YESAYA 40 : 27 - 31
Evangelium : YESAYA 40 : 27 - 31
Topik : Allah Kekuatan Kita
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
I. PENDAHULUAN
Secara history, buku Yesaya pasal 40 ini tergolong dalam bagian “Deutro Yesaya” yang merupakan pendahuluan dari pasal selanjutnya yaitu pasal 41-48. Kitab ini besar dituliskan ketika raja Cyrus mulai muncul. Ada harapan besar yang “dibebankan” kepada raja Cyrus untuk kepemimpinannya sebagai seorang raja.
Bahkan nabi yang menuliskan kitab ini “menyematkan” sebutan “mesias” (Yang Kuurapi) dan keberhasilan raja Cyrus adalah pemberian TUHAN. Namun, nabi tersebut juga menegaskan bahwa pemberian TUHAN itu bukan karena kebaikan raja Cyrus, tetapi mutlak semua itu adalah pemberian dan kasih TUHAN kepadanya dan umatnya.
Cyrus tidak lebih hanya alat atau sarana TUHAN saja. Dia tidak berhak untuk memuji diri karena keberhasilannya itu. Keberhasilan terbesar di bawah kepemimpinan raja Cyrus adalah jatuhnya Babel di tangan kekuasaannya.
Hancurnya kekuasaan Babel menjadi sebuah jawaban atas setiap pengharapan dari rakyat Israel untuk pembebasan mereka dari perbudakan. Pembebasan dari perbudakan itu “diserupakan” dengan peristiwa pembebasan bangsa Israel dari tangan Mesir.
Dari sejarah singkat itu didapatkan kesimpulan
bahwa TUHAN menjadi kekuatan bagi orang yang percaya kepadaNya dan
Dia dapat memakai siapa saja sebagai alat atau sarana untuk menunjukkan
kuasaNya.
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
II. POINTER KHOTBAH
Perikop ini tertulis dengan alur yang sangat “mengena” ke hati orang-orang Israel. Secara bentuk dapat kita perhatikan bahwa teks ini berjenis syair atau puisi yang di dalamnya terdapat sebuah “pertanyaan” yang juga sudah dipersiapkan “jawabannya.”
Pertanyaan-pertanyaan itu merupakan sebuah gambaran akan pergumulan umat TUHAN yang menghadapi berbagai kesulitan di dalam hidupnya. Dan pada akhirnya setiap pertanyaan itu akan diberi jawab oleh TUHAN sebagai sumber solusi dan kekuatan atas setiap hal yang mereka hadapi.
Untuk itu marilah kita memperhatikan dengan
lebih seksama dan melihat bagaimana relevansinya di dalam kehidupan kita
sehari-hari, apakah “pertanyaan” dan “jawaban” itu juga masih berlaku di dalam
kehidupan kita saat ini?? Kita akan melihat dua point berikut ini:
1. PUSATKAN HIDUPMU PADA CARA TUHAN(Ay.27-28)
Teks ini dimulai dengan pertanyaan kepada orang
yang sedang mengalami keragu-raguan. Pertanyaan itu diarahkan kepada Yakub yang
adalah simbol dari orang Israel atau umat TUHAN. Pertanyaan itu seolah membuka
kembali “cara pandang” dan juga “indera” yang sudah tertutup, serta “kepercayaan”
yang mulai memudar.
A.
“Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata
begini, hai Israel:.....” (Ayat 27a)
Ada perkataan yang sudah didengar oleh penulis dari Yakub dan bangsa Israel yang tentu bertentangan dengan apa yang sudah dipahaminya. Ada perkataan yang terucap dari bangsa Israel yang keluar dari “rasa percaya” mereka yang sudah mulai berkurang terhadap TUHAN.
Tidak pantas umat TUHAN bersungut-sungut dengan apa yang sudah mereka terima dari TUHAN. Tidak pantas keluar perkataan yang “mempertanyakan cara TUHAN” keluar dari mulut orang-orang yang dikasihiNya.
Hal ini juga mengingatkan kita bahwa “sepatah kata”
saja tidak boleh keluar dari mulut kita untuk mempertanyakan “cara TUHAN”
berbuat untuk kehidupan kita. Kita tidak boleh meragukan perbuatan TUHAN yang
sangat luar biasa yang tentu fikiran kita tidak sanggup untuk membuat itu
menjadi sebuah “rumus pasti.”
“STOP
MENGKRITIK CARA TUHAN UNTUK
BERBUAT DAN BERKARYA DALAM HIDUPMU !!”
Perkataan yang keluar dari “ketidakpercayaan” umat
TUHAN itu berbunyi demikian: “Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku
tidak diperhatikan Allahku” (Ayat 27b).” Muncul pertanyaan:
a. “Apakah TUHAN tidak mampu
melihat apapun yang ada di dunia ini”
b. “Apakah TUHAN memiliki kebencian sehingga Dia tidak seolah menutup mata untuk memperhatikan umatNya”
Pertanyaan yang tentu saja seolah mengukur kuasa
TUHAN dan mempertimbangkan apa yang diperbuat oleh TUHAN. Untuk kehidupan kita
saat ini, apakah muncul juga pertanyaan yang mirip seperti ini:
a. “Apakah TUHAN tidak
memperhatikan hidupku yang penuh dengan kesulitan ini?”
b. “Apakah TUHAN tidak pernah
mendengar doa dan seruan kami?”
Hal inilah
yang harus kita perbaiki!
