PENDAMAI ADALAH WUJUD KELUARGA TUHAN ( FILEMON 1 : 8 - 17 )



TULISAN KHOTBAH MINGGU XVII SETELAH TRINITATIS

Minggu, 26 September 2021

Evangelium :  FILEMON  1 : 8 – 17

Topik : Hidup Sebagai Keluarga Allah                     

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

 

I.      PENDAHULUAN

Saya bertanya kepada saudara/i sekalian:

a.      Apakah ada diantara saudara/i yang pernah bertengkar kepada orang lain?

b.     Saya perdalam lagi: “Apakah ada diantara saudara/i yang sedang bertengkar kepada orang lain?

c.      Saya bertanya lebih dalam lagi: “Apakah ada diantara saudara/i yang sudah lama bertengkar dan sampai sekarang belum akur dengan seseorang?

d.     Pertanyaan selanjutnya yang jauh lebih dalam, “Apakah ada diantara saudara/i yang sedang bertengkar (entah itu kepada pacar, teman, orang tua, saudara, yang pernah menjadi sahabat atau orang lain sekalipun), yang sudah lama bertengkar, ingin BERDAMAI, tetapi masih ada yang menghambat?

Melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita akan berangkat pada sebuah kenyataan bahwa hidup ini tidak terlepas dari KEKECEWAAN yang berasal dari berbagai PERMASALAHAN yang terjadi.

Mengapa masalah yang seperti itu banyak yang tidak selesai? Jawabannya: Karena banyak orang yang membuat dirinya menjadi “SEBUAH PERTIMBANGAN” ketika mengalami “KEKECEWAAN,” terlebih ketika “DIKECEWAKAN!” (Dirinya Sebagai Prioritas)

a.      Membuat dirinya merasa benar

b.     Membuat dirinya merasa bersalah

c.      Membuat dirinya merasa “aman” dengan bersikap cuek

Inilah yang dikatakan dalam Ilmu Sosiologi dengan nama “KONFLIK REALISTIS!!” Konflik Realistis memiliki arti sebagai konflik yang nyata terjadi atas dasar tuntutan dalam hubungan sosial!

 

Konflik sesungguhnya bisa diselesaikan. Ada empat Resolusi Konflik:

1.          Win – Lose Solution / Cara Kuno

-          Teknis: Berperang, Bertarung, Siapa yang Kuat dia yang Menang

-          Inilah yang dikatakan Hukum Rimba

 

2.          Win-Win Solution

-          Teknis: Berkompromi, Tidak ada yang dimenangkan, Mencari Jalan Tengah

 

3.          Avoiding Solution

-          Teknis: Mengalah, Menghindari Konflik, Malu untuk Bertengkar, Tidak mencari Keuntungan

 

4.          Arbitrase

-          Teknis: Dengan pihak Ketiga, Melapor ke Ketua RT/RW, Orang Tua, Orang yang berpengalaman

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

 

II.              POINTER  KHOTBAH

Konflik itu harus diselesaikan. Jangan didiamkan atau dipendam. Jangan sampai ketika kita meninggalkan dunia ini, kita tetap membawa konflik!! Hal mendasar apa yang sesungguhnya harus kita mulai dan kita tanam agar ketika kita menghadapi konflik, kita mampu untuk menyelesaikannya? 

Penyelesaian Konflik harus didasarkan pada “JIWA DAMAI”yang harus dimiliki oleh orang-orang di dunia ini, terkhusus sebagai Pengikut Kristus. Bagaimanapun Resolusi Konflik yang dilakukan, tidak akan tercapai secara efektif jika “Jiwa Damai” itu tidak hadir di dalam diri orang yang sedang berkonflik.

