TUHAN ADALAH KASIH SETIA (MAZMUR 36 : 6 - 11)
TULISAN KHOTBAH MINGGU II SETELAH EPHIPANIAS
HKBP
Efrata Lorok Ressort Palembang
Minggu,
16 Januari 2022
Evangelium:
MAZMUR 36 : 6 – 11
Topik:
“Tuhan Adalah Kasih Setia”
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!!
I.
PENDAHULUAN
Setiap
hal memiliki ukuran masing-masing: dari mulai yang “terukur” sampai di luar batas normal yang sering disebutkan
“tidak terhingga” atau “tidak terukur.” Ukuran ini
memasuki segala sisi kehidupan manusia. Kita mengetahui ada banyak macam
ukuran, misalnya: senti, mili, inci, kilo,
dsb. Jikalau seseorang membeli baju,
yang dilihatnya bukan hanya model dan warna, tetapi juga ukuran: small (S), medium (M), large
(L), atau extra large (XL).
Kita tentu sangat berhati-hati dengan yang namanya ukuran! Sebagai contoh: Tidak akan mungkin seorang laki-laki membeli sepatu yang berukuran lima nomor lebih besar dari kakinya. Tentu dia akan mencoba sepatu itu terlebih dahulu. Jadi, segala sesuatu perlu diukur! Tanah diukur dengan hektar, kertas diukur dengan mistar, emas diukur dengan karat, listrik diukur dengan watt, besi diukur dengan ton, kopi diukur dengan ons. Semua ada ukurannya.
Begitu juga dengan hidup! Hidup memiliki ukuran!! Bagaimana mengukur hidup? Ukuran apa yang digunakan untuk mengukur hidup? Ukuran yang sering digunakan adalah: “PUNYA!” Hidup sering diukur dengan “Sudah Punya” atau “Belum Punya!” Inilah yang sering digunakan untuk mengukur hidup seseorang: ia punya pacar, ia punya gelar, ia punya rumah, ia punya mobil, ia punya menantu, ia punya cucu. Sudah punya atau belum punya! Ukuran itulah yang sering digunakan manusia untuk membuat kesimpulan tentang dirinya dan orang lain! Kesimpulan seperti apa? Kesimpulan bahwa “Dia Berbahagia” atau “Tidak Berbahagia!”
Namun yang sangat menarik, TUHAN tidak menggunakan ukuran yang lazim tadi. TUHAN justru “membalikkan” ukuran yang sudah mendarah-daging bagi manusia secara umum. Seperti apa? Ukuran yang digunakan TUHAN adalah “MEMBERI,” bukan “MEMPUNYAI!” Itulah yang menggambarkan sebuah gaya hidup yang menjadi seharusnya menjadi teladan bagi para umat TUHAN. TUHAN tidak disibukkan untuk “mempunyai” tetapi untuk “memberi!”
Inilah yang
akan disampaikan oleh Firman Tuhan pada hari Minggu ini. Begitu luar biasa
TUHAN memberi kepada manusia dan seluruh ciptaan! Inilah ungkapan iman dari
Pemazmur yang telah merasakan bagaimana TUHAN menyelamatkan dan memelihara
kehidupannya.
Oleh sebab itu, marilah kita melihat hal
berharga yang menjadi pesan indah dari Firman Tuhan pada hari ini!
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
II.
POINTER KHOTBAH
1.
TUHAN ADALAH KASIH SETIA
Kesaksian Pemazmur dalam perikop ini menyatakan bahwa “TUHAN adalah kasih setia!” Inilah pengenalan Pemazmur terhadap TUHAN. Dan inilah yang membuat Pemazmur tetap menggantungkan kehidupannya kepada TUHAN. Lalu, apakah yang didapatkan ketika hidup seseorang (Pemazmur) selalu bergantung kepada TUHAN? Jawabannya adalah “mendapatkan sukacita yang kekal!”
Gambarannya demikian:
1.Ada pernyataan yang mengatakan demikian, “Orang yang SAKIT berharap agar
diberikan KESEMBUHAN, orang yang MISKIN berharap agar diberikan KEKAYAAN dan
orang yang KAYA berharap agar diberikan SURGA!” Sebuah pernyataan
yang memberikan gambaran bahwa setiap manusia menginginkan hal yang membuat dia
bersukacita. Tetapi lihat tingkatan sukacita yang selalu menginginkan lebih
dari apa yang dia miliki atau yang dia rasakan sebelumnya. Artinya, sukacita
menurut pemikirannya tidak akan pernah memuaskan dirinya! Bahkan ketika
sukacita yang menurut pemikirannya itu tidak tercapai, maka tidak tertutup
kemungkinan dia akan melakukan kejahatan untuk mendapatkan sukacita itu!
2.Seperti itu juga Teknologi dan Ilmu Pengetahuan! Teknologi dan Ilmu
Pengetahuan bisa menjadi “sukacita”
dan juga bisa menjadi “dukacita”
kita jika kita tidak tepat melihat itu. Hati-hati!!
3.Pada umumnya orang-orang menginginkan keturunan,
kekuasaan dan kekayaan dalam hidupnya. Tetapi
kita lihat kenyataan yang terjadi:
a. Banyak orang tua sakit karena melihat tingkah laku anak-anaknya.
b. Banyak orang yang berkuasa tidak tenang menjalani kehidupannya.
c. Banyak orang yang telah memiliki banyak harta dipenuhi rasa takut untuk
menghadapi hari esok.
Gambaran inilah yang menjadi gambaran umum “sukacita” menurut pemikiran manusia. Namun sukacita dalam TUHAN tidaklah demikian. Kenapa? Karena TUHAN menawarkan kekekalan kepada kita dan karena TUHAN menawarkan KASIH SETIA YANG KEKAL!
