BERTOBAT ADALAH HIDUP YANG BARU DAN BERBUAH (LUKAS 13 : 1 - 9)
TULISAN KHOTBAH MINGGU OKULI
“Mataku
Tetap Terarah Kepada TUHAN” (Maz. 25:15a)
HKBP
Efrata Lorok Ressort Palembang
Minggu,
20 Maret 2022
Evangelium : LUKAS 13 : 1 – 9
Topik: “Bertobat Supaya Tidak Binasa”
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
I. PENDAHULUAN
Di zaman yang serba maju saat ini, perilaku manusia semakin “cepat!!” Termasuk cepat dalam memberi kesimpulan. Saya mengingat ketika pertama kali issue Covid-19 melanda dunia ini, banyak orang dengan berlandaskan kitab suci berkata bahwa “ini adalah hukuman TUHAN kepada manusia!!” Yang uniknya, bahkan ada orang yang meramal bahwa Covid-19 akan berakhir pada “Paskah tahun 2020!!” Terlalu cepat orang berasumsi dan terlalu cepat orang memberi kesimpulan dengan apa yang dilihatnya. Dan tidak sedikit orang yang bisa dipengaruhi oleh hal ini. Tanpa disadari, sikap dan sifat seperti ini membuat semakin banyak orang yang “berdiri” sebagai “hakim” yang dapat memberi hukuman dan membuat dirinya “seolah-olah menjadi maha tahu” untuk setiap kejadian yang terjadi.
“Jangan terlalu cepat memberi kesimpulan!!”
Baiklah kita semakin belajar objektif dan tidak subjektif dalam memahami sesuatu. Sehingga kita dapat menerima kebenaran yang sesungguhnya. Kebenaran yang tentunya berasal dari yang Maha Benar, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
II. POINTER KHOTBAH !!
Minggu Okuli yang berarti “Mataku Tetap Terarah Kepada TUHAN” menjadi bagian penting dari kehidupan orang-orang yang percaya. Hidup yang semakin memperbaiki diri adalah hidup yang semakin mengarahkan hidupnya kepada TUHAN. Melalui Evangelium Lukas pada Minggu ini membawa kita kepada ruang pengetahuan surgawi yang melawan sikap prejudice (prasangka) yang bisa saja timbul akibat kebiasaan dan juga yang terjadi di sekitar kita. Oleh sebab itu, marilah kita melihat khotbah Minggu ini yang membuat kita semakin merenungkan kasih Tuhan Yesus di dalam Minggu-Minggu Passion ini, sehingga kita dapat semakin memperbaharui diri dan tidak cepat memberi kesimpulan tentang apa yang terjadi hari ini!
1.BERTOBAT DALAM HIDUP YANG SELALU LAHIR BARU
Banyak sekali orang yang ingin awet muda! Oleh karena itu, banyak orang yang meracik obat-obatan modern dan juga jamu tradisional yang diberi nama obat awet muda dan jamu awet muda!!
Tidak hanya itu:
-
Ada juga senam
kebugaran yang menjanjikan awet
muda.
-
Di banyak toko ada dijual krim yang mencegah kulit
menjadi keriput.
-
Salon kecantikan menawarkan perawatan muka dengan masker!
-
Dan bagi orang yang sudah beruban, tersedia banyak
semir rambut!
- Semua membuat orang menjadi tampak muda beberapa tahun dari umurnya.
Banyak orang mengira bahwa proses penuaan terjadi kalau seseorang sudah tua! Padahal proses penuaan sudah dimulai pada waktu kita masih bayi!! Proses menjadi tua adalah bagian dari penciptaan TUHAN atas diri kita !!
Hal tersebut menjadi sebuah pemahaman umum!
Sama seperti ketika beberapa orang membawa sebuah pemahaman umum kepada Tuhan Yesus. Mereka memberi kabar kepada Tuhan Yesus mengenai orang Galilea yang mati dibunuh oleh Pilatus dan darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang orang Romawi persembahkan pada saat itu!
Tuhan Yesus mengetahui apa maksud dan tujuan mereka serta pemahaman umum yang mereka sampaikan kepada Tuhan Yesus. Oleh sebab itu, Tuhan Yesus memberi jawab di ayat 2, “Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu??”
Dan pada ayat 4, Tuhan Yesus memberi penekanan untuk menyatakan pemahaman umum mereka dengan perkataan, “Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang laiin yang diam di Yerusalem?”
