BERHIKMAT DI DALAM TUHAN YESUS ( MARKUS 8 : 31 - 38 )



TULISAN KHOTBAH MINGGU XV SETELAH TRINITATIS

Minggu, 12 September 2021

Evangelium :  MARKUS 8 : 31 – 38

                                                            

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

I.                PENDAHULUAN

Secara umum, sesuatu yang sangat ditakutkan oleh manusia adalah “KEMATIAN.” Mungkin ada yang berkata, “saya tidak takut mati!!” Tetapi coba ketika dia mengalami:

a.           Sakit parah

b.          Kesulitan perekonomian

c.           Ditinggalkan oleh orang yang dikasihi

d.          Dan lain sebagainya, yang kita kenal dengan nama “masalah,” “kesulitan,” ataupun “pergumulan.

Seseorang tersebut pasti akan memikirkan bagaimana waktu ke depannya, terlebih ketika dia menghadapi kesulitan itu sendiri. Dan semakin ditelusuri, sesungguhnya seseorang itu tersebut ingin “bertahan hidup,” dan juga agar orang yang dikasihinya juga “tetap bertahan hidup.”

Tanpa disadari, seseorang tersebut sebenarnya takut untuk menghadapi “kematian,” entah itu kematian dirinya sendiri ataupun kematian dari orang yang dikasihinya.

Jangankan untuk membayangkan “kematian,” untuk membicarakannya saja merupakan hal yang tabu. Secara khusus orang Batak, ketika membicarakan hal itu, pasti didahului dengan perkataan “santabi jabu on!!” Artinya hal itu tidak patut untuk dibicarakan.

Kenyataan, manusia sangat senang membicarakan tentang “HIDUP!!” Sebagai contoh:

a.           Manusia lebih senang dipuji daripada dicela.

-          Pujian menjadi sebuah motivasi hidup untuk menuju kehidupan di dunia yang lebih baik. Pencelaan atau penghinaan menjadi kategori untuk “mematikan” karakter seseorang.

 

b.          Manusia lebih senang membicarakan tentang kesuksesan daripada kegagalan.

-          Kesuksesan menjadi sebuah pencapaian atas kerja keras dalam bertahan hidup di dunia ini. Bahkan untuk memotivasi, kita katakan “kegagalan adalah GURU yang terbaik untuk belajar!” Ada acuan untuk tetap hidup lebih baik.

 

c.           Manusia lebih senang membicarakan tentang keuntungan daripada kerugian!

-          Keuntungan menjadi hal yang dicari sebagai jalan untuk meneruskan kehidupan. Kerugian akan menjadi penghambat untuk melanjutkan kepada kehidupan yang lebih baik.

 

d.          Manusia berjuang untuk tetap sehat daripada bertahan dalam sakit!

-          Kesehatan adalah wujud kehidupan dan sakit adalah hal yang sangat dekat dengan kematian.

 

Inilah yang dikatakan PEMIKIRAN LOGIS MANUSIA tentang kehidupan di dunia ini. Muncul pertanyaan:

-          Salah pemikiran seperti itu?

-          Salah kita berharap untuk kehidupan yang berbahagia di dunia ini?

-          Adakah diantara kita yang lebih memilih penderitaan daripada kebahagiaan?

-          Adakah yang lebih memilih sakit daripada sehat?

 

Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi Pergumulan Laten bagi manusia, terkhusus untuk menyelaraskan dengan kehidupan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Hal ini tidak pernah luput dari kehidupan manusia:

-          Sakit

-          Kemiskinan

-          Penderitaan

-          Pergumulan

-          Kesulitan

-          Dan bahkan kematian!

Oleh sebab itu, Gereja sebagai tempat atau perkumpulan yang PALING BANYAK membicarakan tentang pergumulan, kesulitan, penderitaan dan bahkan KEMATIAN, selalu memberi jawab dengan “PERGUMULAN” tersebut.

