IBADAH DISERTAI DENGAN RASA CUKUP (1 TIMOTIUS 6:6-9)



TULISAN KHOTBAH MINGGU XV SETELAH TRINITATIS

Minggu, 25 September 2022

Evangelium : 1 TIMOTIUS  6 : 6 - 9

Topik: “Ibadah Disertai Rasa Cukup” (Hadaulaton Mardongan Sabam Ni Roha)

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

I. PENDAHULUAN !! 

Selama kita menjalani kehidupan ini, kita akan selalu mencari KEBAHAGIAAN HIDUP !! Berbagai cara dilakukan oleh manusia agar mendapat kebahagiaan hidup:

 

1.     Memperlengkapi Diri Secara Jasmani

a.      Hidup sehat dengan olahraga teratur dan menjaga pola makan yang teratur.

b.     Menempuh pendidikan untuk masa depan.

c.      Bekerja untuk memenuhi kebutuhan.

d.     Membeli aset untuk hari tua.

e.      Memperbanyak relasi.

 

2.     Memperlengkapi Diri Secara Rohani

a.      Berdoa kepada TUHAN.

b.     Beribadah kepada TUHAN.

Semua itu dapat menjadi kesempurnaan menurut seseorang jika dapat dilakukan dengan maksimal!!

Dan sekiranya dapat memberi KEBAHAGIAAN HIDUP!!

Kenyataan yang terjadi:

a.      Ada orang yang hanya memperlengkapi secara jasmani.

b.     Berdoa dan beribadah juga dilakukan hanya untuk memperlengkapi hal yang jasmani (berdoa minta kekayaan, pekerjaan yang baik, dll).

Lebih IRONIS ketika seseorang telah masuk kepada POLA HIDUP MATERIALISTIS!!

Apa itu pola hidup materialistis?

a.      Ini adalah sikap yang mementingkan kepentingan dunia.

b.     Ini adalah sikap yang hanya mengejar nilai material tanpa melihat aspek yang lainnya.

c.      Pola hidup materialisme sudah menjadi TREND di zaman ini (sudah semakin banyak orang muda yang memamerkan KEKAYAAN di Media Sosial.)

Hal ini juga sudah mempengaruhi sisi spiritual dari umat TUHAN. Sehingga, di dalam doa dan ibadah, mengarah atau tertuju kepada hal-hal yang bersifat materi!!

Dan ketika POLA HIDUP MATERIALISTIS telah menjadi BUDAYA, maka yang timbul adalah PERILAKU YANG KONSUMERIS !!

Saat ini sudah ada istilah:

YOU ARE WHAT YOU USE !!”

(Kamu adalah apa yang kamu Gunakan / Pakai !!)

Akan semakin terlihat perbedaan antar sesama manusia. Terjadilah KESENJANGAN SOSIAL yang sudah menjadi KONSUMSI PUBLIK !!

Lalu, semakin banyak orang-orang yang Berfoya-Foya, Membeli Hal Yang Tidak Dibutuhkan, Melakukan Pinjaman Online Untuk Gaya Hidup. Semua dilakukan hanya untuk KESENANGAN PRIBADI !!

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Hal tersebut juga sudah terjadi ketika surat ini dituliskan oleh Rasul Paulus kepada Timotius. Nas ini adalah sebuah Surat Pastoral/Penggembalaan dari Rasul Paulus kepada Timoteus “anak rohani” Paulus.

Siapa itu Timotius?

a.      Timotius adalah seorang yang terpanggil untuk melayani Tuhan melalui pemberitaan Firman.

b.     Timotius terlahir dengan berkebangsaan Yunani, namun ibunya yang bernama Eunike adalah seorang Yahudi yang taat. Karena pengajaran dari Eunike dan juga pengaruh dari bimbingan Paulus, Timotius turut serta memberi dirinya sebagai pelayan untuk memberitakan Firman Tuhan.

c.   Pada saat surat Penggembalaan ini dikirim, Paulus sedang berada di daerah Makedonia dan Timotius sendiri dipercayakan Paulus untuk memimpin jemaat di Efesus. 

Ternyata situasi pelayanan yang dihadapi Timotius cukup sulit karena banyak jemaat dan masyarakat yang jatuh pada:

-             Ajaran sesat

-             Roh materialisme

-             Mengandalkan pemikiran pribadi

Situasi tersebutlah yang mendorong Paulus untuk memberi dukungan dan semangat kepada Timotius agar tetap tekun, taat, sungguh-sungguh dan penuh keberanian untuk memimpin jemaat di Efesus.