Pemahaman mereka mengenai kematian yang menurut mereka “tidak wajar” adalah akibat dari dosa mereka yang jauh lebih besar daripada dosa orang lain. Sehingga, mereka mengalami kematian yang mengenaskan!!
Dua kali Tuhan Yesus (ayat 3a dan 5a) menyanggah pemahaman mereka dengan kata “TIDAK. Kata-Ku kepadamu!!” Ini menjadi ciri khas hukum Dwi Ganda penulis Injil Lukas! Dua kali menunjukkan penekanan dengan jawaban yang tegas dan sama sekali tidak berubah!!
Lalu, Tuhan Yesus membalikkan pemahaman umum mereka dengan pemahaman dari Tuhan Yesus dalam ayat 3b dan 5b dengan perkataan yang sama, “Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian!!” Dua kali perkataan itu diucapkan, benar-benar untuk melawan pemahaman mereka!!
Sama sekali tidak ada hubungannya dosa dengan kematian yang tidak wajar menurut pemikiran manusia pada umumnya. Tubuh ini akan mengalami kematian dengan cara apapun. Namun, itu bukan akhir dari segalanya!!
Ada kematian yang lebih kejam daripada itu! Kematian akibat dosa dan tidak hidup dalam pertobatan. Kematian roh yang jauh daripada Tuhan dan kematian kekal.
Itu jauh lebih kejam, karena sebelum kematian kekal itu diterima oleh orang-orang yang tidak mau bertobat, kematian rohani menjadi ancaman, yaitu tubuh hidup namun jiwa mati!!
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
Pertobatan itu diibaratkan seperti Penciptaan Ulang!!
Kita cenderung menganggap bahwa kita diciptakan TUHAN ketika kita dikandung dan dilahirkan. Coba kita menyimak:
- Dalam tubuh kita terdapat jutaan
sel.
- Dari jutaan sel tersebut, tiap
hari ada ribuan sel
yang rusak.
- Lalu, tiap hari dalam
tubuh kita tercipta ribuan sel yang
baru.
Karya penciptaan TUHAN terjadi pada diri kita bukan hanya pada waktu kita dikandung dan dilahirkan, melainkan setiap hari sepanjang umur kita. Itulah penciptaan ulang.
TUHAN bukan hanya menciptakan, tetapi juga menciptakan ulang!!
Penciptaan (kreasi) disusul dengan menciptakan ulang (rekreasi) yang bersifat memperbaharui.
Kehidupan yang menjadi pokok utama dari pengajaran Tuhan Yesus, bukanlah pada kematian. Karena Tuhan sendiri setiap harinya belum berhenti untuk menciptakan kita!
Memang tubuh kita tidak bisa abadi! Kita pasti akan mengalami kematian tubuh, namun biarlah tubuh kita mati dengan cara apapun itu. Namun, roh kita tetap hidup sampai kepada tubuh kita akan dibangkitkan kembali di dalam kehidupan yang kekal!
Saudara-saudari
yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!
2.BERTOBAT DALAM HIDUP YANG MEMBERI BUAH
Hampir semua orang pernah merasakan stres. Ntah dalam bentuk apa dan karena apa stres itu, terkadang
kita sendiri sadar dan tidak sadar. Ini realita yang dekat dengan kita terkait
dengan stres:
a.
Orang yang putus
cinta mengalami stres, namun orang
yang punya pacar juga stres.
b.Orang yang dompetnya dicopet
mengalami stres, namun orang yang banyak
uang juga mengalami stres.
c.
Orang yang gagal
ujian mengalami stres, begitu juga orang yang akan wisuda.
Ketiga kalimat itu menunjukkan bahwa stres adalah pokok yang rumit. Penyebabnya bisa bermacam-macam, bentuknya bisa beragam dan akibatnya sangat bervariasi (gugup, frustasi sampai ingin bunuh diri).
Secara sederhana, stres adalah penumpukan suatu perasaan tertentu: marah, cinta, takut, gembira, rindu, iri, benci dsb. Jadi sebenarnya, stres adalah hal yang wajar dialami oleh seseorang dan dari golongan apapun, bahkan dari usia berapapun.
“Yang tidak wajar adalah akibat yang timbul jika kita kurang mampu mengelola stres itu!!”
Ada tiga cara bagi seseorang dalam
mengelola stres. Kita ibaratkan dengan seseorang yang sedang menghadapi ujian:
1.