TUHAN memberikan sukacita
kepada manusia:
1.Ayat 6: “Ya, TUHAN, kasih-Mu
sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan.”
-
Kasih yang semakin tinggi ke atas, bukan ke bawah.
-
Kasih yang semakin meningkat, bukan menurun.
-
Kasih yang membuat orang menegakkan kepalanya ke atas,
bukan tertunduk lesu.
-
Kesetiaan yang melampaui segala situasi. Karena, awan
adalah gambaran kekonsistenan. Sebagaimana awan akan tetap ada ketika hujan dan
panas.
-
Kesetiaan yang tidak terbatas.
2.Ayat 7a: “Keadilan-Mu adalah
seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat.”
-
Keadilan yang menganggungkan.
-
Gunung yang tinggi menggambarkan kemuliaan.
-
Samudera yang menjadi gambaran kuasa yang mampu menelan
segala yang ada. Hukum yang tidak dapat diatasi oleh kuasa apapun di bumi.
3.Ayat 7b: “Manusia dan hewan
Kauselamatkan, ya TUHAN.”
-
Segala yang hidup akan terus dipelihara oleh TUHAN.
-
TUHAN mencintai kehidupan.
4.Ayat 8a: “Betapa berharganya
kasih setia-Mu, ya Allah!”
-
Apa yang diberikan oleh TUHAN, tidak akan dapat dibeli
dengan apapun dan tidak dapat terganti dengan apapun!
Inilah sukacita
itu! TUHAN adalah kasih setia. TUHAN menunjukkan dan memberikan kasih setia-Nya
karena TUHAN mencintai kehidupan!
Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus
Kristus..!!
2.HIDUP DALAM KASIH SETIA ADALAH
HIDUP DALAM SUKACITA
Apakah saudara/i telah bersyukur untuk
hari ini? Atau ada diantara kita yang berkata “kemarin, hari ini atau besok,
semua sama aja! Datar! Flat! Tidak
ada perbedaan”?? Banyak orang tidak menyadari “sesuatu yang luar biasa” terus terjadi di dalam hidupnya
setiap hari!
-
Kalau capek, ya istirahat!
-
Kalau ngantuk, ya tidur!
-
Kalau lapar, ya makan!
Darimana kita mendapatkan itu semua? Dari kerja keras dan usaha kita? Betul! Kalau tidak bekerja, tidak akan mungkin kita akan menikmati ini! Tapi, kalau kita sakit, apakah kita bisa bekerja? Tidak! Pasti karena kita sehat! Kenapa kita sehat? Karena kita menjaga pola makan yang teratur dan asupan gizi yang cukup! Betul! Lalu, semua yang kita makan, semua yang menghasilkan gizi itu, siapa yang membuat itu semua? Inilah jawabannya: TUHAN!
Mungkin kita merasa bahwa apa yang kita rasakan dan kita miliki hari ini adalah hasil dari usaha dan kerja keras kita! Itu tidaklah salah! Tapi itu tidak sepenuhnya benar!
Nats ini menunjukkan pada kita semua
bahwa semua yang ada pada diri kita itu adalah karena TUHAN yang berkehendak!
1.Ayat 8b, “Anak-anak manusia
berlindung dalam naungan sayap-Mu”
-
Siapa yang menjaga kita tidur? Tidak semua kita dijaga oleh
Satpam atau Petugas Keamanan. Dan kalau pun itu ada, pasti tidak akan bisa sepanjang
hidup kita, termasuk orang-orang yang memiliki pengamanan tingkat tinggi.
-
TUHAN akan melindungi orang-orang yang tetap berlindung di
bawah kuasa-Nya.
-
Percayakan hidupmu pada-Nya, maka Dia akan bertanggung jawab
akan diri kita.
2.Ayat 9, “Mereka mengenyangkan
dirinya dengan lemak di rumah-Mu; Engkau memberi mereka minum dari sungai
kesenangan-Mu.”
-
Sama seperti yang diajarkan Tuhan Yesus di dalam Doa Bapa
Kami, “Berilah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya.” Dia tidak akan membiarkan
kita mati kelaparan.
-
TUHAN akan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang
kita inginkan!
3.Ayat 10, “Sebab pada-Mu ada
sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang.”
-
TUHAN akan menunjukkan “terang keselamatan” di dalam gelapnya
dunia ini.
- TUHAN menunjukkan kebenaran yang akan kita lalui.
4.Ayat 11, “Lanjutkanlah kasih
setia-Mu bagi orang yang mengenal Engkau, dan keadilan-Mu bagi orang yang tulus
hati!”
-
Pengharapan bagi orang yang tetap memegang teguh imannya kepada
TUHAN.
-
TUHAN akan meluputkan semua! TUHAN akan menegakkan kebenaran
di tengah-tengah dunia ini!
-
TUHAN akan tetap berdiri sebagai Juruselamat di dalam nama
Yesus Kristus.
-
Kita tidak hanya meminta TUHAN memberi kasih setia-Nya, tetapi
kita juga harus mengalirkan kasih setia-Nya kepada sesama. Hidup tidak hanya menerima,
tetapi juga memberi!
-
Tetaplah hidup di dalam keteladanan dan ketulusan yang telah
diajarkan oleh Tuhan Yesus, maka sukacita yang kekal akan tetap bersama dengan kita.
Amin.
Syalom..!!
Selamat hari Minggu bagi kita semua..!!
Tuhan
Yesus Memberkati..!!
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen
Komentar
Posting Komentar