Paulus menekankan kepada “karakter pengikut Kristus yang murni,” yang meskipun dalam usia yang masih muda dapat menjadi teladan bagi jemaat yang digembalakannya.

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

II.              POINTER KHOTBAH !!

Melalui surat Rasul Paulus kepada Timotius yang menjadi dasar khotbah untuk kita pada hari Minggu ini, kita akan merenungkan beberapa hal untuk dapat kita hidupi!!

 

1.     HIDUP DENGAN RASA SYUKUR !!

Banyak orang berkata: “Uang Bukan Segalanya, Tetapi Segalanya Butuh Uang !!”

Hati-hati menempatkan UANG dalam hidupmu. Itu sebabnya saya salut ketika mendengar cerita orang-orang tua dahulu, mereka menyimpan uang di tempat yang paling tersembunyi !!

Memang TUJUAN utamanya adalah KEAMANAN. Namun secara psikologis, hal itu memberi dampak POSITIF. Karena uang seolah memiliki MAGNET yang dapat menarik seseorang untuk “tunduk kepadanya, telah disembunyikan!”

Ingatlah perkataan yang mengatakan:

Uang dapat menjadi hamba yang baik. Namun, uang dapat menjadi tuan yang buruk!!”

Hati-hati dengan uang!!

Uang dapat “merampas” yang dimiliki manusia:

a.      Uang dapat merampas HATI NURANI !!

b.     Uang dapat merampas HAK ASASI MANUSIA !!

c.      Uang dapat merampas SIMPATI !!

d.     Uang dapat merampas EMPATI !!

e.      Uang dapat merampas KEKELUARGAAN !!

f.      Uang dapat merampas KEYAKINAN !!

g.      Uang dapat merampas IMAN !!

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Sebagai pengikut Kristus, hendaklah kita “berbeda” dalam memperlakukan uang dan harta benda !! Bahkan ibadah dan doa kita dapat “dikotori” dengan uang dan harta benda, ketika FOKUS IBADAH dan DOA itu hanya untuk mendatangkan hal tersebut.

Paulus mengingatkan Timotius dan kita yang hadir di tempat ini melalui teks di ayat 6:

Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.”

(Pangomoan godang do tutu hadaulaton, anggo mardongan sabam ni roha.)

 

Perlahan kita akan memberi pertanyaan untuk memahami maksud Paulus:

1.        Apa itu ibadah dengan rasa cukup?

a.        Ibadah berasal dari kata Ibrani yaitu “Avodah” yang berarti mengabdi: Mengabdi kepada TUHAN yang kekal.

b.        Titik pusat ibadah itu adalah pengabdian yang total kepada TUHAN. Manusia di dalam ibadah: Melekatkan dirinya kepada TUHAN.

c.        Ibadah dengan rasa cukup adalah dengan mengabdikan diri kepada TUHAN dan dengan rasa syukur kita merasakan bahwa TUHAN sudah memberikan apa yang perlu di dalam hidup kita.

d.        Orang yang beribadah dengan sungguh akan jauh dari sifat yang TAMAK dan SERAKAH. Sehingga dia mengimani, bahwasanya apa yang ada pada dirinya “sudah cukup” baginya. Dan akan “ditambahkan” ketika itu menjadi kebutuhan bagi umatNya.


2.        Seperti apa keuntungan besar yang dimaksud Paulus?

a.        Tuhan Yesus berkata di dalam Matius 6:33,

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

(Sai jumolo ma lului hamu harajaon ni Debata dohot hatigoranNa, dung i tambahononNa do sude angka ondeng tu hamuna.)

b.        Perkataan Tuhan Yesus ini bukan kepada orang-orang yang telah mati, tetapi kepada orang-orang yang masih hidup.

c.        Apakah Keuntungan itu hanya berupa materi?? Tentu saja tidak.

d.        Tuhan Yesus akan menganugerahkan kepada kita “KEBAHAGIAAN,” “KEDAMAIAN” dan “KETENANGAN HATI.” Bukankah itu yang jauh lebih diperlukan oleh kita?

 

Jadi, jika kita masih berkeluh kesah dengan kehidupan ini, ingat perkataan di ayat 7-8:

7Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. 8Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.”

