TUHAN YESUS MENGANUGERAHKAN ROH PENGHIBUR DAN KEBENARAN KEPADA ORANG-ORANG PERCAYA ( YOHANES 16 : 4b - 15 )
TULISAN KHOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I
Minggu,
23 Mei 2021
Evangelium: YOHANES 16 : 4b - 15
Topik: Roh Penghibur Dan Kebenaran
Saudara-saudari yang terkasih di dalam
Tuhan Yesus Kristus..!!
I. PENDAHULUAN
Injil Yohanes memberi uraian bahwa Tuhan Yesus adalah “Logos” (Firman) di dalam konteks: “kosmis yang universal” (KBBI: “kosmis” yaitu berhubungan dengan semua yang ada mengenai jagat raya). Secara jelas dan terang Injil Yohanes yang memberi penekanan bahwa Yesus adalah Inkarnasi Allah. Yesus menjadi tokoh kosmis yang bersifat universal dan tidak hanya terikat kepada masyarakat tertentu di Timur Tengah.
Secara konteks, Yohanes menulis Injil ini menggunakan “grammar” Yunani dengan baik (bahasa Yunani menjadi bahasa kedua/bahasa Internasional pada saat itu) dan tetap mempertahankan budaya dan tradisi Yahudi Rabinik yang begitu kental. Dapat disimpulkan bahwa Yohanes menempatkan sosok Yesus yang adalah sosok Yahudi yang juga terlibat di dalam konteks universal. Inilah “euangelion” (Berita Sukacita, Injil, Evangelium) yang ditekankan dalam keseluruhan Injil Yohanes.
Dari kesekian banyak Tanda Ajaib (Mujizat), yang ditulis di dalam Injil Matius, Lukas dan Markus sebagai Injil tertua, Yohanes memilih enam (6) Tanda Ajaib (Mujizat) yang dilakukan Tuhan Yesus dan dikaitkan dengan keterangan mengenai diri dan kuasa Tuhan Yesus. Tiga Tanda Ajaib dilakukanNya di daerah Galilea (air menjadi anggur, anak pegawai istana yang disembuhkan dan pemberian makan kepada 5.000 orang). Tiga Tanda Ajaib lainnya dilakukanNya di dekat Yerusalem (penyembuhan orang lumpuh, penyembuhan orang buta dan kebangkitan Lazarus).
Yohanes
dengan jelas memberi pemahaman bahwa Yesus adalah pemenuhan harapan mengenai Mesias yang dinantikan oleh bangsa
Israel dan tidak hanya sebagai Mesias daripada satu bangsa, tetapi kepada
seluruh bangsa di dunia ini.
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
II. POINTER KHOTBAH
Teks khotbah Minggu ini merupakan bagian dari percakapan tertutup antara Tuhan Yesus dengan para murid (Yoh. 13:1 – 16:33 dan pasal 17). Yesus membuka diriNya di hadapan para murid dalam menghadapi kesengsaraan, kematian dan kebangkitanNya, serta konsekuensi yang akan ditanggung oleh para pengikutNya.
Di dalam “keterbukaan” itu, Yesus memberikan pokok ajaran untuk para pengikutNya yaitu perintah mengenai kasih, keharusan untuk tetap berpaut pada Yesus sebagaimana Yesus tetap berpaut pada Bapa, doa, Roh Penghibur, kekalahan penguasan dunia, perdamaian, dll.
Untuk itu, mari kita secara perlahan memahami dengan apa yang akan diungkapkan di dalam teks pada Minggu Pentakosta ini:
1.
KARUNIA KEPADA ORANG YANG PERCAYA
(Ayat 4b-7)
“Hal ini tidak Kukatakan kepadamu dari semula,
karena selama ini Aku masih bersama-sama dengan kamu..” Adalah perkataan Tuhan
Yesus yang menjadi pembuka dari perikop nats khotbah di Minggu Pentakosta ini. Tuhan
Yesus sangat jelas melihat “ketergantungan” para murid kepada diriNya dan Dia tahu
bahwa ketika Dia tidak lagi bersama-sama dengan para murid, tentu dukacita akan
menyelimuti para murid.
Oleh
sebab itu, perkataan Tuhan Yesus pada ayat ini adalah sebuah peringatan kepada para
murid sebelum peristiwa pemuliaan Yesus terjadi. Inilah saatnya Tuhan Yesus memberitahu
kepada mereka bahwa tiba saatnya Yesus akan meninggalkan mereka secara fisik.
Yesus
sudah terlebih dahulu menghibur mereka sebelum Dia pergi meninggalkan mereka di
dalam perkataanNya pada ayat 7, “..... Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi.
Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi
jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.”