Gugup dalam batas wajar
-
Ia tampak tegang, pikirannya terpusat dan bersikap
menarik diri.
-
Ia akan berprestasi
baik.
-
Ia mengolah stres
menjadi pemicu untuk bersikap
sungguh-sungguh dan berhati-hati.
2.
Sangap gugup
-
Ia meremas-remas tangannya atau menggigit ujung pena,
wajahnya pucat dan tangannya berkeringat dingin.
-
Ia akan berprestasi
biasa-biasa saja.
-
Ia kurang mampu
mengendalikan stresnya.
3.
Sama sekali tidak gugup
-
Ia malah tertawa dan bersenda gurau.
-
Ia akan berprestasi
buruk.
-
Ia menganggap ringan
semua kesulitan yang dia hadapi.
-
Akibatnya, dia tidak
siap menanggung kesulitan itu!
-
Ia membenamkan
stres itu!!
Secara sederhana, stres berakibat dua hal, yaitu BERSIFAT MENDORONG KE ARAH YANG BAIK dan sebaliknya menjadi PEMATAH SEMANGAT!!
Stres menjadi gambaran dari penderitaan dan kesulitan yang dialami manusia!!
Semua orang yang hidup di dunia ini pernah mengalami penderitaan dan kesulitan !! Tidak ada yang mampu mengelakkan itu dari kehidupannya, mulai dari dia lahir sampai kepada kedewasaannya.
Tentang bagaimana kita mengelola hidup dan perasaan kita ketika menghadapi penderitaan dan kesulitan itulah yang menjadi point pokok bagi kita sebagai pengikut Kristus: apakah kita gugup dengan wajar, sangat gugup atau bahkan tidak gugup sama sekali menjadi gambaran bagi kita!
Jangan
fokus pada penderitaanmu!!
Tetapi semakin paculah imanmu untuk menghadapinya!!
Iman membawa kita untuk berfokus kepada Tuhan, bukan dengan apa yang terjadi, namun bukan juga untuk meniadakan apa yang terjadi!
Inilah pohon ara yang menjadi perumpamaan dari Tuhan Yesus. Memang Lukas tidak memberi tahu apa yang menjadi penyebab pohon ara itu tidak berbuah. Namun, yang dapat kita perhatikan adalah bahwa pohon ara itu tidaklah mati, namun tidak berbuah!! Ini pointnya!
Tuhan tetap memberi kesempatan bagi kita untuk berbuah! Meski ketika kita menghadapi kesulitan dan penderitaan. Karena, panas matahari dan hujan tidak akan mungkin kita hentikan!!
Lihat perumpamaan ini, yang menyatakan bahwa masih ada kesempatan bagi kita selagi kita masih hidup di dunia ini! Jangan jadikan penderitaan dan kesulitan untuk membuat kita tidak berbuah!!
Namun, sama seperti ketika kita mengalami stres, seperti itulah kita menghadapi penderitaan dan kesulitan dengan wajar. Namun, bukan berarti kita jadi tertidur di dalam penderitaan dan kesulitan itu.
Tuhan Yesus masih memberi kesempatan dan tidak hanya kesempatan, dia akan selalu ada untuk kita. Inilah
yang dikatakan di ayat 8, “Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia
tumbuh tahun ini lagi, aku akan MENCANGKUL TANAH sekelilingnya dan MEMBERI
PUPUK kepadanya”
a.
Dengan tanah yang dicangkul itu, mengatakan kepada kita
bahwa Tuhan akan mematikan rumput
yang di sekitar kita dan membiarkan
tanah itu cukup
memberikan apa yang perlu bagi kita.
b.Dengan pupuk yang diberikan tersebut, mengatakan kepada kita bahwa Tuhan akan selalu memberi kekuatan, pengharapan dan pertumbuhan kepada kita!
Lihat betapa Tuhan Yesus sangat mengasihi kita! Dia turun tangan untuk memberi pertumbuhan kepada kita! Dia masih memberi kita kehidupan! Mari kita berbuah!!
Masih ada tahun rahmat Tuhan bagi kita! Percayakan kepada Tuhan Yesus
yang selalu memelihara hidup
kita! Bertobat dengan mempercayakan hidup kita kepada
Tuhan Yesus agar hidup kita dapat memberi buah
yang manis! Amin.
Syalom..!!
Selamat hari Minggu bagi kita semua..!!
Tuhan
Yesus Memberkati..!!
Pdt. Ferdinand Fernando Silaen
Komentar
Posting Komentar