Prinsip seperti itu sebenarnya sudah digemakan oleh negara-negara di dunia ini dan juga beberapa kelompok/organisasi. Sebagai contoh:

a.      Negara-negara di Eropa memiliki prinsip “Unitiy In Diversity!” (Kesatuan Dalam Keberagaman)

b.     Indonesia memiliki prinsip “Bhinneka Tunggal Ika!” (Berbeda-Beda Tetapi Satu Adanya)

c.      Banyak Perusahaan memiliki prinsip “Think Global Act Local!” (Berfikir Global Bertindak Lokal)

d.     Orang Batak memiliki prinsip “Tampulon Aek Do Na Mardongan Sabutuha” (Air Kalau Ditebas Akan Kembali Bersatu, Bagaimanapun Pertengkaran Orang Yang Bersaudara Kemudian Harus Menyatu Kembali)

Semua prinsip itu bertujuan untuk:

-        Mempersatukan!!”

-        Menghilangkan Diskriminasi!!”

-        Meningkatkan Kerjasama!!”

-        Saling Menerima Dan Saling Menghormati!!” 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Topik Minggu kita pada hari ini membawa kita pada “Persatuan Dan Perdamaian” yang jauh lebih dalam dari apa yang ditanamkan pada prinsip-prinsip sebelumnya. Kita diajarkan untuk menanamkan Prinsip sebagai “KELUARGA Allah!!”

 

Oleh sebab itu, kita harus memiliki pemahaman yang sama agar kita dapat masuk di dalam “Keluarga Allah!!” Dasar pemahaman apa yang harus kita ingat?

a. Baptisan

-   Baptisan merupakan pemahaman bahwa kita telah Mati Bersama Dengan Kristus dan Bangkit Bersama Dengan Kristus!!

 

b. Dimerdekakan Oleh Kristus

-   Karya Penebusan dari Tuhan Yesus Kristus melalui peristiwa Penyaliban sampai kepada KebangkitanNya menjadi sebuah “Karya Nyata” bahwa kita sesungguhnya telah dimerdekakan dari kuasa dosa dan kuasa maut!!

-   Tetelestai” (Sudah Selesai) menjadi salah satu Perkataan Tuhan Yesus di kayu salib yang berarti bahwa “Kita sudah didamaikan dengan Allah!!”

 

c. Satu Tubuh Di Dalam Kristus

-   Inilah yang sedang kita jalani saat ini. Ketika kita sudah “Dibaptis” di dalam Nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, maka kita memperoleh Kemerdekaan dan Keselamatan!

-   Selanjutnya, kita masuk di dalam kehidupan sebagai “Anggota Tubuh Kristus” yang sesuai dengan talenta dan kasih karunia yang diberikanNya kepada kita, kita menyatakan Kristus di dalam kehidupan kita!

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Inilah pemahaman Rasul Paulus yang disampaikannya melalui Suratnya kepada Filemon, yang menjadi khotbah untuk kita pada hari Minggu ini!! Apa yang menjadi point penting yang disampaikan Paulus melalui Suratnya di dalam khotbah kita pada hari ini?


1.  Pendamai Adalah Wujud Orang Yang Merdeka

Sama seperti Tuhan Yesus yang menghancurkan posisi “hamba” dan “tuan” dalam kedatanganNya ke dunia ini, Paulus juga hadir dengan menyatakan Kristus dalam dirinya dengan menjadi “MEDIATOR PENDAMAIAN” antara Filemon yang adalah seorang tuan dan Onesimus sebagai seorang hamba.

Inilah wujud orang yang telah ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus. Dan hal ini terlihat dalam tulisan Paulus:

a.        Di Dalam Kristus Mempunyai Kebebasan

-        Kebebasan seperti apa yang diterima di dalam Kristus?

1.        Tidak diikat oleh keuntungan pribadi

2.        Bebas dari rasa bersalah

3.        Bebas dari rasa takut

4.        Bebas dari rasa dendam

5.        Bebas dari rasa benci

6.        Bebas dari perbudakan dunia ini

 

-        Para pengikut Kristus sudah dimateraikan menjadi “Pewaris Kerajaan Surga” dan “Mewarisi Sifat-Sifat Kristus!!”

-        Hadir sebagai pembawa damai!


b.        Tidak Memerintah Tetapi Meminta

-        Wujud kerendahan hati. Sebagai Guru dan Bapa di dalam iman, Paulus tetap merendahkan hatinya.

-        Paulus meminta bukan memerintah Filemon untuk memaafkan Onesimus.