Hal tersebut bukanlah menjadi akhir dari kehidupan para pengikut Kristus. Bagi para pengikut Kristus, kematian yang menjadi hal yang paling menakutkan itu bukanlah hal yang tabu ataupun pantang untuk dibicarakan.

Justru hal tersebut yang membawa kita kepada sebuah PENGHARAPAN di dalam IMAN kita!

Inilah yang dikatakan sebagai

MASALAH ADALAH  HAKEKAT HIDUP YANG SEBENARNYA DALAM KRISTUS

Jadi, masalah yang kita hadapi bukan untuk mendekatkan kepada KEMATIAN, tetapi justru kepada KEHIDUPAN di dalam KRISTUS. Itulah pemikiran yang benar di dalam Tuhan Yesus Kristus.


Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

II.              POINTER  KHOTBAH 

Orang bijak mengibaratkan kehidupan manusia itu seperti pertumbuhan “PADI!!”

a. Falsafah yang mengatakan “semakin berisi semakin merunduk!

-          Padi banyak mengalami tantangan seperti: kualitas tanah, cuaca dan hama.

-          Padi ketika berisi bukan semakin meninggi, justru semakin merunduk karena justru padi tersebut akan semakin bertambah beratnya.

 

Relevansi:

Ø  Masalah akan membawa kita kepada sebuah “KEDEWASAAN HIDUP” yang membuat kita semakin “TERTUNDUK” kepada TUHAN Yang Maha Kuasa!

 

b. Padi menjadi beras, dan orang Batak memakai beras sebagai “simbol doa permohonan kepada Tuhan” yang dikatakan “BORAS SIPIR NI TONDI!

-          Padi harus keluar dari jati dirinya sebagai padi dan BERGANTI menjadi BERAS yang dimasak agar menjadi KEHIDUPAN!!

-          Ketika ada seseorang yang terlepas dari bencana akan diberikan “Boras Sipir Ni Tondi,” agar semangat hidupnya tidak hilang dan memiliki pengharapan untuk hidup ke depannya.

 

Relevansi:

Ø  Manusia harus merelakan dirinya untuk bertumbuh dan berubah pada “kehidupan yang baru” agar dapat masuk dalam KEHIDUPAN YANG SESUNGGUHNYA

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Pendahuluan di dalam teks khotbah pada hari ini memunculkan sebuah “KONFLIK” antara Tuhan Yesus dan muridNya Simon Petrus. Sangat jelas Tuhan Yesus sedang memberikan pengajaran tentang Anak Manusia, yaitu DiriNya sendiri (ay.31-32a).

Namun, pengajaran itu dibantah Simon Petrus dengan menarik Tuhan Yesus dan menegor Dia (ay.32b). Injil Matius dengan jelas mencatat tentang apa yang dikatakan Petrus kepada Tuhan Yesus, di dalam Pasal 16:22, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.

Apa yang salah dengan “pembelaan Petrus” kepada Tuhan Yesus yang dikasihinya? Simon Petrus tidak menginginkan penderitaan dan kematian dialami oleh Tuhan Yesus. Secara pemikiran kemanusiaan itu TIDAK SALAH!!

Namun, secara jelas Tuhan Yesus menunjukkan bahwa yang dilakukan dan dikatakan Petrus sebagai sebuah “KONFLIK” yang dihasilkan oleh “MANIPULASI IBLIS!” Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata di dalam ayat 33, “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.

Inilah KONFLIK yang sebenarnya: Antara kuasa iblis yang dapat memanipulasi manusia dengan pemikiran Tuhan yang jauh di atas pemikiran manusia!!

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

Tanpa disadari, sebuah RUANG IMAN terbuka dengan konflik yang terjadi pada saat itu:

A. Iblis tidak suka jika orang yang percaya mengalami penderitaan!!

B.Iblis tidak suka jika orang yang beriman mengalami penderitaan!!

C.Iblis tidak suka ketika orang yang tidak berdosa mengalami penderitaan

 

Mengapa????????????????????????????????????????

Satu-satunya jawaban adalah bahwa:

Penderitaan adalah cara TUHAN untuk mencapai KESELAMATAN!!