(7Ai ndang adong taboan tu hasiangan on, jala ndang tarboan hita agia aha laho ruar. 8Alai molo adong di hita sipanganon dohot parabiton, tahasabamhon ma i.)

Renungkan !!

a.        Bahwa ketika kita lahir ke dunia ini, tidak membawa apa-apa dan ketika kita berakhir dari dunia ini, kita juga tidak membawa apa-apa.

b.        Makanan dan pakaian (membedakan kita dari ciptaan yang lain) adalah simbol dari pemeliharaan TUHAN untuk kehidupan kita.

c.        Makanan dan pakaian adalah kekuatan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup manusia.

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

2.     JANGAN MENCINTAI HAL YANG DAPAT MENCOBAIMU !! 

Tidak ada yang salah ketika seseorang memiliki harta di dalam hidupnya. Yang salah adalah ketika dia lebih mencintai harta itu daripada dirinya dan orang lain, terkhusus TUHAN !!

Inilah yang menjadi nasehat Paulus, dikatakan di ayat 9:

Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.”

(Ia angka na naeng gabe mamora, madabu do tu bagasan pangunjunan dohot sambil dohot tu lan hahipason haotoon, angka na mangago, na mangalononghon jolma i tu bagasan jea dohot hamagoan.)

 

Kata “INGIN” menjadi kunci dari nasehat ini. Jadi bukan tentang perkataan “kaya.” Tidak ada yang salah dengan “orang kaya.” Dan Paulus tidak mengatakan bahwa “orang kaya itu berdosa.”

Namun inilah yang mau ditekankan:

a.        Keinginan untuk menjadi kaya adalah KEINGINAN untuk MERUBAH STATUS SOSIAL.

b.        Keinginan untuk menjadi kaya adalah KEINGINAN untuk MEMUASKAN DIRI.

c.        Keinginan untuk menjadi kaya adalah KEINGINAN untuk MEMPEROLEH KESENANGAN semata.

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Rasa “ingin” yang berlebihan akan membawa kita ke dalam PENCOBAAN!!

Karena...

Rasa “INGIN” akan MENGERAHKAN seluruh PIKIRAN KEKUATAN dan PERASAAN agar hal itu dapat terpenuhi!!

 

Firman Tuhan telah mengingatkan kita mengenai “kekayaan,” dalam Amsal 10:22 dituliskan:

Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.”

(Pasupasu ni Jahowa do mambahen mamora, jala ndang mardongan hangaluton dibahen.)

 

Hidup kita adalah ANUGERAH dari TUHAN. Baik kaya dan miskin itu menjadi HARMONI KEHIDUPAN. Semua itu ada untuk MENUNJUKKAN KEMULIAAN dan KUASA TUHAN di dunia ini.

Karena bagaimanapun usaha manusia untuk menjadi kaya:

1.     Hal itu tidak selamanya dapat membahagiakan dirinya dan keluarga.

-   Karena dengan mengejar kekayaan, maka seseorang akan kehilangan WAKTU untuk DIRINYA dan KELUARGANYA!!

 

2.     Hal itu tidak seutuhnya membuat TUHAN senang.

-   Karena dengan mengejar kekayaan, maka seseorang akan KEHILANGAN WAKTU untuk berSAAT TEDUH kepada TUHAN.

 

3.     Sekaya apapun seseorang, tetap tidak akan bisa untuk makan sampai 20 kali sehari!!

-   Karena dengan mengejar kekayaan, bukan berarti dapat membuat kita SEHAT SELALU !!

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Ingatlah, uang dapat membeli:

a.        Buku bukan hikmat

b.        Rumah mewah bukan rumah tangga bahagia

c.        Tempat tidur bukan tidur nyenyak

d.        Hiburan bukan kebahagiaan

e.        Posisi bukan harga diri

f.         Obat bukan kesehatan

g.        Hiasan salib bukan Juruselamat

h.        Bangku gereja bukan sorga.

 

Oleh sebab itu, gantilah segala keinginan kita dengan KEINGINAN UNTUK MENYENANGKAN HATI TUHAN dengan penuh ucapan syukur, karena itulah IBADAH YANG SEJATI!

Apa yang TIDAK DAPAT DIBELI dengan UANG, TUHAN DAPAT MEMBERI dengan cuma-cuma.

Amin!!

 

Syalom..!!

Selamat Hari Minggu Bagi Kita Semua..!!

Tuhan Yesus Memberkati..!!


Pdt. Ferdinand Fernando Silaen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21