Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

HIDUP DALAM KASIH SETIA TUHAN (HOSEA 1:2-9)

Gambar
TULISAN KHOTBAH MINGGU VI SETELAH TRINITATIS Minggu , 24 Juli 2022 Evangelium : HOSEA  1 : 2 - 9 Topik : “Tuhan Setia Dalam KasihNya” (Debata na Satia Di Bagasan HolongNa)   Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!! I.       P ENDAHULUAN MEMULIHKAN adalah menjadikan suatu keadaan kembali seperti semula. Jika kita mendengar kata “ Pulih ,” “ Memulihkan ” atau “ Dipulihkan ,” tidak tertutup kemungkinan fikiran kita akan tertuju kepada pengalaman ketika sedang SAKIT , ataupun sedang TERPURUK !! Tetapi, apakah hal “ pemulihan ” hanya terkait dengan itu? Bukankah dalam berbagai hal, kita memerlukan pemulihan? Misalnya dalam hal hubungan : a.       Hubungan pada diri sendiri : -    Barangkali hari ini kita merasa kurang enak hati . -    Barangkali hari ini kita merasa mudah tersinggung . -    Barangkali hari ini kita merasa murung . -    Barangkali hari ini kita merasa jengkel . -    Barangkali hari ini kita merasa mudah marah . -

TUHAN YESUS MEMBERI HAL YANG PALING BERHARGA (LUKAS 19:1-10)

Gambar
TULISAN KHOTBAHMINGGU V SETELAH TRINITATIS Minggu , 17 Juli 2022 Evangelium : LUKAS  19 : 1 - 10 Topik : “Yesus Mencari Dan Menyelamatkan Yang Hilang” (Jesus Mangalului Jala Paluahon Na Mago)   Saudara-saudari yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus..!! I.       P ENDAHULUAN Rasa tidak puas , sering mengakibatkan kita KEHILANGAN hal yang berharga dalam hidup. Misalnya: Keluarga , Waktu , Teman dan bahkan Diri kita sendiri !! Kenyataan umum, yang terjadi pada saat ini pada kaum Bapak : Ketika saya mengikuti Seminar Ama HKBP yang dilaksanakan pada hari Kamis, ditemukan sebuah persoalan yang diibaratkan sebagai penyakit yang kritis !! Apa itu? Seorang Bapak yang kehilangan Jati Diri sebagai Teladan !! Tidak dapat dipungkiri hal ini terjadi karena beberapa faktor: 1.      Keadaan ekonomi di rumah tangga 2.      Tekanan dan tuntutan hidup Tanpa disadari, hal ini berdampak di dalam keluarga dan Gereja . Kaum “ Bapak ” seolah-olah “ hilang dari p