke bumi.
(Ayat 6:
“Jahowa pahehehon angka na nirupa,
dipatungki tu tano ianggo angka parjahat i”).
a.
TUHAN hadir sebagai TUHAN
yang turut menderita!
b.
TUHAN hadir sebagai TUHAN
yang tinggal bersama dengan orang-orang yang termarjinal, tersingkirkan dan terpinggirkan.
c.
Tuhan Yesus lahir di tengah kemiskinan di Timur Tengah!
Luar biasa TUHAN memenangkan hidup kita yang sungguh tidak layak di hadapanNya yang KUDUS itu!
Oleh karena itu, pujilah Tuhan dalam nyanyianmu (ada kombinasi dalam harmoni yang indah)! Pujian adalah kewajiban bagi umat TUHAN yang telah menerima anugerah di dalam diri Yesus Kristus. Landasan utama dalam menghidupi pujian kepada TUHAN adalah bagaimana seseorang tersebut benar-benar MENGUCAP SYUKUR sebagai respon kepada TUHAN.
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
2. TAKUTLAH AKAN TUHAN DI DALAM
NYANYIANMU
Merayakan Natal kelihatannya gampang, tetapi sebetulnya susah. Susah dalam arti: “Berbahaya” dan “Beresiko”!! Yang paling mencolok adalah kita mudah terperosok di dalam Komersialisasi Natal.
Kita lihat dengan maraknya penggunaan media sosial, dimana ada sesuatu yang “Viral,” disitu orang semakin banyak untuk mem-follow. Termasuk bagaimana merayakan Natal (terkesan ikut-ikutan supaya “ketawa-ketawa” atau supaya “viral”).
Yang paling fenomenal adalah bagaimana orang-orang Kristen banyak salah mengartikan “SUKACITA NATAL.” Pokoknya yang buat banyak orang kagum, tertawa dan terpesona (asal orang yang menyaksikan senang), sudah termasuk di dalam sukacita Natal, meskipun itu tidak sesuai dengan sukacita yang sesungguhnya.
Gereja bukan panggung! Gereja bukan ajang komedian! Gereja bukan etalase!! Hati-hati dengan hal-hal yang membuat diri kita sudah semakin jauh dengan makna Natal itu!!
Coba kita renungkan, “seandainya Yesus datang ke perayaan Natal zaman sekarang!” Mungkin Dia akan heran dan bertanya kepada kita, “APA HUBUNGAN INI SEMUA DENGAN KELAHIRANKU????????????”
Renungkan kembali di setiap perayaan
Natal, pastilah dinyanyikan “Malam
Kudus, sunyi senyap.........!!” Namun hati orang yang merayakan tidak sunyi senyap, tetapi
dipenuhi dengan hiruk-pikuk
dan hingar-bingar!!!
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
Sukacita Natal itu harus didasari oleh TAKUT AKAN TUHAN!!
Alasan untuk kita takut akan TUHAN dikatakan teks kita:
1. Dia, yang menutupi langit dengan awan-awan, yang menyediakan hujan bagi
bumi, yang membuat gunung-gunung menumbuhkan rumput.
(Ayat 8,
“Ibana manghuphupi langit i
marhitehite ombun, Ibana paradehon udan tu tano on, Ibana patumbur duhutduhut
di angka dolok”).
a.
Kita menikmati hujan
b.
Kita menikmati indahnya langit
c.
Kita menikmati bumi tempat kita tinggal
d.
Kita menikmati alam dengan segala hal yang dapat memenuhi
kebutuhan kita!
e.
Jangan RUSAK itu!!
2. Dia, yang memberi makanan kepada hewan, kepada anak-anak burung gagak, yang
memanggil-manggil.
(Ayat 9,
“Ibana mangalehon tu pinahan
gagatonnasida, nang tu angka anak ni pidong sigak, angka na ngoakngoak”).
a.
Dia yang merawat dan memelihara makhluk hidup (hewan-hewan).
b.
Dia yang membuat ekosistem yang begitu luar biasa.
c.
Jangan RUSAK itu!!
3. Ia tidak suka kepada kegagahan kuda, Ia tidak senang kepada kaki laki-laki.
(Ayat 10,
“Ndang lomo rohaNa mida hagogoon ni
hoda, manang lomo rohaNa mida haehae ni baoa”).
a.
TUHAN tidak suka dengan peperangan!!
b.
TUHAN tidak suka dengan “kematian fisik” dan “kematian
karakter” akibat kehausan
dan keserakahan manusia!!
Kita
harus takut dengan apa yang tidak dikehendaki oleh TUHAN:
-
Takutlah akan TUHAN di dalam nyanyianmu!
-
Takutlah akan TUHAN di dalam pujianmu!
-
Takutlah akan TUHAN di dalam segala aspek kehidupanmu!!
-
Takutlah dengan segala perayaan Natal yang sama sekali tidak
berhubungan dengan kelahiran Tuhan Yesus!!
Ayat
11
tertulis: “TUHAN senang kepada orang-orang
yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya”
(Dihalomohon
roha ni Jahowa do tahe angka na manghabiari Ibana, angka na manghalungunhon asi
ni rohaNa i)!
Apakah yang dibisikkan oleh hati nurani kalau kita membayangkan bahwa yang
kita rayakan adalah kelahiran seorang
bayi dalam sebuah keluarga yang sederhana dan miskin?????
TUHAN sudah menunjukkan solidaritasNya kepada manusia melalui
perayaan Natal ini. Itulah, tidak gampang ternyata merayakan Natal kalau tidak didasari
dengan “rasa takut kepada TUHAN!”
Tetapi takut kalau Natalnya “membosankan!”
Oleh sebab itu, Takutlah akan TUHAN di dalam
nyanyianmu! Amin.
Syalom..!!
Selamat
Natal untuk bagi kita semua..!!
Tuhan
Yesus Memberkati..!!
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen
Komentar
Posting Komentar