Yesus
tidak meninggalkan mereka dengan “kekosongan,”
tetapi janji mengenai Penghibur yang akan datang kepada mereka, menjadi sosok yang
akan mendampingi kehidupan mereka selanjutnya setelah Yesus naik ke surga.
Penghibur
yang dikatakan Tuhan Yesus adalah Roh yang akan terus mendampingi mereka. Roh itu
bersifat Ilahi karena Roh itu berasal dari Dia. Roh itulah yang kemudian menjadi
pendamping mereka di dalam tugas sebagai pemberita Injil yang memberitakan misi
keselamatan di dalam Yesus Kristus.
Roh adalah karunia dari Tuhan Yesus (Yoh.16:7). Kedatangan karunia yang luar biasa kepada orang-orang yang percaya bukanlah prakarsa dari manusia, kedatangan Roh bergantung kepada “keberangkatan Yesus.” Keberangkatan Yesus menjadi sebuah pendahuluan kepada kedatangan Roh.
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
2.
ROH PENGHIBUR DAN ROH KEBENARAN (Ayat 8-15)
Roh
dalam jemaat terjadi sesudah Yesus dipermuliakan, tepatnya setelah Dia bangkit
mengalahkan kematian. Ini adalah sebuah dimensi baru yaitu “pencurahan Roh (Kudus) yang bersifat
luas dan penuh kuasa melalui iman dan bekerja di dalam diri jemaat.”
Roh
(Kudus) adalah suatu kekuatan yang membersihkan
dan menyucikan. Dalam
Perjanjian Baru, pembersihan dihubungkan dengan karya Kristus. Kristus yang
terlebih dahulu melaksanakan pelayanan tentang “penyucian umat manusia oleh karena dosa yang seharusnya mendapatkan
hukuman kematian.”
Setelah
Tuhan Yesus dipermuliakan di dalam kematian, kebangkitan dan kenaikanNya ke
surga, Roh Kudus yang dijanjikan itu nyata dicurahkan kepada orang-orang yang
percaya (Kis. 2). Roh yang dicurahkan ini terarah kepada sebuah missi yang
mendorong pelayanan dan pemberitaan Injil ke seluruh dunia.
Terlepas
dari gelar Roh Kudus yang dipakai dalam Yohanes 14:26, ada dua gelar khusus
yang digunakan dalam nats ini yang menyajikan aspek-aspek tertentu dari
sifatNya, yaitu:
a.
Roh Penghibur (ayat 8-12)
Berasal
dari bahasa Yunani “paraklêtos.” Istilah ini mendapat banyak terjemahan: “Pembela,” “Penghibur,” “Penasehat”
dan “Penolong.” Arti akar
katanya dalam bahasa Yunani ialah “seorang
yang dipanggil untuk mendampingi”
Berbicara
tentang peranan paraklêtos dalam
dunia, nats ini menubuatkan pekerjaan Roh dalam hal meyakinkan atau
menginsafkan. Dunia akan diinsafkan mengenai dosa, kebenaran
dan penghakiman.
- Dosa disini ialah ketidakpercayaan kepada Yesus. Roh
memuliakan Kristus dan juga menaruh perhatian kepada penolakan manusia untuk
memuliakan Kristus dengan cara tidak percaya kepadaNya.
- Kebenaran juga diterangkan dalam hubungan dengan Kristus.
PenderitaanNya akan membawa suatu pengertian baru atas kebenaran dan akan
menunjukkan kepada dunia bahwa ia tidak tahu arti yang benar dari kebenaran.
- Penghakiman dihubungkan dengan penguasa dunia ini. Roh akan
memperlihatkan betapa kuasa-kuasa kegelapan telah digulingkan.
Nats
ini menyarankan bahwa bila terpisah dari pekerjaan Roh, maka dunia tidak akan
pernah tiba pada pengenalan akan keadaan yang sebenarnya. Ini akan
memperlihatkan aspek pekerjaan Roh yang lebih keras daripada aspek-aspek
lainnya.
b.
Roh Kebenaran (ayat 13-15)
Ungkapan
“Roh Kebenaran” dalam Injil Yohanes, juga terdapat dalam sastra Qumran. Hal ini
telah dilihat sebagai suatu sumber fikiran Yohanes yang menyamakan “Roh
Kebenaran” dengan “Penghibur” (Yunani: paraklêtos).
Dalam
naskah Qumran, Roh dianggap sebagai “juru
bicara Sorgawi” ataupun disamakan dengan “Mikael” (salah satu Tentara/Malaikat Sorga dalam konteks
Persia dan juga kitab Wahyu). Qumran juga memperlihatkan bahwa gagasan tentang
suatu Roh Kebenaran yang bertentangan dengan suatu “roh kesesatan” sudah
dikenal pada zaman Yesus.