-        Kita juga harus menjadi orang yang rendah hati yang selalu meminta kepada Tuhan, bukan memerintah dan itu juga harus diwujudkan kepada sesama manusia.

 

c.        Dipenjarakan Karena Kristus Yesus

-        Lebih baik menjadi tawanan Kristus yang dibebaskan dari segala pergumulan di dunia.

-        Lebih baik menjadi tawanan Kristus daripada tawanan dosa yang membawa kepada kematian yang kekal!

-        Tawanan Kristus adalah bebas melakukan sesuatu atas karakter Kristus!

Kehadiran seorang pengikut Kristus harus menjadi seorang Pendamai di dunia ini. Hadir sebagai mediator dalam konflik, bukan malah menjadi sumber konflik ataupun semakin memperparah konflik!!

Menjadi air yang mematikan api konflik! Air itu harus lebih banyak volumenya daripada api. Kedamaian itu harus lebih banyak dilakukan daripada mengikuti arus yang ada. 

Inilah buah dari Injil yang merubah arus berfikir dan kehidupan seseorang terhadap orang lain!! Karena Firman Tuhan bukan hanya didengar dan dikatakan, tetapi juga difikiran dalam pergumulan dan dihidupkan di dalam setiap perilaku!!

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

2.  Memaafkan Adalah Bukti Persaudaraan

Banyak pertengkaran terjadi pada orang yang berpacaran, berkeluarga, bersaudara, satu komunitas, dan persekutuan yang lain, sehingga terkadang sering keluar perkataan:

a.        Aku menyesal mengenalmu!!”

b.        Kau bukan anakku!!”

c.        Aku gak kenal kau!!”

d.        Pergi kau!!”

e.        Jangan pernah kulihat lagi dirimu!!”

Dalam ayat 11 dikatakan, “dahulu memang DIA TIDAK BERGUNA BAGIMU, tetapi sekarang SANGAT BERGUNA baik BAGIMU maupun BAGIKU.”

Secara tidak langsung, maki-makian yang sering keluar dari mulut seseorang ketika bertengkar sama seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus, “dahulu memang dia TIDAK BERGUNA bagimu..!!

Tetapi itu yang mau diingatkan Firman Tuhan hari ini, bahwa “tidak ada orang yang tidak berguna di dunia ini!!”

-          Hilangkan sifat menghakimi!!

-          Hilangkan sifat menganggap diri sendiri lebih berkuasa dan lebih kuat dari orang lain!!

-          Beri maaf kepada orang lain!!

-          Terlebih, beri maaf kepada diri sendiri!!

Paulus meminta kepada Filemon agar dia mau menerima Onesimus kembali:

-          Menerima bukan lagi sebagai hamba, tetapi saudara

-          Memaafkan setiap kesalahan

-          Mengampuni setiap perbuatan

-          Bahkan Paulus rela menjadi “subtitusion” agar Filemon mau memaafkan dan menerima kembali Onesimus!

-          Ingat bahwa persaudaraan di dalam Kristus tetap terjaga ketika kita mau saling menerima satu sama lain!!

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

3.  Jalin Hubungan Baik Terhadap Sesama

Menjalin hubungan baik terhadap sesama bukan berarti kita menjadi “TERPENGARUH,” tetapi kita sebagai pengikut Kristus haruslah menjadi “PENGARUH!!”

Terkhusus dalam mempertahankan iman dan karakter sebagai pengikut Kristus:

a.      Tetap mempertahankan iman sebagai pengikut Kristus, bukan malah meninggalkan Kristus

b.     Tidak mengikuti karakter buruk seseorang,  tetapi menunjukkan karakter yang baik agar menjadi teladan dan semakin banyak orang yang mengikuti karakter baik tersebut

c.      Pertahankan kasih di dalam kehidupanmu kepada siapapun dan dimanapun

d.     Menjadi penyejuk dalam setiap perkumpulan sosial yang ada atau hubungan kepada orang lain

e.      Membawa damai dimanapun kita berada!

Ingatlah perkataan Tuhan Yesus di dalam Matius 5:9, “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah!!”Amin.

  

Syalom..!!

Tuhan Yesus memberkati..!!


Pdt. Ferdinand Fernando Silaen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21