Sulit kita pahami?

Tidak!! Jikalau kita mengikuti alur pemikiran Tuhan di dalam memahaminya. Bagaimana caranya??

Jadikan SALIB sebagai Kontrol di dalam hidupmu!!

Pertanyaan:

Apakah kita sudah memahami SALIB dengan BENAR??

 

Pemahaman umum tentang Salib yang beredar sampai pada zaman modern saat ini:

1. Salib sebagai cara manusia untuk menunjukkan identitasnya sebagai Kristen. Ketika “ornamen salib” dipakai di rumah, di pakaian dan di aksesoris lainnya, maka dengan mudah dia dikatakan sebagai seorang Kristen.

2. Salib hanya sebagai Simbol Keselamatan, atau dengan sederhana dikatakan “Salib Menuju Surga.” Sehingga membuat banyak orang Kristen lupa bahwa dia masih di dunia!!

Sesungguhnya, Salib memiliki makna:

1. Hubungan KASIH antara Manusia dan TUHAN

-        Bagaimana kita mengatakan dan menyatakan bahwa rencana TUHAN sedang terjadi pada diri kita.

-        Bagaimana kita mengatakan dan menyatakan bahwa TUHAN mengasihi kita, meskipun kita berada di dalam penderitaan.

-        Bagaimana kita mengatakan dan menyatakan bahwa kita tetap mengasihi TUHAN, di dalam setiap kondisi yang kita alami.

 

2. Hubungan KASIH antara Manusia dan Manusia

-        Bagaimana kita mengatakan dan menyatakan bahwa kita tetap mengasihi orang lain meskipun dia telah menyakiti kita.

-        Bagaimana kita mengatakan dan menyatakan bahwa hidup kita akan menjadi kehidupan bagi sesama manusia melalui tindakan dan perilaku kita.

Itulah Identitas yang sesungguhnya dari Kekristenan!

Itulah Kehidupan yang sesungguhnya daripada Kristen!

Itulah Kontrol yang sesungguhnya dari Salib!

Dan pada teks hari ini, Tuhan Yesus memberikan pengajaran dan pemahaman yang tepat tentang Kekristenan. Sehingga tujuan dari Topik Minggu kita, yaitu “BERHIKMAT DALAM YESUS” dapat terjadi di dalam diri kita masing-masing.

 

Oleh sebab itu, marilah kita secara perlahan mengikuti apa yang harus dilakukan oleh seorang pengikut Kristus di dunia ini:


1.  MENYANGKAL DIRI 

Menyangkal diri yang dikatakan oleh Tuhan Yesus bukan berarti kita “Menyangkal” tentang kehidupan, profesi dan segala hal yang terjadi di dalam diri kita! Bukan itu!!

Menyangkal diri sesungguhnya merupakan sebuah ajakan untuk “KRITIS” dalam memahami kehidupan. Dan tidak hanya kehidupan, kita juga harus KRITIS untuk memahami Firman Tuhan.

Agar “Kekritisan” itu dapat kita wujudkan, pertama sekali harus kita munculkan sebuah pertanyaan yang sangat mendalam, yaitu:

UNTUK SIAPA SAYA AKAN HIDUP?????

a. Untuk diri sendiri?

-        Kita akan mengalami sakit dan sampai kepada kematian di dunia, dan hal itu akan membuat kita KECEWA!!

 

b. Untuk orang yang dikasihi?

-        Suatu saat kita akan berpisah dari orang yang kita kasihi di dunia, siapa pun itu, dan hal itu akan membuat kita KECEWA!!

 

c. Untuk harta?

-        Suatu saat kita akan kehilangan harta kita di dunia, sebanyak apapun, itu dan hal itu akan membuat kita KECEWA!!

 

d. Untuk dunia ini?

-        Suatu saat kita akan meninggalkan dunia ini, , itu dan hal itu akan membuat kita KECEWA!!

Jadi, tujuan hidup agar kita tidak kecewa, satu-satunya adalah .......................................................