- Jangan pernah muncul persepsi negatif dengan TUHAN tentang apa yang terjadi dalam hidup kita!
- Jangan pernah berkata bahwa TUHAN tidak lagi mengasihi kita!
-
Jangan
pernah berfikir bahwa TUHAN menjauh dari diri kita!!
Sekali
lagi:
“STOP
MENGKRITIK CARA TUHAN UNTUK
BERBUAT
DAN BERKARYA DALAM HIDUPMU !!”
B.
“Tidakkah
kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah yang kekal yang menciptakan
bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak
terduga pengertianNya” (Ayat 28)
Pemahaman, pengenalan, penglihatan dan pendengaran
kita akan TUHAN yang seharunya menjadi sebuah pertanyaan!
- Sudah sejauh mana pemahaman dan pengenalan kita terhadap TUHAN kita
melalui diri Yesus Kristus?
-
Apakah kita selalu mendengar suara Tuhan dalam diri kita?
- Apakah kita menutup mata untuk setiap perbuatan baik Tuhan Yesus di
dalam hidup kita sampai saat ini?
Kembali kepada kuasa TUHAN yang pertama kali ditunjukkanNya kepada dunia ini, yaitu bahwa Dialah yang menciptakan alam semesta ini dan tidak ada kuasa apapun yang melebihi kuasaNya di dunia ini!
Apa lagi alasan kita untuk meragukan kuasa TUHAN untuk hidup yang kita letakkan sepenuhnya di bawah kuasaNya?? Tentu tidak ada alasan bukan?
Satu hal yang sangat penting kita ingat bahwa “Jangan
pernah memandang TUHAN itu seperti layaknya manusia biasa!!”
“Kekuatan Dan Fikiran TUHAN
Jauh
melampaui akal fikiran manusia!!”
- Kesusahan kita saat ini hanya sebuah proses untuk menikmati indahnya perbuatan TUHAN!
- Kelemahan kita saat ini hanya sebuah jalan untuk lebih terarah terhadap Kuasa TUHAN!!
- Tuhan Yesus tidak pernah berhenti berbuat yang terbaik untuk kita!
Sekarang marilah kita lebih memusatkan diri
terhadap cara TUHAN atas kehidupan kita! Maka kita akan melihat Dia berbuat hal
indah untuk kita!
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
2. TUHAN SUMBER KEKUATAN (Ayat 29-31)
Setiap orang pasti pernah mengalami keterpurukan. Mungkin kita masih mengingat hari atau masa dimana kita benar-benar merasa terpuruk, hari yang begitu kelam, seperti tidak ada harapan, dunia terasa gelap dan seolah-olah Tuhan tidak berada di pihak kita.
Kita memikul beban itu sendiri, tidak ada teman, tidak ada saudara, tidak ada suami, tidak ada isteri, tidak ada anak yang ikut memikul beban tersebut. Situasi yang melelahkan inilah yang membuat seseorang dapat saja kehilangan semangat karena kekuatan itu sudah tidak ada lagi. Situasi seperti itu juga dapat membuat seseorang menjadi lemah dan lesu.
Lalu apa yang sangat dibutuhkan selain semangat dan kekuatan baru. Kekuatan untuk terbebas dari belenggu dosa, bebas dari sakit, bebas dari pertengkaran, bebas dari kebencian (dibenci atau membenci), bebas untuk beribadah kepada Tuhan, bebas dari beban perekonomian, dsb.
Kita menginginkan sebuah kekuatan untuk menghadapi itu, kita butuh penghiburan untuk mengembalikan semangat yang padam, kita juga butuh tempat untuk bersandar. Firman Tuhan berkata kepada kita hari ini di dalam ayat 29, “Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.”
Ini sebuah berita sukacita yang disampaikan dan diterima oleh umat Tuhan yang sedang mengalami penderitaan, putus asa dan pergumulan. Di saat-saat kita sedang bergumul dan hampir kehilangan harapan, pada saat itulah Tuhan Yesus akan menolong kita.
Pertolongan yang akan diberikan oleh Tuhan kepada umatNya benar-benar datang dari Tuhan. Tuhan sendirilah yang akan datang dengan kekuatan dan kekuasaanNya. Seruan kepada umatNya untuk hidup di dalam pengharapan bahwa Tuhan akan menghibur dan melepaskan bangsaNya dari situasi sulit.
Ini adalah bukti bahwa TUHAN mau memelihara umatNya dan penghiburan yang diberikan oleh TUHAN pasti berbuahkan ketenangan hati.
Ini
adalah sebuah pengharapan, ini
adalah sebuah sukacita, yang
bukan hanya ditujukan kepada bangsa Israel, tetapi juga kita yang hadir pada
saat ini. Tuhan mau mengenapkan janjiNya, Tuhan mau membebaskan kita dari
belenggu penderitaan. Dibalik itu semua, ada sebuah kata kunci yang mau Tuhan sampaikan kepada kita, yaitu hidup
di dalam pengharapan. “
MASA DEPAN YANG BAIK DAN INDAH HANYA
DAPAT DIMILIKI OLEH ORANG-ORANG YANG BERPENGHARAPAN KEPADA TUHAN.”
Mari kita kembalikan diri kita untuk dikuasai oleh Tuhan Yesus!! Karena itu tetaplah percaya kepada TUHAN di dalam Yesus Kristus, Juruselamat kita. Amin.
Syalom..!!
Selamat hari Minggu untuk kita semua..!!
Tuhan Yesus memberkati..!!
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen
Komentar
Posting Komentar