Kebenaran
adalah tema yang berulang kali muncul dalam Injil Yohanes dan karena itu
tidaklah mengherankan bahwa Roh digambarkan sebagai “penjelmaan kebenaran.” Dalam permulaan konteks Yohanes
ditekankan bahwa “anugerah dan
kebenaran datang melalui Yesus Kristus” (Yoh.1:17).
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
Amanat
Injil seluruhnya mengagungkan kebenaran yang mengatasi kesalahan. Jadi Roh
dilihat sebagai penjaga kebenaran.
Selain itu, terdapat hubungan erat antara Roh
dan Firman, yang dapat
dikatakan sebagai suatu sifat Injil
seluruhnya. Roh bukan hanya menjelaskan sifat-sifat dasar kebenaran, Ia juga menyampaikan kebenaran. Fungsi
kesaksian dan bimbingan ini menuntun bahwa Roh mutlak dapat dipercayai.
Yesus
berbicara bahwa paraklêtos itu harus
merupakan oknum pribadi, sama seperti Yesus merupakan oknum pribadi. Pemahaman ini cocok dengan penggunaan yang
mencolok dari kata ganti pria bagi ekeinos
bagi Roh dalam Yohanes 16:13, yang menggaris bawahi sifat Roh sebagai pribadi.
Ada beberapa
kepelbagaian yang mengagumkan tentang pekerjaan Roh:
(1) Fungsi utamanya ialah memuliakan Kristus (Yoh. 16:14). Roh senantiasa menyangkal diri dan tak pernah berbicara berdasarkan
kewibawaan sendiri (Yoh.16:13). Ini dapat dipakai sebagai alat penguji yang berharga,
sebab gerakan mana pun yang menyatakan dirinya memiliki Roh, tetapi hanya
memuliakan Roh dan bukan Kristus, itu asing bagi pengajaran Yesus tentang Roh.
(2) Fungsi Roh lainnya adalah memampukan orang-orang percaya untuk bersaksi tentang Kristus. Roh memberi kesaksian tentang Kristus, dan orang-orang percaya melalui Roh yang sama memberi kesaksian tentang Kristus yang sama. Karena hanya melalui kesaksian kepada orang lainlah, Jemaat dapat mengembangkan gerakan missionernya. Tanpa Roh, kesaksian tentang Kristus takkan pernah menyebar.
(3) Jemaat harus memberitakan Injil. Karena itu janji
bahwa Roh akan diberikan kelak menjadi sangat penting, karena bukan hanya dalam rangka mengemban
kesaksian tentang Kristus, melainkan juga untuk mengingat dan memahami
pengajaranNya. Para murid, para Rasul, bapa-bapa Gereja, para pelayan
dan juga para jemaat tidak akan dapat memberitakan dan mengajarkan tentang Injil
tanpa daya ingat yang istimewa yang diberikan Roh Kudus.
(4) Roh Kudus memimpin, teristimewa ke dalam seluruh kebenaran (Yoh.16:13). Semua “kebenaran” mencakup pemahaman yang berkembang tentang arti misi Yesus, makna kematian dan kebangkitanNya dan penerapan iman yang baru yang ditetapkan di dalam kehidupan.
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
III. PENUTUP
Peringatan hari turunnya Roh Kudus menjadi sebuah peringatan penting bagi para pengikut Kristus di dunia ini. Ini adalah hari lahirnya Gereja di tengah-tengah dunia ini. Inilah pekerjaan Roh Kudus yang sangat nyata sampai pada saat ini.
Kita mengetahui bahwa perjalanan pekabaran Injil dan juga perjalanan keimanan kita tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak tantangan dan juga konsekuensi yang harus kita tanggung dalam memegang teguh dan mempertahankan iman kita kepada Yesus Kristus.
Hal ini justru membawa kita kepada sebuah semangat Roh Kudus, bukan semangat kemanusiaan biasa. Kita dapat bertahan sampai saat ini, semata-mata bahwa Roh Kudus masih mendampingi gereja dan kita para pengikut Kristus.
Terkhusus di masa pandemi Covid-19 yang dapat dikatakan saat ini memasuki masa yang sangat kristis, tidaklah menjadi sebuah batu sandungan bagi kita untuk tetap teguh di dalam iman kita. Roh Kudus bersifat Ilahi, dan ketika Roh Kudus itu tercurah dan hadir di dalam diri kita, maka kita akan senantiasa kokoh di dalam penyertaanNya.
Marilah
kita tetap bersorak dan memuji nama Tuhan kita Yesus Kristus karena kita masih menerima
anugerah yang sangat luar biasa. Dan biarlah nama Tuhan Yesus semakin dipermuliakan
melalui diri kita, pekerjaan kita dan pelayanan kita. Amin.
Syalom..!!
Selamat hari Pentakosta bagi kita semua..!!
Tuhan
Yesus memberkati..!!
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen
Komentar
Posting Komentar