HIDUPLAH UNTUK TUHAN YESUS!!!”

Apapun yang terjadi di dalam hidupmu: Tetaplah kritis dengan bertanya pada diri sendiri:

-          Apakah diri saya saat ini sudah berkenan di hadapan Tuhan Yesus?

-          Apakah yang saya lakukan pada saat ini sudah berharga di hadapan Tuhan Yesus?

-          Apakah ibadah saya sudah diterima oleh Tuhan Yesus?

-          Apakah persembahan saya saat ini sudah menjadi persembahan yang harum bagi Tuhan Yesus?

Ingat tujuan hidup kita adalah untuk Tuhan Yesus, karena kita juga berasal daripada Dia!

Sama seperti perkataan Tuhan Yesus pada Yohanes 6:38, “Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.

 

Ingat:

-        Kita berasal dari Tuhan

-        Kita harus melakukan kehendak Tuhan

-        Dan kita akan kembali kepada Tuhan!

 

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

2.  MEMIKUL SALIB

Memikul Salib adalah membawa kita kepada “KEMATIAN DAGING” menuju “KEHIDUPAN KEKAL” bersama dengan Tuhan Yesus. Jadi tidak ada rasa takut ketika kita akan sampai kepada sebuah kematian, atau ketika kematian itu datang kepada orang yang kita kasihi.

Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, bahwa kehidupan seorang Pengikut Kristus adalah menjadikan “Salib” sebagai “Kontrol” atas kehidupannya. Dan Tuhan Yesus dengan tegas mengatakan kalimat “MEMIKUL SALIB,” yang artinya:

a.     Salib tidak untuk dipajang!

-          Kasih kepada Tuhan dan kepada manusia tidak hanya “didengar,” “dibaca” atau “dilihat-lihat” saja.

-          Kalung salib dipakai, ornamen salib digantung, tetapi masih ada orang lain yang dibenci atau tidak diberi maaf.

 

b.     Salib tidak untuk dipamerkan!

-          Kasih kepada Tuhan dan kepada manusia tidak untuk “diumbar-umbar!!”

-          Ke Gereja hanya untuk menunjukkan diri.

-          Menolong orang hanya untuk posting foto di Media Sosial.

 

c.      Salib tidak untuk menakut-nakuti!

-          Salib dipakai untuk mengusir yang kesurupan seperti di film-film.

-          Salib hanya untuk meminta apa yang menjadi keinginan!!

 

d.     SALIB UNTUK DIPIKUL!!

-          Bekerja untuk Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama

-          Berdoa sebagai wujud syukur kepada Tuhan dan juga berdoa untuk kemanusiaan di dunia ini.

Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!!

3.  MENGIKUT TUHAN YESUS

Mengikut Tuhan Yesus terlebih dahulu harus dengan kesiapan penuh dan harus tertanam dalam dirinya untuk “TIDAK TAKUT KESEPIAN!!” Mengapa? Karena Mengikut Tuhan Yesus haruslah:

a. Melawan naluri dan pemikiran logis dari diri sendiri

b. Siap ketika iblis memakai orang di sekitar kita untuk melawan eksistensi kita sebagai pengikut Kristus

c. Bersiap untuk meninggalkan segala hal yang mengikat di dunia ini untuk masuk ke dalam kehidupan bersama dengan Tuhan Yesus.

d. Memprioritaskan Tuhan dari apapun di dunia ini.

Oleh sebab itu, biarlah kehidupan kita selalu mengalir di dalam Firman dari Tuhan Yesus. Sehingga sekeras apapun badai kehidupan yang menerpa kita: Pengharapan, Sukacita dan Damai Sejahtera dari Tuhan Yesus selalu melimpah dalam kehidupan kita. Amin.

 

Syalom..!!

Tuhan Yesus memberkati..!!


Pdt. Ferdinand Fernando Silaen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAZMUR 85:9-14

KEHIDUPAN DI DALAM JANJI TUHAN (KEJADIAN 9:8-17)

YOHANES 3:14-21 / JOHANNES 3:14-21