TUHAN YESUS MEMBERI HAL YANG PALING BERHARGA (LUKAS 19:1-10)



TULISAN KHOTBAHMINGGU V SETELAH TRINITATIS

Minggu, 17 Juli 2022

Evangelium : LUKAS  19 : 1 - 10

Topik : “Yesus Mencari Dan Menyelamatkan Yang Hilang”

(Jesus Mangalului Jala Paluahon Na Mago)

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

I.      PENDAHULUAN

Rasa tidak puas, sering mengakibatkan kita KEHILANGAN hal yang berharga dalam hidup. Misalnya: Keluarga, Waktu, Teman dan bahkan Diri kita sendiri !!

Kenyataan umum, yang terjadi pada saat ini pada kaum Bapak: Ketika saya mengikuti Seminar Ama HKBP yang dilaksanakan pada hari Kamis, ditemukan sebuah persoalan yang diibaratkan sebagai penyakit yang kritis!!

Apa itu?

Seorang Bapak yang kehilangan Jati Diri sebagai Teladan!!

Tidak dapat dipungkiri hal ini terjadi karena beberapa faktor:

1.     Keadaan ekonomi di rumah tangga

2.     Tekanan dan tuntutan hidup

Tanpa disadari, hal ini berdampak di dalam keluarga dan Gereja. Kaum “Bapak” seolah-olah “hilang dari peredaran” dan “tidak lagi menjadi idola di dalam keluarga dan Gereja.”

Hal ini dibuktikan dengan lagu Batak yang sering kita nyanyikan, yaitu “Tangiang ni Dainang i” (Doa seorang ibu). Kenapa bukan “Tangiang ni Among i”?? Karena, inilah kenyataan yang terjadi.

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Kehilangan yang berharga, tidak hanya dialami oleh kaum Bapak, namun juga oleh kaum Ibu. Sudah banyak kaum Ibu yang kehilangan jati dirinya.

Ibu tidak lagi menjadi solusi pertama untuk CURAHAN HATI seorang anak!!

Mengapa? Karena “perlahankelembutan seorang ibu semakin berkurang! Dan seorang ibu: “lebih baik menyerahkan smartphone kepada anak-anak daripada duduk bersama mendengar cerita anak!!”

Akibatnya: “anak kemudian tergantung” kepada orang lain.

Lalu, apa yang terjadi pada anak??

1.     Anak-anak mencari kesenangan di dalam smartphone.

2.     Anak-anak berkomunikasi melalui smartphone.

3.     Anak-anak mencurahkan hatinya di dalam smartphone.

Fenomena-fenomena ini menjadi masalah dan pergumulan di banyak keluarga saat ini. Hubungan di dalam keluarga dimediasi oleh smartphone. Termasuk hubungan kepada Tuhan.

Manusia Kehilangan Hal Yang Paling Berharga Di Dalam Hidupnya!!”

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Zakheus yang menjadi tokoh di dalam Khotbah di Minggu ini juga sebelumnya telah kehilangan hal yang berharga di dalam hidupnya. Hal berharga seperti apa? Padahal di ayat 2 dalam teks ini dikatakan bahwa Zakheus adalah seorang yang kaya!!

Dia kehilangan KEHIDUPANNYA!!

1.     Zakheus menjadi orang yang serakah !!

2.     Zakheus menjadi pengkhianat di dalam bangsanya !!

3.     Zakheus menjadi orang yang dijauhi !!

4.     Zakheus menjadi orang yang dibenci !!

5.     Zakheus menjadi orang yang berdosa !!

Di dalam kekayaannya dia kehilangan kehidupannya!!

Zakheus pada saat itu tinggal di sebuah kota yang bernama Yerikho. Yerikho adalah sebuah kota yang permai dan makmur. Disana terdapat suatu pos penting untuk memungut cukai atau bea atas berbagai barang dagangan yang diekspor ke tempat lain untuk diperdagangkan.

Pemungutan cukai dipersewakan  oleh pemerintah Romawi kepada orang-orang swasta. Berkali-kali dikatakan bahwa pemungut cukai itu dipandang rendah oleh pemuka agama dan dibenci oleh masyarakat.

Inilah yang dirasakan oleh Zakheus. Meskipun dia memiliki kekayaan, namun dia telah kehilangan kehidupannya di dalam masyarakat, status sosial dan keagamaan.

Dia bahkan tidak memiliki “tempat” di lingkungan dimana dia tinggal.


Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

II.    POINTER KHOTBAH 

Melalui kisah Zakheus, kita diingatkan kembali untuk tetap tinggal di dalam kehidupan yang sesungguhnya sesuai dengan kehendak Tuhan. Oleh sebab itu marilah kita merenungkan apa yang disampaikan oleh Firman Tuhan pada hari ini:

 

1.     TUHAN YESUS DATANG MEMBERI HIDUP !!

Beberapa kali saya bertanya kepada orang-orang tua yang anak-anaknya tinggal jauh dari mereka. Saya bertanya, “Bagaimana kabar anak-anak di tanah rantau?” Pertama-tama mereka menceritakan “anaknya yang paling sukses dan membanggakan.”

Namun, berbeda ekpresi ketika bercerita tentang anaknya yang belum sukses atau belum bisa membanggakan. Mereka menjawab, “Toe ma amang! Asal ma mangolu!” (Seperti itulah, Pak! Asallah dia masih hidup!)

Saat ini, secara jujur beberapa orang sering “kurang mensyukuri” hidup yang dijalani saat ini. Seolah-olah “NAFAS” ini TIDAK MEMILIKI NILAI yang berharga!!

Perkataan “asallah hidup” (asal ma mangolu) disebabkan:

1.     Karena belum dikatakan kaya.

2.     Karena anaknya belum menikah.

3.     Karena anaknya belum memiliki pekerjaan yang membanggakan.

4.     Karena belum dikaruniai cucu.

5.     Karena memiliki masalah.

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Karena prinsip yang seperti inilah banyak orang telah kehilangan jati diri hidup yang sesungguhnya. Ujung-ujungnya, mereka akan kehilangan hal yang paling berharga dalam hidupnya:

a.      Kehilangan kehangatan di dalam rumah tangga.

b.     Kehilangan kasih sayang di dalam keluarga.

c.      Kehilangan kesehatan.

d.     Kehilangan wibawa.

e.      Dan bahkan kehilangan imannya kepada TUHAN!!

Kita harus jujur:

a.      Apakah ada orang yang sudah “kuliah” atau “sudah sarjana” yang tetap mengalami pergumulan/mengalami kesusahan (marsak) di hidupnya?

-   Banyak !!

b.     Apakah ada orang yang sudah “bekerja” yang tetap mengalami pergumulan/mengalami kesusahan (marsak) di hidupnya?

-   Banyak !!

c.      Apakah ada orang yang sudah “berkeluarga” yang tetap mengalami pergumulan/mengalami kesusahan (marsak) di hidupnya?

-   Banyak !!

d.     Apakah ada orang yang sudah “memiliki anak” atau “memiliki cucu” yang tetap mengalami pergumulan/mengalami kesusahan (marsak) di hidupnya?

-   Banyak !!

e.      Apakah ada orang yang sudah “kaya” yang tetap mengalami pergumulan/mengalami kesusahan (marsak) di hidupnya?

-   Banyak !!

Mengapa hal itu terjadi?

Karena RASA TIDAK PUAS !!

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Apa yang menjadi solusi dari hal tersebut ??

Kita mau melihat dua pihak berbeda yang mengikut Tuhan Yesus pada saat itu?

1.     Pihak “Orang Banyak”!!

2.     Pihak “Seorang Zakheus

Yang menjadi persamaan dari kedua pihak tersebut adalah “sama-sama mengikuti Tuhan Yesus”!!

Yang menjadi perbedaan kedua pihak tersebut adalah?

1.     Bukan karena tubuh Zakheus yang pendek, dibandingkan orang-orang. Itu hanya menggambarkan bagaimana “ciri-ciri” seorang Zakheus.

2.     Perbedaannya terletak pada “KESUNGGUHAN SEORANG ZAKHEUS untuk BERTEMU dan BERINTERAKSI LANGSUNG kepada Tuhan Yesus” dibandingkan orang banyak!!

 

Kita merenungkan situasi yang digambarkan di ayat 3-4 :

3Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 4Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.”

(3Dipangido rohana naeng idaonna rupa ni Jesus; alai ndang tarbahensa siala natorop i, ai pardaging na metmet ibana. 4Gabe marlojong ibana tu jolo, dipanaek ma hau galagala sada anggiat diida Ibana, ai i do dalan sibolusonNa).

 

Ada KESUNGGUHAN, UPAYA dan USAHA untuk bertemu dengan Tuhan Yesus !!

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Lalu apa yang terjadi kemudian? Dituliskan di ayat 5-6:

5Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” 6Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.”

(5Dung sahat tusi, mamereng ma Jesus tu ginjang, laos ninna ma mandok ibana: “O Sakeus, hatop ma ho mijur, ai ingkon sorang Ahu tu jabumi sadari on!” 6Jadi hatop ma ibana mijur; las rohana manjangkon Jesus).

 

SUKACITA itu HADIR dalam diri Zakheus!!”

 

Hidup Zakheus mengalami GAIRAH yang BARU!! Dia bersukacita dengan KEPUTUSAN dan  USAHA yang telah diupayakannya.

Ini menjadi sebuah gambaran yang dituliskan Lukas di dalam Injil ini. Sebuah gambaran yang MENEGUHKAN HATI kita pada hari ini:

1.     Secara fisik Zakheus tidak seperti orang-orang pada zamannya!

2.     Secara sosial Zakheus tidak disukai orang sezamannya.

3.     Secara keseharian, dia tidak melakukan yang berkenan di hadapan Tuhan dan manusia.

Tapi hal ajaib terjadi:

1.     Zakheus mendapat hidup yang baru !!

2.     Zakheus mendapat sukacita dari Tuhan Yesus !!

 

Inilah jawabannya !!

KEHIDUPAN dan KEBAHAGIAAN ORANG PERCAYA terletak dalam HUBUNGAN dan INTERAKSINYA kepada TUHAN YESUS !!”

Seperti yang terjadi di dalam kehidupan kita:

1.     Pekerjaan kita bisa membosankan dan bahkan berakhir!!

2.     Anak-anak, suami dan istri kita bisa membuat susah fikiran kita !!

3.     Harta bisa membuat kita terbeban !!

4.     Kesehatan kita bisa menurun !! 

Jadi, jika Kristus jauh dari kita, maka ada LUBANG di dalam hati kita yang kosong. Dan yang bisa mengisi itu hanya Kristus itu sendiri!! Bukan dari kefanaan dunia ini!!

Harus selalu kita ingat mengenai kisah penciptaan. Kita tercipta dari debu tanah yang bisa berakhir dan “ROH TUHAN” yang memberi kita hidup!!

Bukan tempat, bukan benda keberadaan TUHAN, tetapi TUHAN itu bersedia datang dan tinggal di dalam hati kita!!

Hidup kita yang sesungguhnya adalah “Mempertahankan HUBUNGAN kita kepada TUHAN YESUS!!”

Karena kehidupan sejati sesungguhnya sudah disediakan oleh Tuhan Yesus  kepada orang-orang yang sungguh-sungguh mau menerima Tuhan Yesus tinggal di dalam diri dan hatinya !!

 

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

2.     BAGIKAN KEHIDUPAN ITU KEPADA SEKITARMU !!

Apakah kita semua yang hadir pada ibadah ini telah bertemu dan berinteraski dengan Tuhan Yesus??

Atau hanya sebagai penonton??

Ciri-cirinya ada pada ayat 7-8:

1.     Ciri-ciri Penonton:

-   Ayat 7:

Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.

(Marnida i marungutungut ma nasida sude, mandok: “Na sorang do Ibana hape tu halak sipardosa”).

-   BERSUNGUT-SUNGUT” adalah ciri-ciri orang yang hanya menonton!!

-   Bersungut-sungut dengan keadaannya, keluarganya, gerejanya.

-   Kecewa” terhadap Tuhan atas keadaan yang dialami!

-   Sama seperti “komentator” sepakbola yang pandai berkomentar dengan apa yang dilihatnya!!

 

2.     Ciri-ciri yang bertemu dan berinteraksi langsung kepada Tuhan Yesus:

-   Ayat 8:

Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.

(Gabe ro ma si Sakeus didok ma tu Tuhan i: “Olo, Tuhan, satonga ni angka artangki ma hulehon tu angka na pogos; jala ia adong huangati, siopat lompit ma hupaulak).

-   Dia berbagi kehidupan dengan orang yang membutuhkan!!

-   Dia memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat!!

“Kita yang mana?”

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Inilah sesungguhnya “BUAH” dari “PERJUMPAAN” dan “KEHADIRAN” Tuhan Yesus dalam diri masing-masing orang!!

Tuhan Yesus memberi KESELAMATAN pada diri kita!!

Dan kita ditugaskan untuk: “MEMBAGIKAN KESELAMATAN” itu kepada sekitar!!

Tuhan Yesus bersabda di ayat 9-10:

9Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. 10Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

(9Jadi didok Jesus ma tu ibana: “Dapotan tua do pangisi ni jabu on sadari on, ai pinompar ni si Abraham do nang ibana. 10Ai na ro do Anak ni Jolma i mangalului jala paluahon na mago.”)

 

Hidup kita dirancang untuk Menerima dan Menyalurkan KESELAMATAN serta KEHIDUPAN !!

 

Untuk itu, syukuri hidup kita dan yang ada pada diri kita saat ini:

-        Beri tempat kepada Tuhan Yesus di dalam hati kita!

-        Bagikan kehidupan itu kepada orang-orang di sekitar kita.

-        Karena hidup kita merupakan bagian dari rancangan KEHIDUPAN dan KESELAMATAN bagi sekitar kita! Amin.

 

Syalom..!!

Selamat Hari Minggu Bagi Kita Semua..!!

Tuhan Yesus Memberkati..!!

 

Pdt. Ferdinand Fernando Silaen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21